A - Permulaan

19.7K 2.6K 430
                                    

Hyungseob gak pernah tau sebenarnya apa alasan dia bisa masuk ke dalam ekskul paduan suara sekolah yang isinya anak-anak bersuara emas semua. 

Cowok manis itu,  gak pernah menyangka kalau dia bakalan terjerat, terjerumus, terikat, dan terlibat dalam eskul unggulan di sekolahnya sejauh ini.

Padahal, dia daftar ekskul padus cuma buat iseng-iseng aja. itu juga karena ajakan Daehwi, temen seperjuangannya. Kata Hyungseob sih, selain buat iseng-iseng, dia daftar ekskul padus buat ngisi waktu luangnya yang kelewat banyak. Kali aja ketemu kecengan baru.

Tapi anehnya, Hyungseob malah keterima waktu seleksi anggota padus, terus jadi tim inti pula.

Padahal Hyungseob sama sekali gak paham mengenai not balok, gatau apa itu A Minor, D Minor, dan bangsa-bangsanya.

Dia taunya cuma A Mino dana D Minho yang notabene adalah kakak kelas paling ganteng, serta adek kelas paling imut seantero sekolah.

Bingung gak kalian semua? Kalo iya, berarti sama. Soalnya Hyungseob juga bingung.

Tapi, sebingung-bingungnya Hyungseob tentang ekskul padus dan segala tetek-bengeknya, dia masih lebih bingung sama cowok yang ada di hadapannya dan situasi yang lagi dia alami saat ini.

"Hyungseob, mau ga jadi kekasih gue?"

"Hah?"

Itu kata pertama yang keluar dari mulut Hyungseob waktu Park Woojin nembak dia.

Iya, sekarang Hyungseob lagi ditembak cowok.

Yang tadinya muka Hyungseob udah kelihatan capek, lelah, pengen cepat-cepat pulang karena lemes, langsung berubah jadi deg-deg-an gak karuan.

Masalahnya, cowok yang lagi nembak Hyungseob ini mukanya gak zonk. Kalau dalam standar kegantengan Hyungseob, cowok bernama Park Woojin ini termasuk ganteng. 

GANTENG BANGET MALAH. Saking gantengnya sampai membuat hati jadi tidak tenang.

Tapi yang masih menjadi misteri di sini adalah, Park Woojin itu sendiri.

Park Woojin. Cowok yang gak Hyungseob kenal sama sekali ini, tiba-tiba nyegat Hyungseob sehabis latihan padus dan bilang mau ngomong sesuatu.

Hyungseob mah iya-iya aja. Kirain dia mau daftar ekskul padus atau ngomongin hal penting lain.

Lha tau-taunya dia malah nembak Hyungseob. Kan Hyungseob jadi salah tingkah ga jelas gini.

"Gue suka sama lo, Ahn Hyungseob."

"Bentar bentar bentar! Ini ga salah orang? Mungkin Hyungseob yang lo maksud itu-"

"Hyungseob anak padus."

Aduh.

"Tapi anak padus-"

"Temennya Lee Daehwi."

DANG!

Hyungseob diam. Dahinya penuh dengan keringat akibat grogi. Kayaknya manusia bernama Park Woojin ini lagi gak salah orang.

Tapi kok bisa? Padahal mereka belum pernah ngobrol atau bahkan ketemu sebelumnya. Yah, seingat HYungseob sih gitu.

Hyungseob bingung sebingung-bingungnya orang bingung, heran seheran-herannya orang heran, kaget sekaget-kagetnya orang kaget.

"Hem... g-gimana ya.."

Cowok berwajah manis itu celingak-celinguk bingung. Mau nolak ga enak, mau nerima juga dianya masih ragu.

"Maaf ya Woo-Woojin.. gue.. kan belum begitu kenal sama lo.." Ia menggantungkan ucapannya, membuat Woojin harus menahan napas sejenak.

"Jadi.. hmm, gue belum bisa nerima lo untuk saat ini.."

Kaku ; Jinseob ✔Where stories live. Discover now