11.

233 21 3
                                    

Yongguk berjalan tenang melintasi lorong sekolah sembari menenteng kamera di tangannya. Matanya menelisik bentuk kamera tersebut betul betul. Kamera yang ia pinjam dari seorang namja manis yang tak lain tak bukan bernama Kim Taehyung.

"Mau kuapakan kamera ini nanti? Apa Himchan tak curiga ketika aku 'melakukan' nya, dan kamera ini pun menyala? Bisa bisa ia akan mengira aku namja 'mesum' lagi." Alisnya menurun heran. Nafas nya ia lenguhkan dengan sangat berat hati. Bayangan kejadian yang begitu aneh dibayangkan begitu saja, terlintas saja di otaknya.

Bayangan dimana ketika ia dengan sengaja mencium Himchan. Tepat di bibirnya. Sentuhan halus dari bibir kokoh Yongguk. Lembut dan berasa pula bibir ranum merah muda milik Himchan. Yongguk mulai merasakan bibir Himchan selezat tomat cherry yang lembut dan basah. Lalu ia mulai melumat pelan. Menjilatnya sedikit agar dapat merasakan kelezatan daging merah muda tersebut secara keseluruhan. Mengigit spot sensitive tersebut dengan mata tertutup. Sedangkan lenguhan demi lenguhan mulai terdengar merambat di telinga Yongguk. Lenguhan Himchan yang tak berdaya. Dan tiba tiba kamera yang di set sedemikian rupa , dimana timer menyala tepat pada seharusnya.

CKLIK...

"Yongguk-ah?"

"KYAAA!" Yongguk hampir saja menjatuhkan kameranya. Tangannya segera memeluk kamera tersebut. Dan matanya berang menatap sesosok di hadapannya karena sensasi bayangannya buyar sudah. Menganggu saja....

Tepat di hadapannya.. Namja berkulit tan yang kini berbalut pakaian tak berseragam seperti biasanya. Lagi lagi dengan kaus hitam berlengan panjang dan celana jeans tanpa mengenakan kacamata. Daehyun memandang selidik pada kesalahtingkahan Yongguk.

"Sedang apa kau? Bibirmu manyun tak jelas begitu tadi..." Daehyun berceletuk seraya melipat tangan karena mencium kecurigaan sikap Yongguk yang tadi memanyunkan bibirnya sambil menutup mata. Seperti hendak mencium seseorang. "Kau sedang berkhayal tidak tidak, atau kau sedang olahraga bibir agar kau bisa memiliki bibir sepertiku?" alis kanan Daehyun terangkat.

Yongguk menggeleng cepat. Ia berusaha membela diri, walaupun yang dikatakan Daehyun ada benarnya. Loh? Terkecuali untuk opini kedua.

"Aniyo,Hyung! Enak saja! Bi—birku hanya terasa kering." Yongguk mengelap bibirnya cepat cepat dengan punggung telapak tangannya. Daehyun tetap tak bisa menghentikan kecurigaannya. Namun ia lelah kalau harus menanggapi keanehan orang satu ini.

"Ngomong-ngomong, hyung sendiri sedang apa? Kenapa kau tak segera pulang? Mau menginap lagi ya?"

"Hmm... aku memang ingin saja. Tapi aku punya keperluan penting. Seseorang akan menginap di rumahku. Jadi mulai sekarang aku tak bisa menginap di ruang kesehatan."

"Bagaimana jika Youngjae mimpi buruk lagi hyung?! Kau tega sekali membiarkan mahluk itu mengungsi ke kamarku." Yongguk menatap serius Daehyun. Memang ia ingat betul ketika Youngjae terakhir kali datang ke kamarnya dan berantem dengannya. Tidak nyaman mendengar dengkuran namja itu. Wajah boleh manis, tapi dengkurannya....

Ia bahkan cemas Himchan yang tidur di sebelahnya apa nyenyak tidurnya?

"Lagipula seharian ini, namja itu diam seperti patung di mejanya. Ia pasti sedang sakit, hyung!" lanjut Yongguk dengan nada protesnya.

Daehyun terkesiap mendengar laporan Yongguk tentang Youngjae. Jadi perasaan tak enaknya sedari siang ketika di ruang kesehatan. Saat ia sedang mengerjakan tesis nya, terngiang wajah Youngjae di dalam pikirannya hingga membuat Daehyun tak dapat berkonsentrasi. Benar terjadi? Youngjae kembali sakit?

Daehyun ingin buka suara untuk menanyakan lebih banyak tentang keadaan Youngjae. Namun suara HPnya bordering tiba tiba di kantung jeansnya.

Eunji menelponnya.

With You; BAP[√]Where stories live. Discover now