40

287 28 5
                                    

Terlihat veranda sedang berada disebuah pusat perbelanjaan bersama seorang pria, namun pria teraebut bukanlah kinal melainkan orang yang sebulan ini dekat dengannya orang itu adalah steve, memang semenjak mengenal steve veranda sedikit berubah, dia sadar sepenuhnya sadar jika dia masih mempunyai kinal yang merupakan kekasihnya, namun perhatian yang steve berikan entah mengapa dapat membuat dia lupa kepada kinal, dan puncaknya dua hari yang lalu steve menyatakan cintanya kepada veranda, dan entah apa yang dipikirkan veranda dia menerimanya, dia sadar telah memgkhianati kinal, namun dia juga tak dapat memungkiri jika sekarang hatinya telah terbagi dua, mereka terus bercengkrama hingga seorang gadis jangkung menghampiri mereka.

Veranda" sapa shania, terlihat raut wajah veranda menjadi gugup.

Siapa sayang? " tanya steve yang sukses membuat tatapan shania menajam.

Siap dia ve? tanya shania dengan nada dingin, veranda tak tahu dia harus menjawab apa?

Kenalin gue steve, pacarnya veranda" ujar steve sambil menjulurkan tangannya kearah shania, namun shania tak ingin menybutnya dia malah menatap veranda dengan tatapan tajamnya, sementara veranda menunduk tak berani menatap shania.

Gue nggak nyangka ve" ujar shania datar, nada kekecewaan jelas tergambar disana

shan" ujar veranda sambil menahan tangan veranda

gue kecewa sama elo ve" ujar shania kemudian menghempaskan tangan veranda dan menghampiri nabil yang berdiri tanpa berniat ikut campur dengan urusan kekadih dan sahabat kekasihnya ini.

Setelah kepergian shania veranda terlihat lebih banyak diam, dia merasa bersalah kepada sahabatnya tersebut, steve yang melihat perubahan sikap veranda pun dibuat heran

Kamu kenapa sayang? tanya steve namun veranda hanya menggelengka  kepalanya dan menyuruh steve untuk memgantarnya pulang,namun kesialan veranda tak sampai di situ saat sesampainya didepan rumah dia mendapati kinal duduk di atas jok sebuah motor, melihat veranda, kinal turun dari motornya namun dia sedikit kecewa saat dia kembali melihat pria yang bersama ve minggu lalu, veranda semakin pucat, dia turun dari mobil dengan menunduk tak berani menatap kinal, dia sudah pasrah dengan apa yang akan dia terima, namun bukan cacian atau amarah yang dia terima melainka  sebuah usapan di kepalanya

Hai ve syukurlah kamu baik baik aja, aky kesini karena khawatir sama kamu,daritadi aku hubungin kamu tapi nomer kamu tidak aktif, tapi syukurlah kamu nggak kenapa napa" ujar kinal lembut

Nal" ujar veranda, dia tahu kinal hanya berpura pura

Ini udah malam, sebaiknya kamu istirahat ini udah malam" ujar kinal.

Tapi nal" ujar veranda

Istirahat vee, aku takut kamu sakit" jawab kinal

Aku pulang dulu buruan istirahat gih" ujar kinal sambil mengusap kepala veranda.Setelab itu kinalpun pergi meninggalkan veranda yang menatap kinal dengan tatapan menyesalnya.

Siapa ve keliatannya akrab banget sama kamu? tanya steve

Bukan siapa siap cuma temen, udah ya steve aku masuk dulu  udah malem juga" jawab veranda

***

Bil aku mesti gimana?" tanya shania menyesal, kini dia dan nabil duduk di sebuah meja taman, shania menyandarkan kepalanya di pundak nabil, nabil pun mengusap kepala shania.

kamu nggak harus ngapa ngapain shan, biarlah veranda menyelesaikan masalahnya sendiri" jawab nabil

Tapi bil, gue kasihan sama kinal, dia rela ninggalin orang yang dia sayang demi veranda, dan itu gara gara kebohongan yang aku buat, dan sekarang veranda mengkhianatinya, seharusnya memang dari awal aku nggak bantuin veranda" ujar shania

kenanglah hari iniWhere stories live. Discover now