Possessive Boyfriend ✔

5. Penghuni Kelasku

"WOY, PAK SABAR NGGAK ADA WOY! DIA LAGI KONDANGAN SAMA BINI-NYA!"

Hingga teriakan dari Ronald, si ketua kelas yang parahnya juga merupakan bad boy yang tiba-tiba masuk kedalam kelas, membuat semuanya bersorak gembira seperti habis memenangkan lotre.

"YES, akhirnya si botak nggak dateng juga!cihuy, otw pangkalan!" teriak Arlen seraya menenteng tasnya dan langsung berlari keluar kelas dengan diikuti antek-anteknya yang berjumlah 4 orang. Biasalah, tukang bolos!

Dicky Arlendo namanya. Cowok langganan ruang BK ini merupakan murid paling bandel dan biang onar dikelasku, bisa dibilang dia merupakan ketua geng Bad Boy disini. Omelan guru-guru adalah makanannya sehari-hari. Dan hampir mustahil kalau dalam sehari ia tidak masuk ruang BK. Entah karena terlambat, membolos, ataupun membuat kerusuhan lainnya. Sayang, padahal dia lumayan ganteng, hihihihi....

Sontak semua cewek-cewek kompak membentuk dua kelompok. Satu kelompok melingkar di pojok depan dengan membahas gosipan terbaru mengenai Abs cogan Korea maupun kelakuan artis Indo zaman sekarang.

Sedangkan kelompok satunya lagi pada kompak duduk dilantai depan kelas sambil membaca novel. Yah Walaupun ada juga yang sedang dandan sih...

Di meja belakang bagian kiri, duduk Si Jaya Twins yang sedang bermain catur. Kembar identik ini kerjaannya dikelas cuma tiga.
Jahilin orang, main catur, sama tidur. Udah itu doang!

"Kalau mau ikut main, sini! Gak usah ngelihatin kita kayak gitu! Entar naksir loh!" Ucap entah Si Revan atau si Revin karna wajah mereka sukar sekali untuk dibedakan. Kayak replika!

"Ho'oh!" Si kembar satunya lagi menyetujui ucapan saudaranya. "Nanti gue siap tanggung jawab kok kalau lo naksir sama gue!" lanjutnya seraya menaik turunkan kedua alisnya.

Wajahku mendadak flat akibat ucapan gaje si Jaya Twins. Sumpah aku pengen makan mereka berdua!

"Mendingan gue jomblo seumur hidup daripada sama rengginang basi kayak lo, Revan!" teriakku.

"Gue Revin, bukan Revan!" protes Si Revin.

Jujur aku sempat malu, tapi segera aku tutupi dan lantas berkata "Maka-nya punya wajah jangan mirip banget! Susah kan gimana cara bedain-nya!" Omelku.

Si Revan menaikkan kaki kirinya keatas kursi disebelahnya yang kosong. Tidak sopan!
"Yee, jangan salahin kita dong! Salahin tuh Nyokap sama bokap kita pas bikin kita berdua!"

"Ho'oh!" ucap Revin seraya mengubah posisi bidak kuda-nya tepat didepan bidak Raja si Revan waktu sang pemilik tengah menghadap ke arahku. Dasar curang!

"Lo dari tadi ho'ah ho'oh aja, Vin!" Aku memandang sebal si Revin, dan dia malah menatapku dengan wajah 100 juta kuadrat menyebalkan.

"Suka-suka gue! Mulut-mulut gue kok jadi lo yang ribet!" Si Revin mendadak nyolot.

"WOY, RIANA! DICARIIN KAKAK KELAS NIH!"

Hingga suara teriakan Erick menghentikan niatku untuk melempar pulpen ke wajah Si Revin. Dengan kesal aku menoleh dan menatap tajam si Erick yang berdiri didepan pintu.
"Siapa?" teriakku tak sabaran.

"Kesini dulu napa!"

Aku berdiri dari tempat dudukku seraya mendengus. Telingaku dapat mendengar Si Jaya Twins cekikikan seraya si Revan atau Revin berkata "Paling-paling mau dilabrak!"

Aku berjalan mendekati Erick dengan langkah sedikit menghentak karna kesal.
"Siap--"

Ucapanku terhenti saat mataku mendapati Mas Misterius tengah berdiri dan bersandar ditembok depan kelasku. Matanya menatapku dengan intens seraya melipat tangannya didada.

"Eh, Mas Axel! Ad-ada apa ya?" ucapku gugup. Aku mulai melangkah keluar dari dalam kelasku. Dan dari sudut mataku aku bisa melihat cewek-cewek dikelasku pada ngintip semua lewat jendela dengan memandang kagum Mas misterius. Malah sebagian lagi ada yang menutup mulutnya agar tidak menjerit.

Mas misterius tak menjawab. Dia malah menarik tanganku dengan tiba-tiba dan genggamannya menurutku lumayan, hm...

Kasar.

-------------------------------------------
Tbc.

Joshua Ardino Mahendra Aka Luke powell.

👆Matamu melemahkanku 😍

Jaya Twins aka Martinez Twins.

Gimana cara bedainnya?! 😨