" kamu tahu kan teman Almarhum papa mu... Andre Andreas ? Dia punya anak laki laki dulu papamu pernah membicarakan perjodohan dengan Om Andre, jadi mama mau kamu coba buat dekat dengan Iv-- " lagi lagi Abby memotong omongan mamanya, namun kali ini dengan lebih menghebohkan.

" Apaa?! IVANO ANDREAS ITU ?!! Senior Abby yang bagaikan IBLIS YANG TURUN DARI NERAKA JAHANAM!!! Abby gak mau! Titik gak mau!! "

" Bi.. gak baik ngomomg gitu, mama yakin Ivano itu anak anak baik.. kamu hanya tidak mengenalnya... "

" anak baik baik ?! Bahkan satu kampus pun tahu.. mukanya lebih kejam dari iblis yang berdarah dingin ! "

" Bi.. itu kamu karena nilai dia dari luarnya... coba liat Beauty and the Beast itu, buktinya hati monsternya ternyata
baik juga "

" kalo dia pangeran dikutuk jadi Iblis Abby juga mau kali ma... tapi ini masalahnya keturunan Iblis aslii... bahkan namanya dia ada didaftar keturunan iblis
di kampus Abby "

" pokoknya mama mohon kamu setuju sama perjodohan ini... " mata Fiona menggambarkan pengharapan yang mendalam.

" nggak! Sekali nggak ya nggak... ini hidup Abby, Abby yang tentuiin masa depan Abby "

Abby langsung meraih tas dan handphonenya meninggalkan Fiona, ia dapat melihat tatapan kesedihan dimata Fiona tapi bagaimanapun ini hidup Abby... Abby yang atur.

Disinilah Abby sekarang, menatap langit langit kamarnya, masih berbalutkan baju kampus, sekali lagi Abby menarik nafas dalam,ia seperti sedang tersesat dalam labirin dipikirannya.

Disisi lain ia ingin mengikuti permintaan mamanya, namun jika ia diminta menikah dengan seorang Ivano Andreas, ia lebih memilih menikah dengan kodok didanau. Pikirannya sedang beradu dengan liarnya, ia mencoba berpikir keras. Jika dihitung hitung ia tidak pernah menuruti perkataan mamanya, ia bahkan banyak sekali meminta pada mamanya.

Mama gak boleh nikah lagi!

Mama harus ada buat Abby kapan pun itu.

Nggak mama gak boleh pergi ke luar kota, nanti kalau Abby gak bisa tidur gimana ?

Mama gak boleh punya hubungan apa apa sama pria lain.. pokoknya gak boleh.

Mama gak boleh kerja tiap hari, kalau kerja tiap hari kapan ada waktu sama Abby ?

Ya, banyak sekali, dan ini pertama kalinya mamanya meminta sesuatu yang menyangkut Abby, jika saja ia tidak disuruh menikah dengan iblis jahanam, sudah dari tadi iya menganggukan kepalanya, namun ini benar benar hal yang menyangkut kelangsungan hidupnya, ia gak mau menghabiskan masa tuanya yang harusnya bahagia dengan oppa oppa korea, malah dihabiskan di Neraka Jahanam!

***

Hari ini Abby duduk dengan kedua sahabatnya Elena dan Aiirene, kedua sahabatnya menyadari ada kegelisahan di wajahnya. Hingga Rene pun membuka suara.

" gak makan Bi ? Lagi galau ya ? Lailah lo kalo kangen sama gue tu bilang... gak usah sok sokan nahan laper entar jadi baper, ntar lu liat gue deket deket sama Elena baper ntar lo... "

" apaan sih " Abby hanya membalas dengan muka cueknya.

" waah gak biasanya ni Abby kek gini.. lo kenapa ? Kurang belaian gue ? Sini gue belai sini... " goda Rene lagi.

Isn't SimpleWhere stories live. Discover now