Jepang part 2.

60.9K 5.7K 86
                                    

Meeting dengan perwakilan Sasuhiko Grup berjalan dengan lancar. Presentasi dari tim 7 mendapat tepuk tangan yang sangat keras menyisakan Galuh dengan mata panda disebelah Arjuna. Si bos paling enak kerjaannya cuma main tanda tangan,sret...sret...jabat tangan, selesai.

Tak tahukah di balik sang bos yang mendapatkan banyak pujian dan tentu puundi uang ada karyawan yang ngantuk belum tidur.

Galuh hanya mencatat beberapa poin penting kerjasama antara 2 perusahaan itu dan sesekali menguap ngantuk. gara-gara buat laporan sampai jam 3 dan jam 7 laporannya sudah ditunggu.

Sialnya setelah ini ada jeda makan siang dan harus kunjungan ke pabrik. Galuh capek pingin mengendus bau kasurr....ih tapi bosnya kelewat ribet makan siang aja minta diambilin, tau sendiri resto jepang rata-rata disiplin. Makan ambil sendiri malah ada habis makan dibersihin sendiri, gak cocok sama lelaki asal Indonesia yang sandal aja minta diambilin.

"Bapak mau yang apa?? Itu gurita?". Galuh menunjuk potongan gurita yang masih hidup, meloncat-loncat di atas piring. Memandangnya makanan itu masuk perut saja sudah geli apalagi harus mengunyah lalu menelannya.

"Gak, saya mau mie soba sama role beef". Dia makan yang aman- aman, bahkan dia tak menyentuh sashimi dan sushi yang berbahan dasar daging mentah. Apa pak Juna gak suka yang mentah-mentah?? Ingin hati rasanya colekin wasabi ke gulungan role beefnya. Kan asyik mulut pedes pak bos ketemu temennya

"Udah??". Dia cuma mengangguk. Kepala robot kalau didepan karyawan lain cuma geleng sama ngangguk biar dikira cool padahal aslinya pak Juna itu adalah tipe laki-laki bermulut tiga dan berbibir ganda.

" Mas nyo, mau aku ambilin? Mas mau yang mana?". Kalau mas Nyoman yang minta, Galuh nyuapin pun rela. huh senyumnya bikin hangat hati, walau di samping galuh ada gunung es mount everest.

"Gak usah ambil-ambilin,nanti malah kamu gak kebagian makan. Kasihan kamu masih dalam masa pertumbuhan". Galuh melirik orang disampingku, tuh gunungnya ngomong. Di kira galuh balita apa? Tapi pak Juna malah melirik dadanya yang rata. Dia ngejek kalau payudara Galuh gak tumbuh.
"Kamu itu asisten saya apa Nyoman?".

Galuh langsung memutar bibir, ada komat-kamit. Bosnya kenapa jadi orang kok menyebalkan udah semena-mena, tukang ngejek lagi.

"Gak usah luh biar mas ambil sendiri". Astaga suami idaman banget, udah cakep, baik, gak latahan buat merintah istri. Ck.. ck... sayang kalo nikah sama mas Nyoman harus ke luar negeri, kan mahal.

Karena terlalu lama memandang Nyoman ia jadi tak sadar jika sang bos sudah mencolek lesung pipinya dengan mayonaise yang di taruh di atas sumpit. "Jangan terlalu banyak ngumbar senyum, biasanya cowok ilfeel sama perempuan kebanyakan senyum. Di kira kan kamu kurang satu ons".

Galuh melirik lalu mengambil tisu untuk membersihkan pipinya. Kenapa ia harus jadi asisten Arjuna Majendra, kapan sih bosnya ini bakal di pecat ama dewan direksi.

Sehabis makan siang mereka menuju pabrik Sasuhiko Group yang cukup jauh dari tokyo. Pabrik-pabrik do Jepang memang menggunakan ISO standart. Mereka membangun pabrik yang jauh dari pemukiman warga.

Galuh tak ikut satu mobil dengan Arjuna, ia memilih bocan (bobo cantik ) satu mobil dengan tim 7. Kalau sama si embozz gak yakin bakal dikasih tidur ilerin tuh mobil mahal yang disewa sehari hampir 4 jutaan. Biar si bos puas bergerak ke sana-sini.

Pabrik internasional beda pemandangannya, hamparan sawah hijau dan juga perkebunan buah pir merentang sepanjang jalan. Andalas Grup akan bekerjasama dengan Sashuhiko Group dalam bidang otomotif. Andalas sendiri di Indonesia sudah memiliki jaringan mall, hotel, percetakan dan juga stasiun televisi.

Dan lihat sendiri berapa gendut rekening pak Juna di bank. Makin cakep karena banyak perawatan terus berapa kali dia ganti mobil dalam sebulan. Barang-barang mahal selalu di pesan Galuh untuk para perempuannya, mulai tas, pakaian, sepatu, jam tangan, parfum dan juga bunga.

Yang Galuh tanyakan kapan bosnya itu akan menikah. Semakin kaya malah semakin somplak saja kelakuannya.

Setiap kunjungan pabrik biasanya dikasih souvenir ya minim buah tangan atau tester tapi kalau di pabrik otomotif dikasih apa ya? 1 motor kali buat 1 orang, ngimpii. masih untung kita gak disuruh nyemilin besi buat tester.

Nyatanya Galuh dan tim 7 dikasih kaos, topi plus jam dinding hadiah ala ala caleg kalo lagi kampanye. Jangan tanya pak Juna dapat apa?Galuh gak tahu, buat kotaknya kecil.

"Habis ini jadwal saya apa?". Juna sedang menatap laptopnya, mengerutkan kening lalu berdecak. Mereka sudah duduk di rest area milik Sasuhiko group bersama dengan rombongan lain.

"Jam 7 makan malam sama Mr. Oyama pak?".

"Berarti saya kosong 3 jam an ya?". Belum juga dijawab tapi Juna sudah mengambil ponsel dan memanggil seseorang. bos Galuh ini suka sekali motong omongan orang.

"Halo Sierra sayang, kita ketemuan yuk di Sibuya street".

"-------"

"Tunggu aku 1 jam lagi nyampek".

Oh damn, hati Galuh mendadak nyeri kenapa dia?Masak naksir sama si bos,oh no...jangan sampe amit-amit jabang bayi. Rutuk Galuh dalam hati sambil membuat gerakan mengetuk ngetuk dahinya 3x.

"Kenapa kamu pusing ?". Galuh kaget, mendadak wajah Juna terlalu dekat dengan wajahnya.

"Enggak, saya sehat". Galuh refleks memalingkan muka.

"Bagus deh, kamu bisa nyetir mobil? Jangan bilang enggak".

"Ya enggak bisa, saya gak punya mobil pak di kampung. Kalau nyopir andong apa becak saya bisa". Jawab galuh bohong, biar dikira dia gadis kismin. Males kalau cuma nemenin orang pacaran, potek- potek entar nih hati yang kreditan cintanya belum lunas.

"Saya harusnya nyadar di kampung kamu gak ada mobil atau malah parahnya di sana gak ada sinyal". Galuh cuma mendengus tak suka. Susah ngomong sama orang yang jalannya suka ndegeg(mendongak ke atas) gak bakal lihat orang bawah mulutnya suka nyakitin rakyat jelata.
"Kamu telpon Togar, saya punya kerjaan buat dia".

Yess,,,si embozz nyuruh abang batak buat nyetirin horee kasur im coming.

"Habis ini saya sama yang lain bisa kembali ke hotel kan pak?".

" tunggu...'' Oh Tuhan jangan siksa hambamu ini. Galuh udah capek fisik dan hati. Terlalu lama sma orang ini, Galuh jadi kurus dan tekanan batin.

Tanpa diduga Juna menyerahkan amplop coklat berisi beberapa lembar uang."Ini bonus buat kamu".

Alhamdulillah ya robbi akhirnya dapet juga duit."Tapi ini uang rupiah, kamu tuker sendiri sama uang yen"
. Serah deh mau Rupiah, rupee, atau uang receh yang penting duit bukan daun.

"Makasih pak, meski bapak mukanya sedatar jalan trans kalimantan yang baru diaspal tapi hati bapak baik". Puji galuh sambil menggenggam tangan Arjuna ,tapi sang boss mendadak grogi tangan Galuh dihempaskan cepat.

"Cepeten kamu panggil Togar sana!!".

"Siap pak".

Aduh sering-sering aja pak Juna kasih bonusnya. Hawa orang lagi kasmaran itu berbunga-bunga sampai bunga banknya dicairin buat kasih ke anak buah.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
assistanku putri keratonWhere stories live. Discover now