♪ 06 ♪

7 1 0
                                    

"kemampuan ini membingungkan..aku takut dengan kemampuan ini...aku takut salah mengira"
♬Power♬

Mellody terbangun karena mendengar suara benturan keras di lantai bawah rumahnya. Dengan perlahan Mellody bangkit dan turun menuju lantai pertama.

"Sam" Mellody melihat Samudra yang terduduk di lantai dengan wajah meringis kesakitan.

"Kenapa?" Tanya Mellody. Samudra bengkit dari duduknya.

"Gue ketiduran, terus jatoh" Kata Samudra. Mellody berusaha menahan tawanya, tapi akhirnya tawanya keluar.

"Pulang gih...udah malem...gue sendiri juga gak apa-apa...udah biasa" Kata Mellody. Dia baru sadar jika sekarang sudah jam 7 malam.

"Lo yakin?" Tanya Samudra. Mellody mengangguk.

"Ya udah deh..kalo ada apa-apa kabarin gue aja ya" Kata Samudra. Mellody hanya mengangguk. Dia mengantar Samudra menuju garasi rumahnya.

Tapi mungkin ini hari sial bagi Mellody karena tepat dia membuka pintu rumahnya, mobil Sarah sudah memasuki garasi.

Mellody menghembuskan napasnya kesal saat dilihatnya Olin yang turun dari mobil dengan membawa banyak barang belanjaan.

"Eehh ada kak Sam" Kata Olin sambil tersenyum manis. Dia berusaha menyembunyikan barang belanjaan itu dibalik punggungnya.

"Tante" Samudra menyalami Sarah.

"Eehh....Samudra ya..Olin sering cerita tentang kamu...kesini mau cari Olin ya, dia baru pulang" Kata Sarah. Mellody mendengus kesal.

"Enggak tante.. saya habis jagain Mell...tadi Mell sakit...jadi saya tungguin sampai tante pulang...ini saya juga mau pulang, kebetulan ketemu tante, saya permisi ya" Kata Samudra.

"Makasih ya kak Sam" Kata Olin dengan senyumnya yang merekah. Samudra hanya mengangguk.

"Mell..duluan ya...kalo besok gak bisa masuk, kasih tahu gue aja...nanti gue ijinin" Kata Samudra. Mellody mengangguk, dia menunggu sampai motor Samudra menghilang dari pandangan.

"Kalian ngapain?" Tanya Sarah mengintimidasi Mellody.

"Bukan urusan mama, mama urusin aja anak mama yang lagi cemberut..." Kata Mellody, dia berjalan melewati Sarah dan Olin yang menatapnya sengit.

"Udah Lin, biarin aja...sekarang kamu liat-liat deh tuh isi album K-Pop kamu..." Samar-samar Mellody mendengar suara Sarah yang menenangkan Olin.

♪♪♪♪

Azkha memasuki rumahnya dengan kesal. Selama di mall pacarnya itu terus saja menguras isi dompetnya.

"Dari mana aja kamu?" Suara Dinda membuat langkah Azkha terhenti. Azkha menghela napasnya kesal.

"Sekolah lah" Balas Azkha. Dinda menggelengkan kepalanya.

"Jangan kamu kira kakak gak tahu kamu bolos....kakak tahu Kha...jadi jangan pernah bohongin kakak...sekarang masuk kamar kamu dan tidur...sebelum suami kakak pulang" Perintah Dinda. Azkha hanya menurut. Dia sudah lelah dan ingin segera tidur.

Azkha membuka tasnya dan melihat payung sang bidadari. Dia tersenyum, dibayangkannya wajah bidadari itu. Azkha mempunyai sebuah ide yang akan di utarakannya besok.

"Azkha!" Azkha menghela napasnya saat mendengar suara Fikri beserta gedoran di pintu kamarnya.

"Kenapa?" Tanya Azkha sambil membuka pintu kamarnya.

AS (1) - The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang