#04 Terlantar

2.5K 314 9
                                    

Rose terus berjalan menyusuri trotoar dengan membawa koper dan tas brandid nya yang selalu ia letakkan di bahunya. Padahal malam sudah semakin larut, tetapi ia tetap berjalan tanpa tujuan.

"Kayaknya gue udah jauh dari rumah deh" gumam Rose.

'Kruyuuukkkk' bunyi dari perut nya mengalihkan pikiran Rose, ia lupa kalau dari siang ia belum makan apa-apa.

"Yaampun gue lupa belum makan apa-apa dari siang, bisa-bisa gue magh nih" Rose memutuskan untuk mencari tempat makan yang masih buka di jam segini.

Usaha Rose untuk mencari tempat makan membuahkan hasil, ia melihat tempat makan cepat saji 24 jam yang masih buka.

"Mekdi i am coming" Ucap Rose bersemangat, ia pun berlari menuju tempat makan cepat saji yang disebutnya 'Mekdi' itu.

Ketika ia membuka pintu kaca Mekdi, udara yang tadi nya dingin menjadi panas. Entah karena Rose yang terlalu gerah sehabis berlari dengan membawa koper atau AC tempat ini yang mati.

"Selamat datang, mau pesan apa?" ucap salah satu pelayan dengan ramah.

"Mbak, gue mau pesen burger chesee sama minumannya kokakola ya mba" pesan Rose.

"Maaf mbak burger nya sudah habis" Ucap pelayan.

"Lah kok abis sih, ya udah gue pesen kentang go--"

"Kentang goreng juga abis mba" belum selesai Rose bicara sudah dipotong oleh pelayan didepannya.

'Eh buset burger kagak ada kentang goreng juga kagak ada, ni tempat makan niat jualan kagak sih. Gue ratain pake buldoser sekalian nih. Kezel dedek' Batin Rose.

"Ya udah mbak seduhin pop mie aja" ucap Rose dengan nada kesal.

"Mbak gimana sih ni kan Mekdi masa pesennya pop mie, emangnya dikira warung apa" ucap pelayan tersebut tak kalah kesal.

'Gelud yuk mbak' batin Rose.

Rose mengelus dada nya, ia tidak boleh terpancing emosi.

"Ya udah mbak, yang ada apa?" Ucap Rose dengan nada yang dibuat lembut tidak seperti tadi.

"Adanya cuma pizza mba, tapi yang loyang besar"

"Oke mba gue jabanin mau loyangnya segede bundaran HI kek, gue bayar." Ucap Rose sedikit emosi.

"Mbak bisa duduk dulu sambil menunggu" ucap pelayan itu.

Rose menghela nafas dalam-dalam lalu mencari tempat duduk yang nyaman.

Tak lama kemudian makanan yang di pesannya tiba, tanpa pikir panjang Rose langsung menyantap nya dengan lahap.

☀☀☀

Setelah selesai dengan urusan perut, Rose pun kembali melanjutkan acara kabur-kabur annya.

Sekarang rencana Rose adalah mencari tempat tinggal, tidak mungkin seorang Rose jadi gelandangan dijalanan.

"Tapi kalo gue tinggal di tempat nya Jennie, Lisa atau Jisoo pasti gue bakal mudah ditemuin Appa gue. Secara Appa sama Eomma udah tau rumah mereka" Rose tampak berpikir.

'Cari kontrakan aja kali ya' pikir Rose.

Rose menatap jam tangan nya yang menunjukan jam 2 malam.
'Kalo gue jalan terus bisa-bisa betis gue jadi gede kaya messi nih' ucap Rose dalam hati.

"Gue kudu cari taksi nih, tapi taksi mana ada jam segini"

Dengan terpaksa Rose harus berjalan kaki melewati emperan pertokoan yang sepi, bisa dikatakan sekarang dia seperti orang terlantar.

Ketika Rose sedang berjalan dengan langkah lambat, dari arah belakang dua orang pengendara motor mencoba menarik tas brandid milik Rose.

"Tolong jambreet" teriak Rose, tetapi teriakan Rose sepertinya percuma saja, tidak ada seorang pun yang dapat membantu Rose karena tempat ini sangat lah sepi.

Karena kekuatan penjambret itu lebih besar dibanding dengan kekuatan Rose, akhirnya penjambret berhasil membawa tas brandid milik Rose yang didalam nya terdapat Handphone, dompet, dan juga alat make up merek wardah.

"Tolong tolong tolong " teriak Rose seraya berlari mengejar dua penjambret yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Sial banget gue" Ucap Rose dengan tangisan yang memilukan hati.

☀☀☀

Rose sekarang berjalan ditaman dengan membawa koper, ya sekarang hanya koper dan isi-isinya yang ia punya.

Keadaan Rose sangat menyedihkan, Pakaian kucel, mata sembab akibat menangis, rambut acak-acakan, dan make up yang luntur.

Rose duduk di bangku taman tanpa disadari kantuk menyergapnya, mungkin karena ia sudah terlalu lelah.

Perlahan-lahan Rose pun menutup matanya lalu tertidur dibangku taman.

☀☀☀

Matahari pagi menyilaukan mata indah Rose dan membuatnya terbangun.

"Ah sudah pagi" ucap Rose dengan sesekali mengucek mata.

"Eh gue kenapa tidur disini, dah kaya gembel aja" Gumam Rose.

Rose pun bangkit dari tempat dimana ia tertidur, lalu melangkah keluar dari taman.

Rose sudah terlalu banyak berjalan sehingga sekarang kakinya terasa pegal dan sakit.

Rose pun terduduk dipinggiran trotoar.

'Nanti gimana gue tidur' pikir Rose.

'Tiin tiiin tiiin' suara klakson mobil menghamburkan pikiran Rose, reflek Rose melihat siapa yang berani-beraninya meng klaksonnya.

"Neng, sendirian aja. Sini temenin om" ucap seorang pria paruh baya, bisa dikatakan seumuran Appa Rose.

"Iih jijik banget gue" balas Rose ketus.

"Eh si eneng pake segala jual mahal, emangnya eneng mau dibayar berapa?"

'Dikira gue cewe apaan kali yak' batin Rose.

"Pergi sana, udah tua aja pake keganjenan." Ucap Rose lalu berdiri dari duduknya dan melangkah melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukan Om-om tadi.

'Tiiin tiiin tiiin ' klakson itu terus saja berbunyi, menganggu pendengaran Rose. Sepertinya Om-om tadi mengikuti Rose.

Rose mendengus kesal.
"Kalo bapak masih ngikutin saya, saya teriak penculik nih" Ucap Rose dengan nada kesal.
"Silahkan" Ucap Om-om meremehkan Rose.

"TOLONG ADA PENCULIK" Teriakan Rose berhasil membuat orang-orang disekitar nya mendekati Rose.

Sontak Om-om itu pun kabur dengan mobilnya karena takut diamuk masa.

"Mana neng penculiknya?" Tanya salah satu orang.

"Udah pergi tadi, makasih ya" Ucap Rose.

Orang-orang yang tadinya berkumpul pun bubar.

'Sungguh apes nya gue hari ini' batin Rose.

🍁🍁🍁

Kasian ya Rose jadi kaya gelandangan😂 oke mungkin nanti dipart 5 akan ada seseorang yang spesial, siapa hayo? Hehehe tunggu kelanjutannya ya. Jangan lupa VoMent Guys 😊 karena 1 vote sangat berharga 😊

-putriagustina-

ESCAPE [✔] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt