8. Hallo tetangga

26 3 0
                                    

Dirga melenggang ke arah parkiran sekolah sambil bersiul keras. Ketika nyaris membuka pintu mobil nya, matanya menubruk perawakan surfer girl tak jauh dari jangkauannya.

"hey, you!"

Rachel pura pura tidak mendengar panggilan itu. Pasalnya hanya ada mereka di parkiran ini.

"hey, you! Surfer girl!"

"Bacot, lu!" Rachel menyelak

Dirga senyum senyum sendiri ketika surfer girl itu menyadari kehadirannya.
"Mau pulang?"

"Enggak."

"Trus ngapain disini?"

Rachel berpikir sebentar,
"Gue mau balik ke kelas, kok."
Rachel berbalik tanpa berpikir.
5 langkah Rachel berjalan, telinganya mendengar suara berisik di belakangnya,

"Ngapain lo?!" suara Rachel meninggi,

Dirga menghentikan siulan nya, lalu mengendikkan bahu pelan
"Ngintilin lo?"

"Ck! Apasih gaje!"
Rachel melanjutkan perjalanannya,

Gue harus ngapain bege? Gue kan mau pulang, nggak ada acara kek beginian.

Rachel terus berjalan melewati lorong sekolah yang sepi, hanya ada beberapa anak yang berlalu lalang di dekat ruang kepala sekolah, itu ruang OSIS, Vella yang memberitahunya.

Rachel sampai di depan ruang kelas nya, lalu berbalik menghadap Dirga dengan tajam,

Dirga yang sibuk mengamati Rachel dari tadi mengernyit pelan,
"Apa?"

"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu?!"

"Gue kan mau jadi anak bebek."

Rachel mengernyit, cowok aneh, sinting, sarap!

Rachel melangkah masuk tanpa menghiraukan apakah Dirga masih mengikutinya atau tidak, tetapi mendengar siulan cowok itu, Rachel yakin Dirga masih jadi anak bebek.

Gue mau ngapain ke kelas?!

Rachel hanya berputar putar, melihat isi kolong meja yang ia lewati begitu saja.

"Lo cari apaan sih?"

"C-cari bolpen gue!"

"oh," Dirga manggut manggut sambil duduk diatas meja paling depan.

Rachel bege! Bolpen gue kan kaga ilang! Cu- DEWI FORTUNA!!

Rachel mengangkat handphone nya yang berdering dengan secepat kilat,
"Hallo?"

"Ace,"

Njay! Bokap! Anying, kenapa gue angkat?! Gue kan masih sensi ama dia!

"Kenapa?"

"Maafin Papa, Ace. Papa tidak bisa jemput kamu sekarang. Meeting ka-"

"Iya, Pa."

Ada sedikit keheningan yang tercipta.

"Yasudah, Papa tutup dulu. Nanti kamu pulang naik ojek atau taksi aja, ya."

"Iya."
Rachel memasukkan handphone nya ke dalam saku lalu berbalik, berniat keluar kelas,

"Udah ketemu bolpen nya?"

"Ketemu ataupun enggak, juga bukan urusan lo."

Dirga mengendikan bahunya lalu mengikutinya dari belakang,

Rachel membalikkan tubuhnya,
"Lo bisa stop ngikutin gue, nggak sih?!"

"Loh, Dirga kan mau pulang."

MISSEDWhere stories live. Discover now