Part 24 ~ Batal nya pernikahan.

4.6K 180 5
                                    

Readers mumpung ide nya lagi muncul jadi aku lanjut part yang kemarin ya.

Terimakasih sudah memfollow,

================================

Seperti apapun caramu mencintai, saat ini melupakan semua tentang kita adalah jalan yang terbaik.

~Eliana Renata~

=====================

Begitu dalam kah luka yang kau rasakan, hingga memilih pergi dan menghapus semua kenangan kita?

~Edrick William~

Author POV:

🌃 Udara Malam yang sangat dingin tak membuat langkah Eliana gentar, setengah berlari ia terus melangkah menuju pintu gerbang rumah besar itu.

Dua orang penjaga nampak tertidur di pos nya sedangkan yang lain entah berada di mana, Eliana tak tau dan tak mau tau. Bagi nya itu lebih baik karena tak perlu mencari alasan untuk meminta izin keluar.

Dengan perlahan Eliana membuka pintu gerbang yang entah kenapa tak dikunci dan melanjutkan langkah nya. Ia sendiri belum tau akan kemana, karena Jerman adalah negara asing yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.

Dulu ketika papa nya masih berjaya ia pernah menyambangi beberapa negara Asia dan Eropa, ia pun pernah tinggal satu tahun di Paris. Tapi tidak dengan negeri ini.

Sambil terus melangkah Eliana masih tetap melamun, dirinya tak habis pikir tentang kejadian yang di alami saat ini, sebegitu benci kah Edrick atas masa lalu mereka hingga merencanakan balas dendam dengan cara seperti itu.

Ya.. Eliana mau tak mau berpikir jika kemungkinan besar perubahan sikap yang Edrick lakukan adalah bagian dari balas dendam nya, karena menurut nya tak ada kemungkinan lain yang lebih masuk akal.

Sudah satu jam ia berjalan menyusuri jalan kecil entah firasat nya saja atau apa karena ia masih mengira jika Edrick akan menyusul nya dan untuk saat ini ia sama sekali tak ingin bertemu dengan Edrick.

kini kaki nya mulai merasa letih. Peluh membasahi wajah dan tubuhnya meski angin dingin juga menusuk sampai ke tulang nya.

Di lihat nya arah jam yang melingkar di tangan kiri, pukul 1 dini hari. Pantas lah jalanan tersebut sangat sunyi. Meski masih ada beberapa pengendara dan beberapa orang lewat dengan bersepeda, namun tak cukup membuat ketakutan di diri Eliana berkurang.

Ia sudah tak sanggup berjalan dan memutuskan beristirahat di sebuah taman kecil. Saat sedang duduk menyelonjor kan kedua kakinya, Eliana menyadari jika kondisi nya saat ini cukup menyedihkan.

Dirinya hanya memakai pakaian tidur lengan panjang yang tidak terlalu tebal dengan sebuah sandal rumah yang tipis sebagai alas kakinya.

Tentu sandal itu tak cocok di gunakan di luar ruangan, terlebih pada cuaca sedingin ini. Ia pergi dengan terburu-buru jadi hanya sempat membawa tas tangan serta sebuah ponsel yang sejak tadi ia genggam.

Eliana melupakan koper yang berisi pakaian dan perlengkapan nya yang lain. Yang ada dipikiran nya tadi hanya segera pergi dan menjauh dari rumah tersebut.

Bos ku Nyebelin (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang