Jakarta im coming

84.1K 6.9K 178
                                    


Keluarga Sasmitho tentu gaduh setelah putri bungsu yang jadi kebanggaan mereka menghilang tepat sebelum 3 hari pernikahannya. Galuh benar-benar menaburkan arang, putri bangsawan yang terkenal patuh itu tiba-tiba jadi pembangkang.

Apa kekurangan Tedjo sebagai Romo? Semua fasilitas dia beri, segala kemudahan dia gelar lapang-lapang, materi untuk Galuh tak pernah kurang. Kenapa gadis kesayangannya itu tega mengkhianati kepercayaannya. Tedjo dengan kasar menyibak lemari putrinya, beberapa helai baju hilang, sekotak perhiasan raib dan ijazahpun tak ada. Galuh benar-benar menghilang dan memilih kabur dari pada melaksanakan pernikahan.

Tedjo yang tak menemukan petunjuk apa pun hanya bisa melampiaskan kemarahannya pada para ajudannya yang dianggapnya tak becus menjaga sang putri. Kemana anak itu, kenapa tak bicara baik-baik dengannya, malah minggat mencorengkan arang.

"Hiks... hiks... hiks... dhateng pundi Galuh (kemana Galuh)?" Ratri sebagai ibu hanya bisa menangis pilu. Anak perempuan yang mati-matian ia jaga, kini pergi ke dunia luar yang jelas tak aman dan banyak kejahatan. Dunia luar yang entah dimana, Galuh-nya sendirian.

"Sampun bune, aku bakal goleki anak wadone dewe sampai ketemu. Galuh rak bakal wani lungo adoh-adoh." (sudah Bu, aku bakal mencari anak perempuanmu sampai ketemu. Galuh tak akan berani pergi jauh-jauh)

Namun kenyataannya Tedjo salah. Anak perempuannya sedang berada di dalam kereta api menuju Gambir, Jakarta. Mempertaruhkan hidupnya di sana dengan hanya berbekal ijazah terakhir. Galuh nekat membuang semua kenyamanan, gelarnya sebagai raden ajeng, mengkhianati kedua orang tuanya lalu membatalkan pernikahannya hanya karena ingin bebas seperti burung, terbang menentukan jalan
hidupnya sendiri.

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Galuh telah tiba di Jakarta saat fajar menyingsing. Selamat datang ibu kota, soraknya dalam hati. Ia bersemangat saat menuju pintu keluar kereta. Merentangkan tangannya lebar-lebar untuk meregangkan otot dan menghirup udara pertamanya di Jakarta.

"Eh minggir, kita mau jalan," sapaan pertama orang yang lewat, tak ramah. Ck...ck... ck. Tak punya tata krama. Ucapin permisi kek, atau amit ajeng mlampah. Eh Galuh lupa ini Jakarta bukan Jogja. Katanya Jakarta kan lebih kejam dari emak tiri.

Pertama ia mengeluarkan secarik kertas di dalam tasnya. Ini alamat teman SMA nya dulu, sekaligus anak dari salah satu abdi dalem istana. Kata temannya, asli orang Jakarta yang ngampus di kampusnya. Peraturan pertama kalau sampai di Jakarta, jangan kayak orang kampung nanti jadi sasaran penipuan atau pejambretan jadi Galuh putuskan berlagak sok ngota dengan memakai kacamata hitam lalu berjalan lenggak lenggok.

Peraturan kedua kalau punya alamat jelas yang akan di tuju. Lebih baik ke sana naik kendaraan umum jangan naik taksi bisa bisa di pasang argo kuda dengan tarif mahal.

Galuh mengeluarkan senjata andalannya, ponsel pipih nan canggih. Rasanya ingin foto selfi lalu upload di ig mengabarkan dia sudah menapakkan kaki di kota Jakarta namun di buangnya pikiran gilanya itu jauh-jauh. Bisa-bisa Galuh langsung diciduk Romo disuruh ngandang, balik ke rumah.

Galuh putuskan untuk memanggil simbah kesayangannya mbah Google buat cari cara buat sampai ke tempat temannya itu. Hanya beberapa menit simbah berlogo huruf G itu sudah menjawab. Ke daerah pabrik ban itu baik bis Kopaja nomer ini, turun di suatu tempat A lalu naik angkot nomer itu, turun di sebuah pabrik besar lalu tanya orang buat ngasih tahu alamat pastinya.

Galuh hanya bisa manggut-manggut ketika membaca petunjuk dari akun Google. Ia melangkah tegap, tidak menengok-nengok kanan kiri, tujuannya hanya satu ke arah halte bis terdekat.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Dahi Galuh berkeringat, rasa haus mengalir di kerongkongannya. Ini sudah agak siang namun alamat temannya belum juga ketemu. Katanya deket pabrik ban, ini dia udah jalan jauh sampai betisnya segede tales bogor. Galuh capek, pingin istirahat namun apa daya alamat rumah temennya belum ketemu. Mana tasnya seberat beban hidupnya.

assistanku putri keratonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang