Proses persalinan

4.2K 237 13
                                    

Iqbaal, pria tampan itu menelan ludah nya susah payah ketika memasuki ruangan tempat di mana (Namakamu) bersalin, mata elang nya tidak bisa terlepas dari wajah istrinya yang saat ini tengah menahan rasa sakit pada bagian perut nya, dan demi tuhan ia benar-benar tidak tega melihat istrinya menderita serta menahan kesakitan seperti itu, jika bisa, dirinya akan sangat rela jika harus bertukar posisi dengan (Namakamu) asalkan wanita tercinta nya itu tidak kesakitan lagi.

"Iq-ba-al" panggilan lirih (Namakamu) membuat Iqbaal tersadar dengan lamunan sesaat nya itu dan Dengan langkah panjang nya, dihampirinya wanitanya yang sudah bersedia menjadi teman hidup nya itu, kemudian di genggam erat tangan kanan istrinya itu untuk mencoba menyalurkan energi tak kesat mata.

"ya sayang aku di sini" gumamnya seraya mengecupi punggung tangan (Namakamu) dan mengelus kening wanitanya itu.

"bisakah kau suruh hahhhh.. Mereka untuk membantu ku melahirkan sekarang hahhhh.. Aku haaahhh... Sudah tidak tahan lagi hahhhh.. " Iqbaal meringis kesakitan kala kuku panjang (Namakamu) menancap tepat di kedua lengannya, ah sungguh itu sangat perih, tapi masa bodo dengan itu, bahkan Iqbaal sangat rela semua badan nya di cakar oleh istrinya sendiri jika itu bisa meredakan rasa sakit istri nya itu, kemudian di tolehkan wajah nya ke arah dokter wanita paruh baya yang saat ini tengah menyuntikan sesuatu pada istrinya itu.

"aku tahu kau sudah tua! Tapi bisakan kau cepat sedikit! Istriku memerlukan bantuan mu!" bentakan Iqbaal barusan mampu membuat dokter wanita itu segera melakukan perintah nya.

"maaf tuan sebelum nya apa anda takut dengan darah?" pertanyaan dokter itu membuat Iqbaal menggeram marah.

"sial! Pertanyaan macam apa itu! Lagi pula itu tidak penting! Cepat lah bantu istriku melahirkan!" gertak Iqbaal yang membuat nyali dokter itu menciut dan segera melakukan kewajiban nya sebagai dokter kandungan.

"baiklah nona, tarik nafas lalu hembuskan berulang kali" arahan dari dokter kandungan itu di laksanakan oleh (Namakamu) yang saat ini sebelah tangannya sudah berada di rambut Iqbaal dan menjambak nya dengan cukup kencang sehingga membuat yang punya rambut meringis kesakitan dan ikut melakukan arahan dari dokter kandungan, sangat konyol, mungkin itulah fikiran beberapa suster yang mendampingi dokter kandungan itu.

"haahhhhh... Hufffttt... Haaahhhh... Huffftttt...." bukan (Namakamu) yang melakukan itu, melainkan Iqbaal, pria itu kini terlihat benar-benar bodoh karena mengikuti arahan dokter itu, padahal di sini yang ingin melahirkan adalah (Namakamu), tapi kenapa malah pria itu yang mengikuti intruksi konyol dari dokter kandungan yang membimbing (Namakamu) untuk melahirkan.

"su.... Suami bodohhhh aarrggghhh!" umpat (Namakamu) kesal, namun kekesalan nya pada Iqbaal ternyata membuahkan hasil yang sangat memuaskan, karena satu anak nya sudah berhasil dilahirkan nya.

"oooeeekkkk"

Iqbaal maupun (Namakamu) tersenyum ketika mendengar suara tangisan bayi mereka yang saat ini sudah berada di dalam gendongan salah satu suster yang mendampingi dokter kandungan yang membimbing (Namakamu) melahirkan.

"selamat Mr.Dawson anak anda laki-laki"

"Hm terimakasih"

"apa tuan ingin melihat nya?" tawar suster yang menggendong bayi mungil nya itu.

"Tentu" jawab Iqbaal antusias, namun belum ada dua langkah suster itu mendekat ke arah nya, tiba-tiba saja ia merasakan kuku (Namakamu) lagi-lagi menancap pada lengan kokohnya dan dua detik kemudian terdengar suara jeritan (Namakamu) yang kembali menahan rasa sakit pada bagian perut nya yang masih terlihat besar walaupun tidak sebesar sebelumnya.

"Arrrggghhh.... Sakittttt!!!" pekikan (Namakamu) yang tiba-tiba membuat semua orang yang berada di ruangan persalinan menjadi tegang kembali.

"hei dokter jangan diam saja, cepat bantu istriku melahirkan lagi" pekik Iqbaal heboh saat tahu kalau anak kedua nya akan lahir.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang