1.0. LunatiC : Keinginan Bersatu

Depuis le début
                                    

Aku meletakkan tasku dan membuka kemejaku.

"Aku sedikit pusing tadi, jadi aku pergi ke UKS" jawabku sambil mengambil handuk dan mengeluarkan pakaian ganti dari dalam koper.

"Kudengar Rika sakit, apa kau tidak bertemu dengannya?" tanya Gilang dengan tatapan intens.

"Ya, aku bertemu dengannya" jawabku.

"Bagaimana keadaannya?"

"Baik, dia baik-baik saja, aku sudah mengantarnya pulang."

"Akan lebih baik jika Rika juga tinggal di asrama, ya?!" Sahut Rudi.

"Aku juga berfikir begitu."

"Hei, kalian tidak mau mandi?! Sebaiknya kita cepat mandi sebelum kamar mandinya penuh!" Kata Dave yang membuat Rudi dan Gilang beranjak dari posisi nyaman mereka.

"Aku akan pergi duluan!" kata Dave setelah mengganti pakaiannya dengan piyama mandi.

"Tunggu! Aku juga akan menyusul!" Kata Rudi yang ikut berlari menyusul Dave.

Aku dan Gilang hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka.

"Apa kalian membicarakan sesuatu?" tanya Gilang tiba-tiba. Setelah mereka pergi, hanya tinggal aku dan Gilang di kamar.

"Siapa maksudmu?"

"Kau dan Rika, apa kalian membicarakan sesuatu?"

Aku teringat kejadian siang itu. Rika memang berbicara denganku. Bukan melalui tulisan seperti biasa, tapi dia benar-benar berbicara.

"Ini" Gilang menyerahkan lima lembar uang seratus ribu padaku.

"A-apa ini?" tanyaku bingung, seperti orang yang telah melakukan kejahatan.

"Taruhan kita" jawabnya. "Kau telah membuatnya berbicara kan? Aku tahu itu"

Aku terdiam sejenak.

"Tidak perlu, aku kembalikan ini padamu..." Aku menyerah kan uang itu karena aku merasa tidak seharusnya aku menerima uang itu. Apa aku merasa bersalah ya? Aku mempertaruhkan Rika untuk ini. Seharusnya aku tidak melakukannya.

"Simpan saja, oke?" Kata Gilang kemudian berlalu pergi menyusul Dave dan Rudi.

"Tunggu!" Gilang menoleh.

"Ada apa?"

Aku berjalan menyusulnya. "Bagaimana kau tahu aku dan Rika berbicara?"

"Karena aku melihat kalian berdua berbicara, kalian seperti pasangan yang sedang bertengkar"

"Haa?"

"Baiklah, baiklah, akan ku ceritakan..." Kata Gilang setelah melihat wajah bingungku.

"Sebenarnya, pagi itu saat jam istirahat pertama aku berniat untuk melihat Rika. Aku mencarimu dikelas tapi kau tidak disana. Aku berfikir mungkin kau juga mencari Rika saat itu, jadi aku pergi ke kelas 12 B untuk menanyakan keberadaan Rika." Kami berjalan sampai tiba di kamar mandi, dan aku terus mendengarkan Gilang.

"Salah satu siswi yang kutanyakan mengatakan bahwa Rika berada di UKS, jadi aku pergi menemuinya. Tapi sesampainya disana, aku melihatmu dan mendengar Rika berbicara. Kalian terlihat sedang bertengkar, jadi aku memilih diam dibalik pintu" Jelas Gilang.

"Itu saja yang ingin aku bicarakan... ayo mandi!"

" ..Mandi? Berdua?"

"Tidaklah! Memangnya aku homo?! Kau harus mengantri!"

"Enak sa-"

BLAM!

Gilang menutup pintu sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku. Aku menghela nafas ketika tahu bahwa aku hanya ditakdirkan untuk menunggu saat ini.

LunatiC : Deep World Dark Side [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant