8.

263 26 0
                                    

Himchan menendang nendang kecil kerikil yang terhampar di atas tanah. Membuat debu seketika tercipta dari sepatu hitamnya. Dengan malas , berjalan kesana kemari tak tentu arah , seperti menunggu seseorang. Ia sedikit bersenandung menemani kesepiannya saat itu.

"Rindu padaku?"

Himchan seketika mendongak. Mengalihkan pandangannya dari sepatunya yang telah berdebu itu pada sepasang tatapan penuh karisma di hadapannya. Namja itu tersenyum ramah , sembari memperlihatkan gigi putihnya yang terawat. Sedangkan Himchan sendiri, jengah melihatnya.

"Kau membuang waktuku, Bang!"

"Siapa suruh kau kemari? Aku tidak menyuruhmu kemari kok."

"Mana mungkin aku kembali ke kamar sementara kuncinya kau yang pegang. Tsk..."

Yongguk tertawa kecil. Ada benarnya ucapan namja manis itu. Kenapa ia begitu bodoh mempertanyakannya. Namun rasanya, ia kecewa saja mendengar alasan Himchan datang ke lapangan sekedar mengambil kunci kamar di tangannya.

"Apa tidak usah beristirahat dulu di bangku penonton? Aku ingin merentangkan kaki dulu sementara waktu sebelum kembali berjalan menelusuri lorong asrama." Yongguk berucap lesu karena tenaganya yang terkuras. Peluhnya menetes hendak menunjukkan kesungguhan permintaannya.

Himchan memutar bola matanya malas. Kenapa ia mau patuh dengan permintaan konyol Yongguk yang justru hanya membuang waktu tidur sore nya saja?

"Kau lama , Channie!" Yongguk tak habis pikir hanya menarik tangan Himchan menuju bangku penonton. Yang saat itu tak ada siapapun. Jadi sangat leluasa keduanya dapat berdua saja.

"YAK! KAU PANGGIL AKU APA TADI?!"

.

.

.

.

.

.

"Ige... Kusiapkan minuman untukmu."

"Kenapa kau hanya beli dua?"

"Karena disini hanya kita berdua kan? Memangnya ada lagi yang mau minum disini? Hantu?"

"Yak! Jangan bicarakan itu disaat mau malam begini, bodoh!"

Yongguk rasanya ingin mencubit pipi Himchan saja saat itu. Menggemaskan sekali ketika ia sedang merasa ketakutan. Memang yang ia tau kalau Himchan takut malam hari, jadi ia takut hal hal mistis juga. Sangat disayangkan sekali, padahal dia ingin sekali mengerjai Himchan. Tapi, dia kasihan pada namja itu.

Himchan meneguk perlahan minuman bersoda miliknya. Ada beberapa tetesan minuman tersebut mengalir tertumpah dari sudut bibirnya. Seketika terpancar penampilan menggoda Himchan. Yongguk hanya bisa memandang intens pemandangan di hadapannya itu.

"Slurpp..." Himchan mengelap beberapa tetes air yang tertinggal di sudut bibirnya. Lalu tak sengaja menangkap sepasang tatapan tak berkedip mengarah padanya.

"Mwo?! Kau haus?! Minum milikmu, bodoh!"

Sepertinya Himchan tak mengerti arti pandangan yang didapatnya. Ya.. Tatapan seolah ia menemukan suatu ornamen cantik menyilaukan mata oleh cahaya sore saat itu. Ornamen cantik terpantul di mata indah milik Yongguk.

Aigoo.. Apa yang saat ini dipikirkannya?

Yongguk menggeleng cepat, mengembalikan kesadarannya.

Akhir akhir ini, ia merasa ada hal yang aneh.

"Oh ya, Bang! Besok gerbang sekolah akan dibuka, ya? Wahhh.. Aku tak sabar keluar lagi dari asrama ini untuk menghirup udara segar!" Himchan merentangkan kedua tangannya tinggi tinggi.

With You; BAP[√]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum