Tentang Rindu

140 4 0
                                    

Perasaan yang menurutku berat dan menyiksa adalah dia yang kusebut rindu.
Aku sering merindu pada apa yg Allah larang. Tetapi kini aku sadar, bahwa merindu yang paling indah adalah merinduNya.
Sudah cukup bagiku merindukan sesuatu hal yang memang belum pantas untuk kurindu.
Sesuatu yang bisa membuatNya murka.
Seasuatu yang masih belum pasti.

Kadang dilema menyapa naluri saat rindu mengusik batin.
Haruskah aku mengahmpiri matamu.
Haruskah aku kembali menyempurnakan jemariku dengan jemarimu.
Haruskah kembali aku bersandar di bahumu.
Bagaimana bisa aku kembali padamu setelah aku berjanji padaNya untuk tidak lagi mendua.

Rasa yang ku tenggelamkan jauh kedasar lautan kasih tak berdasar.
Rasa yang membuatku tersesat antara logika dan hati.
Perasaan yang membuatku terluka berkepanjangan.
Sesak yang membuatku tak lena ketika memejamkan mata.

Gundah, gelisah membuatku semakin lemah meski mencoba tegar untuk setiap nafas yang kuhirup.
Aku mungkin mampu seperti mereka
Datang menemuimu mengatakan semuanya
Memberitaumu perihal rindu yang tak bertuan ini.
Perihal rasa yang membuat nalar menggila
Namun, aku tidak melakukannya
Sebab aku tau, DIA akan mengambilmu dariku
Jika saja aku tidak menepati janji padaNya

Aku sadar dan tau bahwa DIA akan membawamu padaku
Bukan hari ini, mungkin nanti saat semesta memang sudah siap mempersatukan kita
Sampai sang waktu akhirnya sepakat padaNya untuk melihat kebahagiaan kita

Selain menikmati ruang rindu ini, aku hanya bisa melihatmu dalam tabir do'a
Mengajakmu berbincang dalam khusyuknya spertiga malam bersamaNya.

Dariku yang merindukanmu.

Skenario Maha CintaWhere stories live. Discover now