Residen

88 10 2
                                    

Alfa tengah mendampingi Dokter Kiki yang meriksa pasien di ICU, tubuhnya sedikit lemas membuatnya bersandar di dinding kaca ruangan dengan mata sedikit terpejam. Sementara di kamar lain ada pasien kritis yang sedang dibantu CPR agar denyut jantungnya kembali normal.

Ia memasuki tahun ke 4 nya sebagai kepala Residen, mau naik jabatan tuh susah pake ampun, dia bergelut dengan banyaknya pasien, jam tidur yang terus berkurang dan kesehatan jiwanya dipertanyakan. Jangan tanya kapan jatah liburan.

Untungnya Dokter Kiki mau membantu dalam mengerjakan tesis dan menemukan hipotesis untuk teorinya. Supaya ia lekas mentas dari kehidupan residen yang memilukan.

"Fa, jangan lupa nanti siang hasil tes biopsi Bu ratna keluar, kasih ke aku siang ini." Ujar Dokter Kiki sesaat usai keluar ICU.

"Iya dok." Alfa mengalungkan stetoskop di lehernya, matanya sudah menjerit minta tidur, tapi feelingnya terlalu kuat, buat menyadari kalau jarak kasur masih di ujung dunia.

Belum sampai ia memejamkan mata barang 5 menit, langkah kaki dokter residen lain, yaitu Franina datang menghampiri.

Ia wanita paling riang di bagian saraf tapi kecantikannya luluh usai Lintang masuk dan bergabung menjadi dokter magang.

"Dokter Alfa, pasien yang namanya Dimas, minta buat dipasangin lamber, udah ditangani belom?"

Alfa mendengus dan berusaha menyadarkan diri.

Anjirrr... ijinin gue merem sebentar aja!! Pleaseee!!!! Ia meremas papercup bekas kopi hitam.

"Hah? Siapa?"

"Dimas, pasien kamar 7790." Ulang Dokter Nina.

"Dia bukannya pasien dokter Bambang ya?"

"Haah."

FYI Alfa paling sebel ajijay sama dokter Bambang ini.

Beliau emang baru gabung di Maestro Medical 5 bulan, tapi sepandai-pandainya dokter Bambang nyisir rambut, botaknya kelihatan juga.

Iya, si dokter ini rajin buat nyisir 3 helai rambut diatas kepalanya.

Beliau cekatan banget soal pengiklanan acara kesehatan yang dipandu olehnya the Good Doctor, tapi acuh soal pasien.

Bahkan ada satu kejadian yang nggak akan Alfa lupain sampai sekarang.

Dimana si dokter nyebelin itu melimpahkan kesalahan padanya.

.

.

.

"Dokter bambang tuh keren ya, terkenal dan beliau nggak pernah lalai waktu operasi." Kata Kepala Rumah sakit bangga usai pesta penyambutan dokter baru di kantor.

Benar-benar sesuatu.

Jelas lah yang diundang eksekutif saraf doang. Residen, dokter intern sama perawat auto jaga kandang, kali aja ada pasien lewat.

Di ruang bangsal, Alfa mengikuti dokter Bambang dan menjelaskan kondisi pasien disana dengan teliti. Walau berat mata dia pengen banget nempel bantal sama meluk kasur. Tapi sekali lagi, demi pencitraan!! Dan jelas kru televisi acara kesehatan yang dipandu dokter Bambang ikutan mashook dong!

"Ini pak Hamid, menurut hasil CT Angiografi tadi pagi, beliau mengalami aterosklerosis* dan mulai dirawat hari ini."

*Aterosklerosis adalah penyempiran dan pengerasan pembuluh darah arteri yang dapat terjadi di otak

"Operasinya dijadwalkan pekan depan Dok." Imbuh Alfa,

Love ChillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang