CH 5: Bertemu Sasuke

6.8K 686 45
                                    

.
.
.
.
.
.

Naruto memutar bola matanya malas ketika merasakan sepasang lengan kekar memeluk pinggangnya dari belakang dengan erat.

Naruto tau siapa pemilik lengan itu. Ia dapat mengenali harum tubuh pemiliknya walau naruto begitu membenci orang yang tengah asyik menyandarkan dagunya pada bahu sempit naruto.

"Jauhkan tanganMu dari tubuhku shimura" naruto berusaha melepas lengan sai yang sialnya tetap berada di pinggangnya.

"Aku tidak mau" sai menyeringai merasakan tubuh naruto bergetar menahan amarah.

"Kau tau aku sangat membencimu....jadi enyahlah dari hadapanku brengsek" naruto menyentak kasar lengan sai membuat pemuda itu sedikit mundur menjauhkan tubuhnya dari naruto.

Sai tersenyum memuakkan melihat kemarahan yang sangat kentara dari sepasang saphier indah naruto.

"Kau mengataiku brengsek di saat kau membiarkan banyak lelaki lebih brengsek menyentuh tubuhmu tiap malam heh.....munafik sekali kau namikaze"

"Aku bukan Namikaze brengsek" naruto mendesis penuh amarah sembari menyikut perut sai, membuat pemuda pucat itu mendesis kesakitan.

"Mereka mampu membayarku mahal.tidak seperti dirimu yang hanya bisa menggodaku tanpa mampu membayarku, jujur saja aku mulai ragu apakah kau benar2 anak shimura"

"Kau tau sendiri bukan? Bagaimana pelitnya tua bangka itu padaku.. .meski aku tidak mampu membayarmu setidaknya akulah orang pertama yang mencicipi tubuhmu"

"Brengsek" Naruto mengumpat penuh kekesalan melihat seringai memuakkan milik Sai, tanpa pikir panjang Naruto hendak berlalu meninggalkan Sai sebelum ucapan Sai menghentikan langkahnya.

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa Sasuke ada di sini, ia datang bersamaku" tubuh naruto menegang mendengar penuturan sai, jika Sasuke ada di club malam ini besar kemungkinan mereka akan bertemu dan Naruto bersumpah bahwa ia Tidak pernah ingin bertemu kembali dengan pemuda emo itu.

"Jika Sasuke tau bahwa akulah yang memperkosamu .....sudah dapat di pastikan bahwa aku hanya akan tinggal nama sejak dulu" Sai menghembuskan nafas lelah jika boleh jujur sebenarnya terdapat penyesalan dalam hati kecil pemuda pucat itu telah berbuat sedemikian buruk terhadap Naruto yang taklain adalah orang yang di cintai sahabatnya Sasuke.

"Kau menyesal menghianati sahabat brengsekmu? Ck ck ck . ...aku terharu melihatnya" nada bicara Naruto terdengar sangat meremehkan membuat Sai memutar bola matanya malas.

"Apa yang kau lakukan di sini Sai? Mengganggu Naruto lagi? " kiba yang baru saja datang segera menjatuhkan dirinya di samping Naruto tanpa memperdulikan Sai yang mendengus kesal.

"Dia hanya bisa menggodaku Kiba, kau taukan dia terlalu miskin untuk menyewaku"

"Aku tidak miskin hanya saja jasa untuk menyewamu terlalu mahal setara dengan uang jajan ku selama dua minggu"

"Oh ya?"

"Tanyakan saja pada tua bangka yang sudah beberapa kali menidurimu"

"BRENGSEK" Naruto ingin sekali melemparkan botol minuman di sampingnya pada Sai saat ini juga.

Bahkan Naruto melupakan fakta bahwa ayah Sai sudah menyewanya beberapa kali.

"Hentikan brengsek, apakah kau lupa bahwa kaulah sumber masalah yang membuat Naruto terdampar di sini" Kiba menatap Sai sengit lalu beralih pada Naruto yang masih terlihat kesal.

"Jangan mengungkitnya lagi kalian tau .....sejujurnya aku menyesal telah menghancurkan hidupmu"

"Jangan bahas itu lagi aku bosan, kiba bagaimana kabar kyuunii? " Naruto terlihat serius bertanya tentang kakaknya kyuubi, Naruto sangat menyayangi kyuubi karna hanya dialah keluarga yang peduli padanya.

Hate You Where stories live. Discover now