Pagi ini stella memaksa kinal untuk berangkat bersamanya dan sonia, sebenarnya kinal ingin berangkat bersama vino dan jeje tapi apalah daya
Stella pov
Kinal, ya kinal lelaki yang belakangan ini selalu ada di pikaranku entah mengapa otak ini selalu memikirkannya, apalagi setelah kejadian semalam dan perkataan bang indra semalam membuatku tersadar betapa tangguhnya kinal,sebenarnya aku masih sedikit heran bagaimana kinal bisa mengenal bahkan sangat dekat dengan orang semenyeramkan bang indra, tapi itu tak penting bahkan aku sekarang sadar tak semua orang menyeramkan mempunyai watak bajingan, bahkan bang indra sendiri dari tingkah lakunya tak sedikitpun mencerminkan bahwa dirinya adalah orang yang menyeramkan, ah lupakan soal bang indra, pagi ini aku memaksa kinal untuk berangkat bersamaku setelah kejadian semalam aku jadi ingin selalu dekat dengannya selain karena permintaan bang indra aku juga sekarang semakin sadar betapa kinal sesungguhnya membutuhkan kasih sayang ,
Kinaal teriakku karena kinal tak kunjung keluar dari rumahnya padahal ini sudah hampir jam setengah tujuh, tak lama kemudian kinal pun keluar dari rumahnya dan menghampiriku entah apa yang terjadi padaku tiba tiba tubuh ini secara reflek memeluknya, jika kalian tanya kenapa aku pun tak tahu aku hanya sangat ingin memeluknya seolah aku sudah lama tak bertemu dengannya
lo kenapa stell? tanya kinal padaku dan akupun hanya menggeleng kemudian menariknya masuk mobil karena aku takut terlambat.
***
kinal keluar dari mobil setelah sampai di depan gerbang sekolahnya
stell entar pulangnya gue bareng vino aja nggak papa kok " ujar kinal setelah stella ikut turun dari mobilnya
Idih siapa juga yang mau jemput lo" seru stella
iya iya yang sibuk" ujar kinal sambil mencubit hidung stella kebiasaan yang selalu dia lakukan
Nal" panggil stella saat kinal hendak melangkah pergi
Ya" jawab stella dan
Cup
stella mencium pipi kinal kemudian berlari masuk kedalam mobil
Gue berangkat dulu ya" ujar stella dari dalam mobilnya kemudian melajukan mobilnya pergi, sementara kinal masih diam sekilas tadi dia melihat veranda hendak menghampirinya namun tidak jadi
kinal pov
Stella entah kenapa sikapnya sedikit aneh pagi ini mulai dari tadi pagi dia tiba tiba saja memelukku ah entahlah anak itu memang sulit di tebak jika boleh jujur sebenarnya aku menyukainya mungkinkah posisi nanda sudah tergantikan? tentu tidak, dia akan selalu berada di tempat spesial di hati gue yang kuncinya sudah dia bawa pergi jauh, bicara soal nanda aku jadi teringat veranda ya dia terlalu mirip dengan nanda bahkan aku sedikit takut jika dekat dengan nya mungkin aku takut jika suatu saat aku jadi menganggap bahwa dia adalah nanda bukankah itu tidak fair jika aku suatu saat menyukainya hanya karena dia mirip dengan nanda ah entahlah
Woy nal minggir lo" tiba tiba si kubil berlari ke arahku
Naal tangkep tu si kubil" sekarang shania yang teriak , gue heran dengan mereka berdua semakin lama mereka semakin mirip sama gaby dan boby saja
author pov
Shania terus mengejar nabil bahkan sampai dikelasnya dia tidak terima karena nabil mencuri cium dari shania, bukankah itu wajar dalam hubungan pacaran lalu apa masalahnya, masalahnya adalah karena nabil melakukannya di depan gerbang sekolah saat banyak siswa disana
Heh kubil sini nggak" teriak shania
ihhh tanju kan nggak masalah lagian kan kita udah pacaran semua orang juga tahu" ujar nabil