ch12:Hurt

5.1K 600 47
                                    


.
.
.
.

"Puas mengagumiku nona Namikaze???" Naruto menarik selimut yang menutupi tubuhnya namun tiba-tiba naruto membuang selimut itu membuat tubuhnya telanjang di hadapan gadis pirang yang tak lain adalah saudara kembarnya sendiri.

Naruko memekik melihat tubuh telanjang sang adik mulutnya menganga tak percaya akan tindakan naruto tanpa tahu malu.

Bukankah naruto adalah bocah polos dan pendiam bahkan pemuda pirang itu enggan memakai pakaian sedikit terbuka meski di dalam rumah tapi ini.... Apakah naruko berhalusinasi melihat perubahan sifat sang adik???.

Naruto hanya tersenyum remeh ia memang sengaja menunjukkan pada kakak jalangnya bahwa Sasuke baru saja tidur dengannya.

Tanpa rasa sungkan atau risih sedikitpun naruto melewati Naruko menuju kursi untuk mengambil kemeja yang di lempar sembarangan oleh sasuke memakainya asal.

Naruto sedikit merenggangkan otot lehernya sengaja menunjukkan pada naruko beberapa tanda kepemilikan dari sasuke.

Naruko meremas ujung dress yang ia kenakan dengan emosi,mata birunya mulai berair menahan gejolak rasa sakit di hatinya.

Tanda merah itu...naruko tau sasuke yang melukis tanda-tanda  pada tubuh sang adik,tapi kenapa??? Sasuke bahkan tidak pernah menandai tubuhnya ketika mereka bercinta.

Bercinta??? Naruko ingin menangis persetubuhan mereka selalu di landasi emosi,Sasuke akan meninggalkannya begitu saja ketika telah menuntaskan kenikmatannya,Naruko tidak bisa menyebut penyatuan tubuh mereka dengan kata bercinta mengingat Sasuke selalu meneriakkan nama Naruto ketika mencapai kepuasan.

"Kasihan sekali kau,tidakkah ini terlalu kejam bagimu menemukan selingkuhan tunanganmu di kamarnya sendiri?? " Naruto puas sangat puas melihat raut kesakitan dari wajah memuakkan Naruko ingin sekali Naruto menari hula-hula mengejek air mata yang membasahi pipi tanpa garis milik saudari kembarnya.

"Tidakkah kau malu bertingkah layaknya seorang jalang,demi tuhan kau tidur bersama calon kakak iparmu" suara naruko membahana memenuhi apartemen sasuke.

Untuk saat ini biarkan naruko mengatakan kebohongan,ia tidak ingin naruto kembali merebut sasuke jika naruto tau bahwa sasuke mengacuhkannya.

"Aku memang jalang,kau fikir aku dapat makan dari mana setelah kalian khianati jika tidak menjual diri" naruto dengan santai meminum wine yang memang sasuke sediakan di atas meja.

Naruto mencoba bersikap santai namun matanya melirik ke arah pintu yang terbuka lebar ini kesempatannya untuk keluar.

Naruko membolakan matanya terkejut mendengar ucapan santai tanpa beban sang adik.

Naruto... Pemuda polos dan naif itu menjual dirinya hanya demi uang..
Hati naruko terluka mendengarnya namun hanya sekejap naruto kembali merasa bahagia.

Bukankah bagus jika naruto menjual dirinya,pekerjaan kotor naruto pasti akan mendapat penolakan dari kedua orang tua mereka serta keluarga Uchiha dengan begitu semua orang hanya akan melihat padanya.

"Kau berfikir pekerjaanku akan membuat semua orang membuangku dan melihat hanya padamu?? "

Naruko terlonjak menyadari naruto mengerti isi pikirannya.

"Takkan ada yang melihat wanita mandul sepertimu"

"AKU TIDAK MANDUL"

"Kau IYA"

naruto menyeringai menyadari kekalahan sang kakak ahhhhh pasti menyenangkan jika naruko mendapat amukan dari sasuke karna membuatnya berhasil keluar dari apartemen terkutuk ini.

Hate You Where stories live. Discover now