15. Who's Jeon

476 95 7
                                    

"Jangan pernah bermimpi untuk kulepaskan, karena sekali aku mengatakan itu milikku maka selamanya akan menjadi milikku"
-Jk

----

Yein membuka matanya, Ia merasa asing dengan ruangan ini. Ia menatap tangannya, ah infus. Pikirannya kembali pada kejadian tadi siang.

"Jadi itu semua bukan mimpi ya?" gumam Yein

Yein berniat bangun tetapi Ia menyadari seseorang yang sedang terlelap di depannya. Jeon, ah bukan Jungkook. Yein masih tidak bisa percaya atas apa yang terjadi tadi siang.

Yein terdiam, menatap wajah pria yang sangat Ia rindukan seminggu ini. Wajahnya, Ia sama sekali tidak menunjukkan bahwa Ia jahat. Hanya saja kenyataan telah menamparnya telak.

"Kau sudah bangun?"

Baru saja Yein berniat menyentuh rambut Jeon namun sang empu lebih dahulu membuka matanya. Yein menatap orang tersebut dingin.

"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Yein

"Apa kau sudah merasa baikan?" tanya Jungkook menghiraukan ucapan Yein

Yein menghembuskan nafasnya kasar, yah Ia sadar. Lelaki di depannya itu bukanlah seseorang yang dapat dekat dengannya. Ia masih berharap hidupnya tenang.

"kenapa kau membohongiku eoh?" tanya Yein tajam

"Bohong? Kapan aku melakukannya?" tanya Jungkook

"Kau, kau bukan Lee Jeon. Kau Jungkook kan?" tanya Yein ketakutan

"Aku Jeon, Jeon Jungkook" ucap Jungkook

"maafkan aku" sambungnya

Yein tersenyum getir, ini memang salahnya. Ia terlalu bodoh hingga Ia dengan mudahnya percaya dengan orang lain. Bahkan Ia sendiri telah jatuh pada pesona pria ini.

"Aku ingin pulang"

Yein melepas infusnya membuat darah keluar, Ia berusaha turun dari tempat tidur tersebut namun Ia langsung limbung, untunglah Jungkook sigap. Jungkook langsung membaringkan Yein.

"Kau ini kenapa eoh?!"

Jungkook yang terlalu khawatir terhadap kondisi gadisnya bahkan membentaknya keras membuat sang gadis itu diam membisu, air mata itu mengalir membuat dada Jungkook sesak.

"I'm sorry, ah seharusnya aku tidak seperti ini. Maafkan aku"

Jungkook berusaha menggenggam tangan Yein namun yang ada hanya penolakan dari gadisnya itu. Yein menatap lelaki itu tajam tanpa peduli siapa lelaki itu.

"Pergi" ucap Yein

"Tapi tanganmu-"

"Kumohon pergi"

Jungkook menyerah saat suara gadis itu begitu lemahnya. Ia menyadari bahwa setidanya Ia memberikan waktu sebentar untuk gadisnya. Ia tidak akan melakukan kesalahan hingga gadisnya meninggalkan dirinya. Jangan sampai.

"Fine, aku akan pergi. Setelah ini ada dokter yang akan mengobatimu"

Air mata Yein perlahan turun saat melihat punggung Jungkook menghilang di balik pintu. Ia begitu bodohnya dengan memaksa pria tersebut keluar padahal Ia sendiri begitu merindukannya.

Cinderella's BadboyDär berättelser lever. Upptäck nu