Sehat?

24.7K 3.3K 148
                                    













Paginya seorang Kim Taehyung hari ini cukup kalut. Layaknya remaja, chat tanpa balasan itu cukup mengganggu hati. Apalagi hanya terbengkalai dalam mode read.

Iya, galau. Lebay ya, gak sadar diri sebentar lagi tunggu wisuda.

Tapi, kalo mau ngeles, Taehyung ruwet rasanya. Di free call ya gak diangkat.

Mama Jeon juga gak angkat telepon. Yah, ada apa dengan keluarga Jeon hari ini ya. Seolah pada primitif, handphone dibiarkan terbengkalai.

Dan opsi terakhir; datang kerumah.

Sebelumnya, Taehyung ketika gak ada Jungkook didalam apartemen itu sudah dijelaskan rinci.

Masih sama seperti biasa, sereal dan susu stroberi sebagai sarapan. Bedanya tidak ada baju yang berserakan karena sudah tertata rapi didalam lemari.

Liat jam sebentar, harusnya waktu begini dimanfaatkan Taehyung untuk cari kerja kan ya? Tapi, layaknya manusia, Taehyung memang pintar sayangnya tidak serajin itu.

Otak pintar sia-sia.

Mahasiswa chill, gitu katanya.

Pikiran Taehyung simple begitu, beralih jalan ke kamar mandi sambil sedikit bersenandung.

Sekalian ke cafe jugalah, biasanya menu bfast punya cafe itu mengenyangkan hati jiwa dan raga.

Gak berlaku untuk Jeon Jungkook. (Kurang, kak)











:)

Bahkan sekitar tujuh puluh dua part, Jeon Jungkook selalu ada di pikiran seorang Kim Taehyung.

Terserah.














;

"Apasih? Hatching!"

Jadi begini. Taehyung berakhir pasang wajah sedatar mungkin diambang pintu, bahkan tangannya masih menenteng rapi paper bag dalamnya berisi cake.

Bonus dari bos cafe tempat dia part time dulu, katanya untuk Jeon Jungkook.

Tapi, yang dituju malah begini keadaannya.


"Ngapain sakit?"


Taehyung intonasinya datar sekali, Jungkook mendengus sedikit sambil pasang tisu didepan hidungnya.

"Gak tau, cuacanya salahin."

"Mama mana?"

Jawaban gelengan kepala, jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Rasanya kepala pening, berat sekali. Tapi Jungkook itu santai melangkah masuk duluan,

Taehyung menyusul, hela nafasnya sekilas.

"Udah minum obatnya?"

"Retorik. Daritadi udahlah,"

Sensi, yang begini makanya Taehyung berdedikasi sekali untuk menjaga seorang Jeon Jungkook dari segala penyakit.

Sensinya itu lho, mengesalkan. Tolong.


"Ya kan aku tanya, jangan galak,"

"Siapa juga yang galak. Pulang sana, kepalaku sakit,"

"Terus kamu sendiri?"

"Pulang aja, aku mau tidur."

Tanpa menatap gitu, Jungkook melenggang pergi naik ke kamarnya. Taehyung ditinggal sendiri dibawah. Kasian,

"Bilang aja mau ditemenin, susah ya kamu."

Jadi kebiasaan yang sedikit di hafal, kata pulang aja bisa berubah diem disini aja dalam kamus Jeon Jungkook.

Iya, Taehyung yang berspekulasi sendiri.

"Kan aku bilang pulang aja, parfummu bikin sakit kepala tau," Jungkook menggerutu tapi tangannya dia biarin digenggam erat sama pacarnya sambil jalan kearah kamar.

"Apaan parfum, macam ibu hamil ngidam."

"Yaudah bau rokok. Gak suka bohem,"

"Malboro kemarin, sisa dua batang hari ini. Gak nempel baunya."

Ya, Jungkook kalah. Kalo urusan lawan Taehyung yang khawatir begini ya susah.








;

"Oi, sadar demam tinggi?"

Waduh, kena marah.

Jungkook mendekam biarin selimut menutupi setengah wajah. Taehyung duduk rapi dipinggir ranjang, baju kaos hitam jadi pilihan. Skinny jeans putih dan tadi sempat diliat Taehyung pilih sneaker biru.

Hari ini pacarnya so boyfriend, kalo diajak jalan-jalan pasti banyak yang lirik.

"Denger aku gak?"

Sadar, Jungkook sedikit gelengin kepalanya. "Gak denger,"

"Aku bogem lama-lama kepalamu."

"Boleh, nih. Kalo tega."

Jungkook nantangin, Taehyung hela nafasnya jengah. Terus melangkah keluar kamar, entah kemana.





Apasih, kan harusnya Jungkook yang sensi sebagai ritual tetap setiap dia sakit.















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Cie, pacar sakit jadi sensian.

Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang