From : +6288129543xxx

Aku nggak suka kamu upload foto kayak gitu, cepet hapus!

"Waduh, sms dari siapa nih? Baru pertama kali kok udah perintah-perintah segala!" gerutuku dan langsung mengetikkan balasan. Memang tadi sepulang dari rumah Mas Misterius aku mengupload fotoku ke akun sosmed pribadiku. Dan entah kenapa lebih dari 1000 orang menyukainya, jadi enak saja ini orang main suruh hapus. Big No!!

To : +6288129543xxx

Nggak mau! Emangnya kamu siapa berani perintah-perintah aku kayak gitu?!

Tak lama kemudian si nomor tak dikenal membalas.

From : +6288129543xxx

Aku Axel pacar kamu! Dan kamu harus nuruti semua perintah aku, cepat hapus foto itu!

Oh my god! Oh my no! Oh my wow!

Ini dari Mas Misterius?!

Hell, dapat darimana ini orang nomor aku? Perasaan aku nggak pernah kasih deh!

To : +6288129543xxx

Kak Axel dapet nomorku darimana?

From : +6288129543xxx

Hapus foto kamu SEKARANG!!

Lah, pertanyaanku dikacangin! Padahal kacang itu mahal. Terus kenapa juga si Mas Misterius ini ngotot banget nyuruh aku hapus foto tadi, padahal fotonya biasa saja dan nggak ada bagian yang terlalu terbuka.

To : +6288129543xxx

Nggak mau!

Setelah aku mengetik balasan itu, Mas Misterius sudah tidak mengirimiku SMS lagi. Dan entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak. Tapi positif thinking saja, mungkin pulsanya habis!

Setelah memastikan ponselku mendarat dengan manis di kantong celana, aku langsung bangun dari ranjang dan berniat turun ke lantai bawah. Tapi sebelum itu aku mematikan laptopku terlebih dahulu dan menaruhnya diatas meja.

Langkah kakiku terdengar menggema saat aku menuruni tangga yang melingkar. Dan dari sini aku bisa melihat abangku tercinta yang tengah tertidur di sofa panjang dengan TV yang masih menyala. Kebiasaan!

"Woy, bang! Jangan tidur disini bisa nggak sih?! Mana TV nggak dimatiin lagi, listrik mahal!" teriakku kemudian mendekati bang Rion dan mengguncangkan tubuhnya pelan. Jujur sebenarnya aku kasihan sama abangku ini. Aku tahu kalau dia kelelahan karena setelah pulang dari kampus tadi, dia langsung pergi ke studio rekaman untuk merilis album terbarunya. Tapi ya nggak tidur disini juga kan bisa!

Bang Rion menggeliat pelan dan matanya perlahan terbuka. "Ngapain sih kamu, dek? Ganggu orang tidur saja!" Mulut bang Rion menguap lebar dan langsung aku cubit lengannya saat dia mau melanjutkan tidurnya. "Aw! Kenapa dicubit,dek?! Sakit tahu!"

"Biarin! Siapa suruh tidur disini, pindah kekamar sana bang! Malu nanti kalau ada tamu!" ucapku seraya mengambil remote lalu menekan tombol power untuk mematikan televisi.

"Bodo!" ucap bang Rion tanpa suara tapi masih bisa aku lihat dari gerakan bibirnya.

"Ih, bang Rion! Dibilangin juga! Nanti aku laporin ke mama loh!" ancamku. Mama adalah kelemahannya bang Rion. Sebab kalau mama tahu jika bang Rion sering kelelahan gara-gara jadwal boybandnya, maka 100 juta persen bang Rion akan disuruh keluar dari boyband saat itu juga.

Dan for your information, papa dan mamaku tengah berada diluar kota sekarang. Kemungkinan bakalan pulang tahun depan. Jadi hanya ada aku, bang Rion, dan bi Ijah di rumah ini. Dan yang paling menyebalkan, bi Ijah lagi pulang kampung. Dan aku harus menjadi pembantu dadakan, sebab hanya aku yang berjenis kelamin perempuan disini.

Possessive Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang