Chap 16

86.4K 4.7K 15
                                    

Alzero POV

Kenapa saat berdekatan dengannya aku merasakan gejolak yang sangat menggebu di hatiku, senyumannya dan ekspresi wajahnya yang terlihat bingung membuatku gemas dan semakin menggila padanya

Sebutlah aku gila, karena mencintai Babby sitter pengasuh ketiga anakku yang masih remaja terpaut jauh usianya denganku, tapi aku tak bisa mengelak jika aku tertarik padanya

Dia berbisik pelan dan nyaris tak kudengar sama sekali, aku mendekatkan telingaku pada bibirnya yang kemarin memabukkanku, ciuman itu terasa nikmat dan berbeda dari yang pernah kurasakan sebelumnya

"Ulangi sekali lagi apa yang kau ucapkankan barusan" pintaku padanya yang terlihat gugup

Ia berkata dengan menggigit bibir bawahnya sangat sensual, membuatku tak bisa menahan diriku untuk tidak bisa mengalihkan mataku yang memfokuskan mataku padanya

"Siapkan aku teh hijau, aku sedang tak ingin memakan apapun saat ini" seruku gusar sambil pergi meninggalkannya yang terlihat bingung

Aku bergegas menaiki tangga untuk menyetabilkan diriku yang di rundung kegelisahan karena yang di buat oleh Chenna pengasuh anak-anakku.

Ku tutup rapat pintu kamar, dan mengacak rambutku frustasi "Bodoh!" umpatku kesal dengan sikapku yang sudah beberapa hari ini seperti bukan diriku

Harus kuakui, aku mulai ingin memiliki Chenna seutuhnya dan mengurus anak-anakku bukan sebagai Babby sitter namun sebagai ibu dari ketiga anakku dan anak-anakku kelak jika bersamanya

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk bersiap diri pergi ke kantor nanti siang, karena ada beberapa laporan yang harus ku tandatangani disana

Selang beberapa jam pintu kamar terketuk dengan sangat nyaring,  aku yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangku

Tokk tokk

"Tuan... Teh hijau yang anda pinta telah tersedia di meja makan" seru Chenna di balik pintu

Aku hanya diam tanpa menjawab seruannya, kupejamkan mataku sejenak dan menarik nafas pelan dan membuka pintu

Chenna yang terlihat lebih segar dari sebelmunya kini ada di depan pintu kamarku sambil tersenyum kikuk melihatku yang hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada

Aku melihat semburat merah di pipinya, Chenna menundukkan kepalanya sambil tangannya saling memilin satu sama lain

"Ada apa?" tanyaku datar sambil menetralkan perasaanku

"Sarapan sudah siap Tuan" ucapnya gugup masih dengan menundukkan kepalanya

Aku tersenyum melihat tingkahnya yang tersipu malu "Baiklah aku akan turun nanti" ujarku

Ia mendongakan wajahnya dan menatapku "Kenapa nanti Tuan? Anak-anak sudah menunggu Tuan"

Aku menyeringai nakal padanya dan berucap "Aku akan berpakaian terlebih dahulu Chenna, tapi jika kau menyukai aku seperti tak masalah bagiku" gurauku padanya yang membuat semakin merah padam di pipi wajahnya

Ia mengangguk dan pergi dengan segera menuruni tangga setengah berlari

"Menggemaskan" gumamku pelan dan langsung masuk kedalam kamar

Author's POV

Alzero melangkah dengan santai melenggang masuk ke kantor dengan anggukan hormat dari setiap pegawai yang melihatnya

"

Selamat siang Tuan Alzero, ada seseorang yang menunggu di ruangan anda" ucap Kejora sekertaris Alzero

Alzero menyipitkan matanya dan bertanya "Siapa yang menungguku?"

Saat tangan Alzero menyentuh handle pintu ruangannya tampak Elistha yang sedang berdiri di hadapannya dan berseru "Aku yang menunggumu sayang" sambil menggelayut manja di lengan Alzero yang terlihat risih

"Lepaskan aku.. Siapa yang mengijinkanmu berada di ruanganku?" tegas Alzero sambil menepis Elistha dari dirinya

"Aku yang mengijinkannya....." suara bass seseorang di ruangan membuat Alzero menyerngitkan keningnya dalam

















TBC...

Daddy Issues (Completed)Where stories live. Discover now