Chapter 4 : Get Accidently Exchanged

37 6 0
                                    


“Apa pria gila itu sudah pergi?” Scarlet bertanya pada wanita yang sedang mengintip di balik tirai jendelanya.

“Ya, dia sudah pergi. Dan bisa katakan apa alasanmu datang ke rumahku? Dan kenapa kau bilang bahwa kita ini saudari, Scarlet Hawkins?” tanya wanita yang berdiri di depan Scarlet sambil berkacak pinggang. Wanita itu menekankan nama Scarlet sedangkan Scarlet menyengir tak berdosa.

“Aku terpaksa berbohong kalau aku adalah Mrs. Kennedy. Aku tidak punya pilihan, he is stranger dan tidak mungkin kalau aku dengan gamblangnya memberi tahu nama belakangku padanya.”

“Kenapa kau tidak memakai namaku sekalian?” wanita itu bertanya dengan jengkel karena penjelasan Scarlet. Bisa-bisanya Scarlet enggan memberi tahu namanya! kalau pria itu adalah penjahat pasti dia akan memakluminya tapi ini, pria itu, bahkan dilihat dari mobil dan tampilannya saja, dia bisa dapat langsung menduga kalau pria yang baru saja mengantar Scarlet pulang adalah seseorang yang berasal dari keluarga baik-baik dan kaya.

“Tadinya aku juga ingin memperkenalkan diriku sebagai Desyca Kennedy tapi, saat pertunjukan selesai, Olive sempat mengucapakan namaku jadi, pria gila itu mendengarnya.”

“Jadi itu alasan kenapa dia menyebutmu Mrs. Kennedy? Dan kau mengaku sebagai saudariku? Lalu, datang ke rumahku dan juga mengakui kalau ini rumahmu?” tanya Desyca dan Scarlet spontan mengangguk.

Please don’t be angry, buddy. Aku hanya ingin terhindar dari pria gila itu” mata Desyca memicing mendengar ucapan Scarlet.

“Bibir merah alami sialanmu itu tidak cocok untuk bertingkah imut, Mrs. Hawkins.” Desiyca berucap dengan ketus. Scarlet tahu Desyca hanya sekedar bercanda. Scarlet bahkan sangat ingat Desyca pernah berkata bahwa dia sangat iri dengan bibir merah alami miliknya.

“Dan apakah aku boleh tahu siapa nama pria gila yang baru saja kau bohongi itu?” tanya Desyca.

“Eum… namanya David Martinez” jawab Scarlet sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuknya.

WHAT?!!!” Scarlet terkejut melihat respon berlebihan Desyca.

“Jangan seheboh itu.”

“Ja- jadi yang mengantarmu tadi… dia… dia David Martinez?” Scarlet mengangguk kesal karena Desyca mengabaikan ucapannya.

“Sebenarnya kau itu kenapa? Aku tahu, dia itu pria aneh plus gila tapi, kau tak perlu seheboh itu!”

Oh My God, Scarlet my lovely buddy! Dia itu David Martinez. Dan apa yang barusan kau katakan? Pria aneh plus gila? Ya ampun! Dia itu pengusaha tampan plus seksi! Banyak yang mendamba-dambakan dirinya!” Scarlet memutar matanya.

“Dan sepertinya, kau juga termasuk ke dalam kategori itu.” Saat Desyca hendak mengeluarkan aksi protesnya pada respon Scarlet, Sacrlet lebih dulu menyumpal mulutnya dengan berucap,

“Aku ingin pulang. Oh ya, terima kasih sudah menolongku” Scarlet membalikkan badannya sambil mententeng tas Cellonya.

“Aku tidak menolongmu, kau tahu? Kau yang menempatkanku di posisi ini!” Scarlet melambaikan satu tangannya kepada Desyca tanpa menoleh ke arahnya. Pelayan di mansion besar itu membuka pintu untuknya. Sebelum Scarlet benar-benar keluar dari dalam mansion itu, Desyca berteriak girang seperti anak-anak yang baru saja mendapatkan mainan baru,

Thanks for this beautiful fucking moment, fucker!” Scarlet kemudian benar-benar lenyap dari pandangan Desyca.


Scarlet menghempaskan tubuhnya di atas ranjang king size-nya sembari mendesah lega. Scarlet melirik tas Cellonya, keningnya berkerut ketika melihat tas Cellonya.

“Sejak kapan aku menempelkan stiker mawar merah di tas celloku?” gumamnya kemudian bangun dari tidurnya. Scarlet segera membuka tas cellonya dan terkejut ketika melihat cello yang ada dalam tas itu bukan miliknya. Cello yang ada dalam tas itu memiliki ukiran mawar dan miliknya sama sekali tidak memiliki ukiran apapun.Scarlet menepuk jidatnya.

"Oh, God! Ini cello milik pria gila itu!"

TBC😊

THE JERK's TONEWhere stories live. Discover now