[02] Cubitan Cinta

34.4K 3.1K 145
                                    

Please tekan bintang sebelum baca ya, kalau mau koment aja, mana tahu ada yang merasa 'iih kok gini sih?' hehehee

Ini cerita lain banget, keluar banget dari genre KaSev sebelumnya. Lebih frontal kali ya, atau lebih mesyumim hihi tokoh di sini emang begitu....

Selamat membaca....






“LAKI GUEEE! OOOOM!”

Yuka menghambur secepat kakinya waktu lagi kebelet, nyandung nyandung deh asal cepet. Niatnya sih ingin mendekap pria yang dipanggil laki dia, tapi Yuka orangnya malang sih jadi yang dipeluk Yuka seorang bapak-bapak yang pakai seragam biru. Kalau Yuka nggak salah ini seragam office boy alias tukang sapu-sapu. Hiiiish!!

“Om, jangan tinggalin Yu--” Yuka menoleh ke belakang waktu kemeja putihnya ditarik seseorang.

Si Om udah jalan tanpa nengok Yuka lagi.

“Apaan sih Mbak narik-narik baju saya?! Saya itu mau ngejar suami saya, Mbak jangan ganggu deh.” Yuka sewot sebab rindunya untuk melihat si Om mesti tertunda karena embak-embak tukang ganggu hubungan orang narik kemeja Yuka sekuat tulang. Demi surga dunia yang bikin teriakan pemeran ceweknya ngalahin suara klakson kereta api parkir, Yuka pengen lari ke pelukan si Om sekarang.

“Mbak ini Yuka Sierra dari kantor cabang bukan?”

Lah, ini sih waktu yang tidak tepat banget bagi Yuka. Seharusnya si mbak ini manggil Yuka nanti-nanti aja setelah Yuka ketemu Om El.

“Om El makin ganteng aja sih semenjak dua menjak nggak ketemu Yuka.” Yuka mengentak-entak kaki.

“Mbak Yuka,” panggilan kedua membuat Yuka mengembus napas malas.

“Bisa ikuti saya ke ruangan Bapak Vegas?” si embak tadi memberikan instruksi. Pasrah akhirnya Yuka ikut.

“Mbaknya tahu itu tadi siapa?” Yuka jadi penasaran Om El itu ada urusan apa di gedung ini.

“Maksud Mbak Yuka Pak Elrangga?”

Yuka mengangguk sesemangat mungkin di belakang punggung si embak. By the way, mereka masih jalan menuju ruangan Pak Vegas, pimpinan organizing dan staffing perusahaan tempat Yuka bekerja.

Yuka juga lihat kanan dan kiri, siapa tahu bisa melihat Om El lagi. “Om, kangen banget...” Yuka menekuk bibirnya.
***

Kini Yuka sedang duduk-duduk lelah di kantin kantor barunya. Tidak ada yang menegur Yuka di sini, jangankan itu, ada yang senyumin Yuka aja enggak. Yuka menggigiti sendok baksonya gemes. Dia jadi membayangkan masa lalu yang indah saat dia getol-getolnya mendekati Om El.

Status Gantung (Pindah ke Ungu)Where stories live. Discover now