Five

514 46 8
                                    

Budayakan Vote Sebelum Baca

Mark Pov

Aku berjalan gontai memasuki kamar hotel. Aku memang bodoh. Bisa bisanya aku mengabaikan bambam, padahal aku sudah mendengar semua ceritanya tadi. Sebenarnya tak lama aku pingsan, aku tersadar dan hendak keluar namun aku mendengar suara bambam datang. ingin rasanya aku memaki tepat didepan wajahnya namun ku urungkan karena kemudian kudengar ia bercerita tentang selama ini kehidupannya. Aku salah paham mengira ia kembali dengan nickhun. Aku jadi merasa bersalah karena mengatakan sudah mempunyai kekasih lain. Tapi tetap saja aku kesal karena untuk pertama kali jumpa setelah sekian lama, ia sedang bersama mantan kekasihnya.

Dan juga bukan karena aku terlalu kesal kepada bambam sehingga aku mengabaikannya tadi tapi karena aku tidak tau harus memulai perkataanku darimana, haruskah aku meminta maaf karena salah paham atau yang lainnya. Aku senang karena ia mengancamku tadi. Ia masih peduli padaku. Dan ia masih mencintaiku dan aku masih mencintainya. Lalu? Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat.

Kutekan bel. Kulihat jackson membukakan pintu dan aku melenggang masuk kedalam tanpa mempedulikannya.

"Yaa mark, kau sangat sangat tidak sopan" teriaknya namun kuabaikan.

Aah kepalaku kembali pusing. Aku berjalan cepat menuju kamar. Kulihat jb dan youngjae sudah tidur seperti pasangan suami istri. Yugyeom dan jinyoung yang sedang menonton memakai laptop dengan berbaring. Mereka berhenti menonton melihatku memasuki kamar.

"Kau darimana saja? Sudah bertemu bambam?" tanya jinyoung.

"Kepalaku sakit, tolong jangan tanyai aku" jawabku seraya menaiki kasur dan berbaring membelakangi kasur mereka.

Kudengar yugyeom mendengus kasar dan berbicara seperti orang marah dan sedikit memakiku juga. Aku tidak akan marah jika yugyeom bersikap seperti itu karena aku tau, dia tidak bisa diperlakukan seperti yang kulakukan tadi. Dan aku tau jika ia sangat peduli padaku. Kudengar juga jinyoung yang membujuknya dan kemudian film yang mereka tonton tadi kembali berputar. Mereka memang serasi.

Kudengar pintu kamar terbuka. Pasti jackson. Kupejamkan mataku. Lebih baik ia menganggapku sudah tidur daripada ia akan cerewet. Kurasakan kasur bergoyang yang berarti ia berbaring. Bisa kurasakan ia berbaring menghadapku. Jackson memeluk tubuh kurusku dengan tubuh berotot miliknya namun aku masih berpura pura tidur.

"Yugyeom, jinyoung pelankan suara film kalian. Atau kalian bisa memakai headset saja. Mark sedang sakit. biarkan dia tidur tenang" jackson membuatku terharu. Dari dulu ia tidak berubah.

"Ne" jawab mereka.

"Tidur yang nyenyak hyung, semoga besok kau sudah sembuh" ucapnya mengelus kepalaku.

Aku masih berpura pura saat kudengar nafasnya mulai tenang. Sepertinya jackson sudah tidur. Ah aku juga jadi mengantuk. Dengan sadar, aku memeluk jackson. Bukan karena aku menyukainya tapi karena aku menyayanginya seperti adikku sendiri.

***

Author Pov

Seorang pria manis tampak menyusun sarapan pagi dimeja makan. Sesekali ia bersiul menandakan hatinya dalam keadaan baik. Tak lama seorang pria lain datang dan mengganggu kegiatan pria manis tadi membuat sang pria manis berdecak kesal dan memukul kepala pria yang mengganggunya. Mereka tertawa layaknya sepasang kekasih.

"Yaa, sakit" teriak yugyeom yang kepalanya dipukul oleh jinyoung.

"Siapa suruh kau menggangguku?" ketus jinyoung.

Seorang pria lagi keluar dari kamar tidur dengan pakaian berantakan khas bangun tidur. Ia membuka kulkas dan meneguk air putih tanpa mempedulikan dua orang yang sekarang menatapnya aneh.

You're Mine 2Where stories live. Discover now