The longest five months

3.1K 230 20
                                    

"apa yang kau katakan saat di rumah sakit tadi?" tanya Alans yang menatap adiknya tajam dan menusuk.

"kau tidak perlu tahu! Lagi pula itu bukan urusanmu!" jawab (Namakamu) datar dan dingin.

"tentu saja itu urusanku bodoh!, kau itu adiku, dan tidak sepatutnya kau berkata seperti itu di hadapan suami mu sendiri"

"lalu aku harus berkata apa di hadapannya? Apa kau tahu apa yang aku rasa saat berada di dekatnya!?" tanya (Namakamu) dengan tatapan tajamnya.

"bodoh, tentu saja kau harus menyemangatinya, dan jangan pernah kau berkata seolah aku ini tidak merasakannya, aku sangat tahu apa yang kau rasakan, bagaimana pun dia itu sahabat ku dan inspirasi ku untuk menjadi sukses, ku mohon padamu untuk tidak bersikap seegois ini! Fikirkan lah anakmu, dia butuh kasih sayang darimu, dan janinmu kumohon jagalah dia dengan baik, karena aku sebagai seorang yang baru akan menjadi ayah, sangat mengkhawatirkan kondisi janin ku saat ini, jadi kurasa Iqbaal juga akan sama Khawatir nya dengan ku saat melihat kondisi mu saat ini jika dia siuman nanti!" Alans menggerakan kedua lengan kokohnya untuk memeluk adik satu-satu nya yang ia punya dan sungguh sangat dirinya sayangi.

"kau adikku, adikku yang paling aku sayangi, jadi kumohon jangan pernah berkata seperti itu lagi, aku menyayangi mu walaupun kau sering membuat ku kesal" lanjut Alans dengan kekehan di kalimat akhirnya dan tak lupa hal itu juga di ikuti oleh (Namakamu).

"kau perusak suasana bodoh, tapi aku juga menyayangimu kakak" Alans tersenyum tulus saat mendengar ungkapan rasa sayang (Namakamu) terhadapnya, sebelum akhirnya ia mengecup dahi adik nya itu mencoba menyalurkan rasa sayang serta kekuatan tak kesat mata.


***



Lima bulan kemudian...

"Zoe, awasi Al, jangan sampai ia berjalan ke arah tangga, Victorya pakaikan Khristal dan Vanie sepatu nya, Lee cepat panaskan mobilnya dan untuk yang lain kerjakan tugas kalian masing-masing" intruksi (Namakamu) pada seluruh maid dan pekerja di rumah nya.

"baik nyonya" (Namakamu) tersenyum sekilas sebelum akhirnya ia berjalan ke arah dapur, untuk membantu Cheff Liam maupun Cheff Willy untuk membuat bekal Khristal maupun Vanie.

"pagi Cheff " sapanya saat sudah memasuki dapur.

"pagi juga nyonya" jawab kedua nya berbarengan.

"kali ini biar saya saja yang memasak, kalian potong saja bahan-bahan nya" perintah (Namakamu) yang mulai menggulung blazer nya sebatas siku.

"tapi nyonya anda sedang hamil tua, lebih baik biar kami saja yang mema,..."

"ini perintah!" potong (Namakamu) cepat.

"ba-baik nyonya" sahut kedua Cheff nya cepat dan mulai melakukan apa yang di suruh oleh (Namakamu) hingga dua puluh menit kemudian makanan yang di buat oleh (Namakamu) pun sudah jadi dan wanita itu meletakan makanan yang sudah di buatnya ke dalam kotak bekal milik kedua anaknya.

"oke sudah selesai, tapi sepertinya ada yang kurang, tapi apa ya?" fikir (Namakamu).

"maaf nyonya mungkin yang kurang anda belum meminum susu khusus ibu hamil milik anda"

"ah ya kau benar, terimakasih telah mengingatkan ku tentang itu Cheff Willy" (Namakamu) segera berjalan ke arah lemari pendingin nya untuk menemukan apa yang ia cari.

"dimana susu untuk ku?"

"maaf nyonya susu nya baru saja ku buatkan, ini nyonya"

"terimakasih Cheff Liam" (Namakamu) segera mengambil susu rasa Strawberry nya dari tangan Cheff Liam dan kemudian menghabiskan susu tersebut hingga tandas.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang