(25) Lupa

47.4K 3.6K 264
                                    

Sesuatu yang jauh dari ekspetasi adalah kenyataan dimana kamu melupakan aku.

-Key

"Ya udah kalau kamu capek, istirahat dulu ya. Aku mau ke sekolah dulu, nanti setelah tampil aku bakal langsung pulang dan kesini nemenin kamu. Sebelum pagi datang." ucap Cassie mencium lama kening Danel dan berjalan keluar dari ruangan dengan nafas sesak.

Mendengar suara samar serta bekas kecupan yang disertai air mata membuat detak jantung yang semula lemah perlahan berubah normal. Kelopak mata yang semula kaku perlahan bergerak ke kanan dan kiri.
Serta saraf tubuh yang semula seolah mati perlahan mulai bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Untuk pertama kali setelah sekian lama ia kembali membuka mata birunya. Mengernyit perlahan sebelum akhirnya mengerjap dan mulai mencari tahu dimana keberadaannya saat ini. Kosong, ruangan putih berbau khas obat itu tidak ditempati siapapun kecuali dirinya.

Ia menoleh saat seseorang membuka pintu sambil diam terpaku ketika melihat seseorang yang dipercaya akan hilang besok pagi kini membuka lebar kedua matanya. Laki-laki itu berbalik dan berlari keluar ruangan sebelum akhirnya kembali lagi dengan membawa dokter dan beberapa orang suster.

Dokter berkacamata yang baru saja memeriksa keadaan Danel menggeleng pelan dan menatap Varo penuh tanda tanya.

"Ini sungguh diluar dugaan pak, dilihat dari lamanya dia koma, sungguh mustahil jika harus bangun dalam keadaan baik-baik saja."

"Jadi, jadii dia.."

"Dia baik-baik saja, alatnya bisa dilepas namun sebaiknya jangan terlalu banyak gerak terlebih dahulu."

"Tapi tuan Varo, bisa kita bicara sebentar diluar?" tanya dokter membuat Varo mengerutkan alis sebelum akhirnya mengangguk.

Danel yang melihat dua orang itu keluar kembali menolehkan kepalanya ke sekitar. Ia terdiam dengan kening mengernyit ketika melihat foto seseorang yang sepertinya tidak asing lagi terpajang rapi di atas nakas samping kiri tempat tidurnya. Dia siapa?

Danel menoleh ke arah laki-laki yang baru saja masuk dengan mata berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danel menoleh ke arah laki-laki yang baru saja masuk dengan mata berkaca-kaca. Ia terdiam dan mendekati Danel dengan pandangan datar andalan seorang Alvaro Jenner.

"Kemana aja ha?!"

"Ck, anaknya baru bangun tuh jangan dimarahin. Mana badan aku sakit semua lagi."

"Apa kamu bilang?"

"Sakit."

"2 bulan diem aja kayak orang mati, gimana punggung nggak sakit?!"

"Ih, kenapa papa jadi PMS gini?"

"Kamu sadar nggak udah bikin banyak orang nangis. Kasian mama kamu, kasian Cassie juga."

DANEL'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang