Part 39

63.7K 5K 248
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu sebagian penghuni alam gaib telah tiba. Yaitu pesta dansa bangsawan. Sebuah pesta dansa yang diadakan turun temurun setiap tahunnya di lokasi yang berbeda-beda. Namun kali ini lokasi penyelenggaraannya di istana kerajaan werewolf. Tamunya? Tentu saja para bangsawan dari seluruh kerajaan.

Eve tampak merapikan rambutnya. Gadis itu tampak manis dengan gaun birunya yang mencapai lutut. Gaun itu agak besar, sehingga perutnya yang sedikit buncit tak terekspose. Tidak, tidak. Dia tidak berdandan untuk mengikuti pesta dansa.

"Apa anda yakin tidak ingin mengikuti pesta dansa ini? " tanya raja Charles di depan pintu kamar Eve.

Eve tersenyum dan mengangguk pelan, "Hm. Aku tidak ingin ada rumor buruk yang menyebar jika mereka melihatku disini. "

"Tapi bukankah akan ada yang datang dari kerajaan vampire? Ini sudah satu Bulan, mungkin saja anda bisa ikut mereka untuk kembali ke istana vampire. " ucap raja Charles sekali lagi memastikan.

"Tidak, raja Charles. Aku akan kembali ke istana sendirian. Tidak sopan jika mereka tahun aku berada disini. " ujar Eve pelan.

Raja Charles menghela napas. Bagaimana pun ia tak bisa memaksakan kehendak gadis yang ratusan tahun lebih muda darinya itu, "Baiklah. Anda bisa tetap berada disini selama pesta berlangsung. Maaf atas ketidaknyamanan ini. "

Eve mengangguk pelan, "Bukan masalah. "

Raja Charles pun beringsut pergi meninggalkan kamar gadis itu. Pesta 30 menit lagi akan segera dimulai. Dan sebagian tamu sudah mulai berdatangan. Khususnya dari pihak bangsa iblis dan siluman. Tampak raja Eigneer dan Ratu Vignetta sedang berbincang-bincang. Raja Charles pun menghampiri keduanya dan ikut bergabung dalam obrolan sesama pemimpin kaum itu.

Carlos menghela napas dan beranjak pergi. Pemuda itu terlalu malas untuk mengikuti acara seperti ini. Terlebih lagi moodnya sedang buruk setelah ditolak mentah-mentah oleh Eve. Pemuda dengan setelan tuxedo putih yang membalut tubuh sixpack nya itu beranjak menuju halaman belakang untuk mendinginkan kepalanya disana.

"Yang mulia! " tampak seorang pengawal penjaga gerbang berlari tergesa-gesa menghampiri raja Charles, sehingga pria itu beserta dua pemimpin kaum lainnya menatapnya heran.

"Ada apa? "

"Dia... Dia datang! " Ucap pengawal tersebut tak sanggup berkata-kata.

"Siapa yang datang? " tanya Ratu Vignetta menautkan alisnya.

"Raja—"

"Raja William!? "

Raja Charles beserta raja Eigneer dan Ratu Vignetta menoleh setelah mendegar seruan kaget dari beberapa tamu. Bukan hanya itu, bahkan seluruh makhluk yang berada disana ikut menujukan pandangan mereka pada sosok pemuda berjas hitam yang berdiri di pintu masuk. Tampak dua insan berdiri di kanan kirinya.

Semua tentu saja terkejut. Bagaimana mungkin seseorang yang dikabarkan sudah tewas sekitar 2 Bulan yang lalu bisa berada disini? Padahal sudah jelas-jelas mereka saat itu datang ke istana vampire dan memastikan keadaan pemuda itu secara langsung.

"Raja William? Bukankah anda..."

"Sudah mati? " William menatap datar raja Charles yang baru saja akan meneruskan kalimatnya. Pemuda itu melangkah masuk bersama Emilia dan Harry dikanan kirinya membuat para tamu sekali lagi terkejut.

"Ya, aku memang sudah mati. Tapi seseorang mengorbankan nyawanya untukku. " ucap William langsung pada intinya. Pemuda itu kemudian berjalan menghampiri ketiga pemimpin kaum.

"Lama tak berjumpa, raja Charles, raja Eigneer, Ratu Vignetta. " ucapnya memberi salam.

Mereka tentunya masih syok akan hal ini. Bahkan untuk berkedip saja sulit. Namun perasaan terkejut itu tak berlangsung lama. Hal seperti hidup kembali sebenarnya bukan mustahil untuk makhluk immortal seperti mereka.

Royal Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang