Part 2

75 1 0
                                    

"Alexa.. kenapa diam di situ? Ayo ikut kakak nonton TV." Suara perawat mengagetkan kU.

"Eh KAK Yona., tunggu bentar ya KAK aku makan siang dulu baru susulin KAK ke ruang TV."

"Okay... tapi jangan bengong sendirian ya ntar kesambet lagi."

" Siap kakak cantik."

Seperginya KAK Yona aku langsung mengambil makan siang kU dan menyantap hidangan itu. Hatiku sakit di saat seperti ini , harusnya mereka juga ada di sini menemaniku. Tapi semua itu tak dapat aku rasakan, aku harus berjuang sendiri di sini. Aku harus berjuang sendiri melawan rasa takut di saat malam telah tiba. Dan tak jarang aku sering menitikan air mataku di saat sendiri itu tiba.

Bukan ini yang aku mau Tuhan, bukan ini yang aku inginkan. Hidup terkurung sepi di ruangan ini. Harusnya aku masih bebas di luaran sana menggapai impianku.

"Akh.. tak ada yang harus aku sesali dan tak ada yang harus aku Tangisi". Aku menghapus air mataku yang menetes di pipiku.

Inilah pahit luka yang harus aku tanggung. Perih dan sangat menyakitkan namun aku tak bisa berbuat apa2 selain berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk menghapus luka bathin yang terus mendera kalbuku.

Bipolar SurvivorWhere stories live. Discover now