Part 27 - Really?!

2.8K 129 6
                                    

Hayley’s POV

“Kau yakin tidak pulang bersamaku? Akan aku antar sampai rumah nanti.” Tawar April padaku.

Aku menggeleng, “Tidak, terima kasih. Aku naik taksi saja. Lagipula aku harus ke toko buku dulu sebentar.” 

“Um, ya sudah, aku duluan. Hati-hati dijalan.” Lalu April menuju parkiran dan melesat pergi.

Sebenarnya aku berbohong pada April. Hari ini aku dijemput oleh Kyle. Aku sendiri tidak mengerti mengapa aku harus berbohong pada gadis yang sudah kuanggap saudara sendiri itu. Mungkin karena aku merasa April selalu menaruh rasa curiga terhadap hubunganku dan Kyle? I don’t understand. Pada kenyataannya memang aku hanya menggangap Kyle sebatas teman baik

Aku menoleh saat sebuah klakson berbunyi dan menemukan mobil yang dikendarai Kyle. Aku tersenyum dan menghampirinya. Kyle membuka jendela sebelah kanannya dan tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih. Tak ada satu gadispun yang tidak hanyut dalam senyuman maut Kyle. Aku yakin itu.

“Sudah menunggu lama, princess?” 

Not really.” Aku menjawab dan Kyle kembali tersenyum.

Get in the car. Aku yakin kau belum makan.” Kyle kembali berucap. Aku mengangguk tanda menerima perintahnya. Namun kurasa sesuatu menarik tanganku. Umm, maksudku seseorang.

“Niall?!” aku menoleh dan menemukan Niall sudah berdiri menghentikanku untuk masuk kedalam mobil Kyle. Sesaat ia menatap kearahku namun detik selanjutnya tatapan itu beralih pada Kyle.

Who are you?” tanya Niall masih dengan tatapan sebelumnya.

“Kyle. And you’re Niall, right?” Kyle menjawab masih dengan senyuman.

Yes, I’m Niall. Oh, and I’m Hayley’s boyfriend.” Ucap Niall sambil memberi penekanan pada kata ‘boyfriend’.

“Aku tau itu. Hayley banyak bercerita tentangmu. Umm, Hayley? Kurasa makan siangmu kali ini akan kau lewati bersama Niall.” Kyle kini menatapku. Mengerti apa yang ia maksud, aku langsung mengangguk meng-iyakan.

Okay. Sorry, Kyle.” 

It’s okay. See you, Hyl. Niall, aku duluan.” Kulihat Niall hanya memberi senyuman ‘meremehkan’ pada Kyle. Ugh, I hate this moment.

Bye Kyle.” Kataku dibalas senyum oleh Kyle dan sesegera mungkin ia melesat pergi.

“Mau apa kau?” tanyaku sekarang menatap Niall tajam.

“Siapa dia?” tanya Niall menatapku tak kalah tajam.

Aku memutar mata dan berjalan, “Teman baikku.” 

Wait. We need to talk.” Niall menarik tanganku.

“Apa lagi yang harus kita bicarakan? Kurasa semua sudah jelas.”

“Kumohon. Kali ini saja biarkan aku menjelaskan semuanya.” Kali kedua aku memutar mata dan berjalan menuju mobilnya. Kudengar Niall sedikit berseru kegirangan dan membukakanku pintu disusul dengan ia menaiki mobilnya dan kamipun melesat pergi entah kemana.

Candice’s POV

What?! Are you crazy?!” teriak Cara padaku. Kami  -aku, Cara, Barbara, Jo, dan Sara- baru saja menyelesaikan shooting movie clip terbaru One Direction dan memutuskan untuk mampir ke apartemen Cara.

Yes, and I’m crazy because of him.” Jawabku.

“Tapi kau tau jika ia sudah memiliki kekasih, bukan?” kini giliran Josephine yang bertanya tak kalah histeris dari Cara.

Half A HeartWhere stories live. Discover now