21: Love As Sweet As Candy

20K 2.1K 85
                                    

Tsukue to ka poketto to ka

Kaban no naka ni mone

Itsudatte wasurezu aru yo

Nani wo erabou kana

Lagu itu berdengung di telinga gue. Ngebuat gue yang sejak tadi masih terlelap di bawah pelukan selimut hangat di dalam kamar seketika terjaga sebelum kemudian mendengus pelan. Demi Tuhan, kenapa Kaka harus muter lagu Kyary Pamyu-Pamyu itu sepagi ini?

Chotto chotto hon no chotto de

Siawase wa umarete—

Gue tahu kalau Kaka emang penyuka lagu-lagu yang dinyanyiin sama cewek cantik asal Jepang itu—playlist dalam music player di ponselnya didominasi sama lagu-lagu Kyary, omong-omong, tapi bukan berarti harus ngebikin gue keberisikan dengan muter kenceng lagu itu melalui speaker kayak begini, kan?

—Amai kuuki ga fuwafuwa

Punpun shinakute sumu desho

Setengah ngebuang selimut yang tiba-tiba kerasa nggak hangat lagi itu, gue kemudian bangkit sebelum memutuskan untuk membawa langkah menuju sumber suara yang berasal dari ruang tengah tersebut. Jika emang Kaka muter lagu berjudul Candy-Candy itu tanpa alasan yang jelas, bisa gue pastikan bahwa bini gue satu itu bakal menerima 'hukuman'.

Dengan langkah gegas, maka segera gue bawa tubuh gue yang cuma terbalut celana boxer dan bertelanjang dada—gue emang udah kebiasaan tidur dengan kondisi begitu—menuju ruang tengah yang masih dipenuhi sama Kyary yang terus bersenandung. Dan baru saja mulut gue hendak mengucapkan kalimat pertama, langkah gue seketika terhenti ketika kedua mata gue menemukan sebuah pemandangan yang begitu lucu.

Di sana, di depan layar besar televisi yang menampilkan video dari lagu yang diputarnya, Kaka terlihat asyik menarikan tubuhnya mengikuti gerakan Kyary yang lincah. Tubuhnya yang mungil, entah kenapa justru terlihat semakin lucu ketika dia bergoyang dengan gerakan-gerakan sederhana yang konyol itu. Gue tertawa kecil, diam-diam terpana melihat sisi lain seorang Kaka Syailendra Kitano yang begitu menggemaskan. Pasalnya, setiap gerakan ngebuat dia bener-bener terlihat kayak cewek centil kayak yang diceritakan dalam lagu tersebut.

"Aku nggak nyangka kalau kamu ternyata bisa dance juga, Ka."

Satu ucapan tersebut seketika ngebuat Kaka refleks menekan tombol pause pada remote control di tangannya. Lagu terhenti, ngebuat cowok imut itu terdiam seraya menolehkan wajahnya yang serta-merta bersemu merah. "K-Ka—Sejak kapan Kak Glenn berdiri di situ?"

Tanpa berniat menanggapi pertanyaan tersebut, gue hanya tertawa, sebelum kemudian membawa tubuh gue buat mendekat ke arah Kaka. "Yang pasti sejak kamu memulai gerakan pertama dari lagu yang kamu puter itu, Ka." Gue membuang remote di tangannya sebelum menggantinya dengan genggaman tangan. "Lagian ngapain sih kamu pagi-pagi muter lagunya Kyary begini? Bikin aku jadi bangun kepagian aja."

Usai mendengar jawaban gue, Kaka menundukkan kepalanya. "Ma-maafin aku kalau aku ganggu tidur Kakak," tandasnya nggak enak. "Tadinya aku cuma mau olah raga aja. Kata Papa, aku harus rajin-rajin olah raga setiap pagi biar bayi yang di dalam kandungan aku jadi lebih sehat. Berhubung aku nggak mungkin lari-lari keliling komplek atau mainan dumbell punya Kakak di kamar, maka aku mutusin buat joget sambil dengerin lagunya Kyary aja. Kata Papa, joget adalah olah raga ringan yang menyenangkan."

Ngedenger jawaban tersebut, yang bisa gue lakukan di detik selanjutnya hanyalah menggusak lembut puncak kepala Kaka sembari menyungging senyum dengan sayang. Jadi selain cupu dan polos, Kaka ini rupanya adalah tipikal daddy's little son yang bakal nurutin apapun yang dibilang sama Papanya. Kurang cute apa lagi coba?

[MPREG#2] TARUHAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang