26. New Target?!

7.3K 799 9
                                    

         Sera menggigit jari-jari kuku nya sejak tadi gelisah. Entah siapa yang melakukan ini semua, Sera sangat membenci orang tersebut sampai rasa nya ingin membunuhnya. Ya hampun Sera khilaf.

Tadi saat diri nya sedang bersama Sehun dan ia izin untuk pergi ke dalam kamar mereka untuk mengambil ponsel nya, namun saat melihat isi ponsel nya. Betapa terkejut nya saat sebuah nomor tak dikenal mengirim nya sebuah pesan singkat yaitu,

Jauhi dia dari milikku, atau kau mati.

Sera sampai membekap mulut nya tak percaya. Lagi pula apa maksud dari pesan singkat tersebut? Jauhi dia dari miliknya? Tapi jauhkan siapa? Sera tidak tahu.

Dan kenapa diri nya harus mati? Memang apa salah nya? Ya hampun.

"Kenapa lama sekali?" Sera terperanjat kaget saat tiba-tiba Sehun berucap di samping nya. Sangat mengejutkan, apa lagi disaat diri nya sedang berada di situasi yang aneh seperti ini. Sera mengelus dada nya berusaha menenangkan detak jantung nya sehabis terkejut karena ulah Sehun barusan.

"Kau mengejutkan ku, Hun." Sehun terkekeh sembari mengacak rambut Sera gemas lalu mendudukan tubuh nya di tepi ranjang. Ia menatap Sera intens saat wanita itu terlihat sibuk dengan pikiran nya sendiri. Membuat Sehun bertanya-tanya apa sedang terjadi pada wanita nya ini.

"Ada apa, hm?" Tanya Sehun meraih tangan Sera lalu mengenggam nya dengan erat. Sera hanya menggelengkan kepala nya seolah mengatakan kalau diri nya baik-baik saja. Tapi Sehun tentu nya tidak akan percaya begitu saja. Ia tahu Sera sedang gelisah sekarang. Tapi gelisah karena apa?

Lantas Sehun bangkit dan berdiri tepat di hadapan Sera. Menarik wanita itu ke dalam dekapan hangat nya. Tangan mengusap punggung wanita itu dengan lembut secara berulang kali. Mencoba membantu wanita itu agar berhenti gelisah seperti itu. "Kau bisa cerita padaku, sayang. Kau punya aku." Ucap Sehun setelahnya mengecup puncak kepala Sera lamat.

Sera hanya bisa mengelengkan kepala nya di dada bidang Sehun berkali-kali. "Aku baik-baik saja, Hun. Kau tidak perlu khawatir." Sera mendongakan kepala nya menatap Sehun menyakinkan pria itu bahwa diri nya baik-baik saja. Sehun tersenyum lalu mengecup bibir Sera singkat dan kembali tersenyum pada wanita itu.

"Aku mencintaimu, sayang.."

"Aku mencintaimu juga.."



               Minyoung menghembuskan nafas nya gusar. Dan itu semua tak luput dari perhatian Jungyo sejak tadi. Pria itu menghampiri Minyoung lalu merangkul bahu wanita itu. "Ada apa?" Tanya Jungyo yang hanya dijawab dengan gelengan kepala dari Minyoung.

Namun Jungyo tentu nya tidak akan berhenti sampai disitu saja. Ia akan terus memaksa wanita nya bicara atau diri nya yang mencari tahu sendiri dan kalian akan tahu apa akibat nya.

"Minyoung.. Aku tahu, kau pasti sedang ada masalahkan sekarang? Cerita padaku." Jungyo menarik bahu Minyoung agar menghadap kearah nya. Memaksa wanita itu untuk menatap kedua mata nya.

"Aku takut.."

Jungyo berdecak kesal. "Kau tidak perlu takut. Kau ingat kan janji kita?" Minyoun menganggukan kepala nya pelan. "Jika kau ingin janji itu terwujud, maka kita harus saling lebih terbuka satu sama lain."

Minyoung menatap Jungyo tak yakin. "Ku pikir ini saatnya.."


Hanya perasaan Sera saja atau tidak. Entah kenapa semakin kesini kehidupannya malah semakin rumit.

Wanita itu lantas bangkit dari atas ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar nya dalam diam. Ia tahu di dalam sana ada Sehun tengah mandi, tapi ia tidak peduli. Rasanya ia tidak ingin berjauhan dari Sehun. Selalu ingin menempel dengan pria itu.

[1] CHARME ; SEHUN ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant