Two

23 5 3
                                        


" kita menatap langit yang sama, kita tidur di bawah bintang yang sama,kita menghirup udara yang sama. Namun, ku sibuk mikirkanmu, kau sibuk
memikirkannya "
-Elena-


Ku memasukan perlengkapan menulis ku kedalam tas, memakai kacamataku dan memperbaiki tatanan rambutku, lalu melihat penampilanku sekilas dicermin.

I'm at the payphone trying to call ho---

Alunan lagu payphone dari maroon 5 berkumandang dari handphone ku, lantas aku mengulurkan tangan ku, wajahku tersenyum simpul, melihat nama dik
Layar handphone ku " Mario " dengan cepat aku mengusapkan jari ku dilayar dan senyum semakin mengembang mendengar suaranya diseberang sana.

" hai... how are you El ? "

" I'm totally fine "

" so, what's your plan today ? "

" mau ke kampus sekalian nyari tempat buat nulis... "

" oh.. kau harus menyelesaikan novel mu yang akan terbit itu ? "

" yap... "

" baiklah.. El... I'm really really sorry... I need go back to my job "

" oh it's okay Mar "

" okay, love you El.. I call you later "

" yaa.. love you too " ---

Bagiku mendengar suara Mario setiap harinya sudah dapat membangkitkan semangatku, walau hanya dapat mendengarnya berkata sepatah dua kata, wajar bagiku sebagai dokter muda dia memang disibukkan dengan pekerjaannya, ditambah jarak yang memisahkan kita.

Mario merupakan pendamping hidupku sekarang, dia datang menghiburku, menghidupkan kembali perasaan suka yang pernah hilang dalam diriku, walaupun ku tidak tahu ku benar menyukainya atau tidak, namun aku nyaman bersamanya saat ini.

Setelah memasukkan handphone ku kembali ke dalam tas, ku mempercepat langkahku, melewati bangunan bangunan restoran cepat saji, hotel, boutique, dan rumah rumah, serta pohon pohon yang berdiri kokoh disepanjang jalan kota london. Setelah beberapa menit, ku memasuki kampus tempat ku kuliah University of London.

Hamparan rumput hijau terpampang jelas saatku mulai melangkah memasuki halaman kampus, senyum ku terlukiskan setiap bertemu dengan dosen atau senior dan juniorku, langkahku terhenti saat ku sudah memasuki kelas dan menemukan tempat duduk dideretan tengah kelas, langsung saja ku meletakkan buku buku ku dan membuka laptop ku serta memulai melanjutkan novel yang kutulis sambil menunggu jam masuk.

***

" apa kalian tahu ? Guru geografi kita... " ucap seorang remaja perempuan

" kenapa dia ? " dibalas oleh seorang remaja laki laki yang nampaknya datang bergabung

" guru geografi kita katanya kena penyakit jantung, dia harus dirawat cukup lama dirumah sakit, lalu katanya ada guru baru pengganti... " ucap remaja perempuan yang sama.

" oh ya... kudengar dengar gurunya ganteng loo... dia sedang jadi pembicaraan hangat diantara guru guru wanita di ruang guru..." balas murid lainnya.

" waaah... aku makin penasaran... pelajaran pertama geografi kan ? Aku ingin melihat pesona guru itu... seberapa tingginya pesonanya sampai bisa menjadi berita hangat di satu kampus ini..."

Pembicaraan murid murid kelas terus berlanjut, Elena dapat mendengar setiap murid yang menghela napas dan berbicara, walaupun terdengar berisik namun itu dapat memberi ide baginya dalam menulis setiap kata dalam novelnya.

" Good Morning students "

Suara itu... ku mengangkat kepalaku, dan mengalihkan pandangan ku meninggalkan layar laptop didepan ku dan menyapukannya kedepan kelas, mataku mencoba fokus menerka nerka orang yang berada didepan kelas saat ini, mata orang itu,rambutnya yang khas, postur tubuhnya yang tidak berubah, dia tampak begitu familiar dimataku. Jantungku berdegup kencang melihatnya, siapa dia sebenarnya ?

" sebelum memulai pelajaran, izinkan saya menperkenalkan diri saya kepada kalian semua, nama saya Shawn Steinfeld, panggil saja diri saya dengan sebutan Mr. Shawn, saya akan mengajar disini sebagai pengganti guru kalian yang sebelumnya Mr. Ronald saya akan mengajar cukup lama, jadi mohon kerja samanya. Ada pertanyaan ? "

Seorang murid perempuan mengacungkan tangan keatas, dan langsung di persilahkan oleh Mr. Shawn.

" berapa umur Mr.Shawn ? "

" umur saya... umur saya tidak berjarak jauh dari kalian, umur saya 25 tahun, baik langsung saja kita mulai. "

Guru itu pun membuka lembaran demi lembaran pada bukunya, dan mulai menulis dipapan, di belakangnya murid murid sibuk berbisik bisik betapa mudanya seorang guru yang sedang memunggunggi mereka, sedangkan Elena semakin penasaran dengan guru didepan kelasnya, yang bahkan postur punggungnya begitu familiar dimatanya.

***

Aku menutup laptop yang sedari tadi baeradu tatap bersamaku, lalu berdiri dan menghampiri salah satu penjual dikantin kampus ini, ya dari tadi ku menunggu kantin ini sepi, jika bukan karena perutku ini memelas untuk makan, aku lebih baik berada diperpustakaan.

Setelah mendapatkan satu mangkuk salad dan kentang goreng, ku kembali melangkah ke meja tempat ku duduk, tidak ada angin tidak ada lalat yang lewat, dua sahabat pengacau sudah duduk manis di meja tersebut, walaupun begitu senyumku terukir saat melihat mereka, salah satu penghibur dalam hidupku.

" eh El, lo dah diajar kan sama guru baru itu ? Ganteng kan ?? " ucap Aiirene yang langsung memecah kebisuan.

" biasa aja "

" mata lo katarak ya El, itu lo cogan... tapi masih coganan member member BTS dong... " balas Abby

" ah elu... BTS muluu nikahin aja sana tu 7 personil BTS tu... ntar gue yang jadi pendetanya " balas Aiirene lagi.

" jangan mau Bi... kalo didoaiin sama Rene gak bakal langgeng ntar " ucap Elena.

Abby hanya menertawakan Rene yang bibirnya sudah manyun kedepan. Sedangkan Elena, pikirannya melayang layang mengingat guru pria yang tampak familiar dihadapannya, apakah mungkin seseorang memiliki kembaran didunia ini ? Namun beda orangtua ? Itu terus terpikirkan dipikiranku.

Setelah tertawa dan berbincang bincang dengan kedua sahabatnya, Elena bangkit membawa kembali mangkuk yang telah kosong, namun langkahnya tidak seimbang sehingga dia menambrak pria yang sedang mengantri didepannya, lantas pria itu kaget dan terjatuh juga.

" I'm sorry... "

" It's okay, kalau jalan diliat ya... mata hati dan batin dipakai biar gak nabrak "

Elena kaget mendengarnya, matanya menatap pria didepannya, semakin ia tatap, ia semakin yakin kalau ia mengenal orang ini. Namun ini bukan bukti yang kuat untuk mengungkap bahwa orang ini adalah orang itu.

" hello ?? Are you okay ? " Mr.Shawn melambaikan tangannya di depan muka Elena.

***

To be contiuned...

Sorry for the late update 😅, Rene baru bisa buka Wattpad lagi 😅😅, jangan lupa vote and comment ! ❤

Isn't SimpleWhere stories live. Discover now