Part 9 : Date -part1-

Start from the beginning
                                    

            “Fani, kamu kelihatan kayak biarawati tahu nggak?”

            “You think?”

            “Ini party Fan, nggak banget deh kamu pake baju kayak gitu.”

            Cindy memilah baju lagi dan mengambil 5 pasang baju. “Cin, ini sexy banget, gak mau ahh.”

            “Daripada baju mu itu? I’m your bff, dan aku nggak mau kamu di tertawain gara-gara pake baju ini.”

            “Oke deh aku cobain.”

            Aku mencoba baju satu persatu dan akhirnya Cindy bilang kalo baju yang aku pakai sekarang itu bagus.

            “Warna hitamnya cocok buat kamu!”

            “Ini pendek, Cin”

            “Nggak biasa aja.”

            Baju itu berpotongan Sabrina dan terbuka di bagian punggung. Bisa dibilang mini dress. Hah, kayaknya emang Cindy suka yang terbuka di punggung.

            “Beli aja daripada nggak dapet?”

            “Oke lah.”

            Setelah membayar baju itu, kita memutuskan makan siang di foodcourt. Aku terus memikirkan acara besok. Jalan sama KM? Nggak tahu kenapa aku excited banget.

            “Beneran baju itu cocok buat aku?”tanyaku cemas.

            “Nggak usah bingung deh, baju itu cocok kok.”

            “Hmmm… I have to make a good impression for him.”

            “For him? Kevin M? Kamu suka sama dia?”

            “Ya nggak lah, cuma aku nggak mau jadi datenya yang malu-malu in.”

            “Nggak bakal malu-maluin kok.”

            Cindy melanjutkan makannya sementara aku melihat toko Fred Perry dari kejauhan. Fred Perry, hmmm… Kevin. “Cin, gimana kalo setelah ini kita ke toko itu?” kataku sambil menunjuk toko Fred Perry.

            “Mau ngapain?”

            “Liat-liat lah.”

            Setelah selesai makan, kami berdua menuju toko tersebut. Aku langsung mencari-cari jaket yang mungkin persis bahkan sama dengan jaket mirip Kevin.

            “Kamu sebenarnya mau ngapain ke sini?”tanya Cindy heran.

            “Mau nyari jaket Kevin. Mungkin aja nemu kan?”

            “Okeh, aku bantuin.”

            Cindy tiba-tiba berseru,”Oh God, kamu nggak bakal percaya, Fan.” Aku berjalan menuju Cindy dan melihat jaket mirip dengan milik Kevin. “Oh man!” seruku senang.

            “Aku harus beli ini!” kataku girang. Aku membelinya tanpa berpikir panjang. Mau mahal ato apalah, yang penting Kevin senang dan tentunya, menjauh dariku.

            Cindy mengantarku pulang dan aku masuk ke dalam rumah. Kevin kayaknya nggak di dalam rumah, so it’s a good news. Aku mandi membereskan belanjaanku. Sebenarnya sih tadi aku nggak belanja baju aja, aku juga belanja sepatu, make up, aksesoris. Buang-buang banyak uang di satu hari? Kalo Dad tahu dia akan marah besar.

When Everything Goes Right (COMPLETED)Where stories live. Discover now