Dianggap lolicon

231 25 0
                                    

(Y/n) pov

aku tau jika Mas Shin-chan adalah seorang dosen killer di kelas yang memberikan soal ujian dan pr dengan beban soal yang sangat rumit serta susah dikerjakan tentunya. Tapi terlepas dari itu Mas Shin-chan ku adalah seorang manusia biasa yang akan bersedih jika seorang yang di sayanginya terbaring tak berdaya di rumah sakit. Namun karena kesedihan itu lah aku tahu jika dia adalah seseorang yang sempat aku kenal sebelumnya.

Kami masih dalam posisi duduk diam aku pun melihat mas Shin-chan yang sedang melamun melihat rumput di depan kami, aku pun mencoba memecah keheningan

"Mas Shin-chan aku mempunya cerita yang mungkin cukup menarik untuk didengar" dia pun mulai melihat wajah ku dan aku tersenyum padanya untuk melanjutkan pembicaraan ku.

" jadi dulu ketika aku kecil sempat ada seorang abang-abang cengeng yang menangis di sebuah ruangan ganti gedung olahraga, menurutku dia seseorang yang tidak mudah menangisi sebuah takdir yang telah membawanya hidup di dunia ini. Aku tau jika kehilangan sesuatu yang kita inginkan atau pun sayangi sangat lah mengiris hati. Namun itu lah hidup tuhan telah menetapkan takdir kepada kita, sebagai manusia sudah selayaknya kita menjalani semua ini dengan tabah."

Kami pun bertatapan dan Mas Shin-chan mulai tersenyum.

"Kau tau Mas ternyata Abang cengeng itu menangis dan sesedih lagi di hadapan ku, dan tentu saja aku tidak suka melihat orang yang ku sayangi seperti itu"

kata -kata ku terhenti ketika mas shinchan menarik pundak ku ke arahnya dan dia berkata

"(Y/n) kau mengingat ku?" Dia bertanya dengan tatapan yang sangat terkejut

"Tentu saja siapa lagi yang akan menangis di hadapan ku, sayang sekali orang yang ku sukai ternyata cengeng dan sok kuat seperti ini." Aku pun memutar bola mataku karena seolah kesal mendengar perkataannya.

"Hah (Y/n) coba katakan sekali lagi kau menyukaiku?" Mas Shin-chan bertanya dengan tatapan bodoh nya.

Oh tuhan kemana otak dosen pintar yang sudah mengeluarkan banyak paper dan jurnal internasional ini, maaf Mas berlebihan perkataan ku memang, tapi aku memang sungguh kesal mendengar perkataan itu.

Aku pun berdiri berniat meninggalkan Mas Shinchan yang masih kaget dengan perkataan ku. Namun gerakan ku terhenti karena aku merasakan ada sesuatu yang melingkar di perutku, yang tentu saja itu adalah tangan Mas Shin-chan yang sedang memeluku dari belakang.

Aku melepaskan pelukan tersebut dan memutar tubuhku untuk memeluknya lebih erat. Sungguh memalukan memang aku berkata gamblang seperti itu, aku pun menyembunyikan muka ku yang pasti sudah sangat memerah ini di dada nya. Aku malu dan tidak berani melihat wajah Mas Shinchan untung dia sangat tinggi sehingga aku bisa bersembunyi dengan mudah. Hehehe

"Aku mencintaimu Mas" aku sedikit bersuara yang tentu saja terdengar oleh nya.

"Heem akhirnya penantian ku tidak sia-sia" mas shinchan mengeratkan pelukannya dan sesekali mengusap rambut (h/c)ku.

Masih dalam posisi nyaman seperti ini ,kami tak menyadari ternyata ada seseorang yang sedang berjalan kemari dengan langkah terburu. Seseorang itu menepuk bahu Mas Shinchan yang sontak kami melepas pelukan dan melihat ke arahnya.

"Jelaskan pada ku apa yang sedang kalian lakukan?"

*****
Midorima pov

Aku berbalik badan dan ternyata yang menepuk pundaku adalah si Bakao teman SMA ku dulu, bisa dibilang teman baik. Tapi sepertinya sekarang dia ku coret dari daftar teman ku karena telah mengganggu ketenangan dan kenyamananku bersama (y/n). Aku menaikan kaca mata ku yang agak melorot lalu berkata

"Kami sedang berdiri di taman menunggu hasil pemeriksaan ibuku. Ada apa kau kemari?"

Sepertinya Takao marah terlihat dari semua ekspresinya.
"Dasar Shin-chan bodoh, kamu sendiri tadi yang menelpon jika orang tua mu terkena musibah kecelakaan. Tentu saja aku langsung ke rumah sakit tempat orang tua mu di rawat. Dan kenapa kau malah berpelukan di tempat umum seperti ini. Hei kau kan mahasiswa kelas ku semester lalu kan?" Tanya Takao sembari menunjuk (y/n). Dan (y/n) hanya bisa bersembunyi di punggung ku karena malu.

Oh benar sekali bahwa aku melupakan hal penting itu, tadi aku menelpon Takao dan adiku sebelum (y/n) datang. jika ibu dan ayah masuk rumah sakit. Aku pun langsung menjawab pertanyan Takao.

"Tidak usah sinis begitu Takao, kenalkan ini Hyuga (y/n) dia adalah kekasihku"

"Shin-chan kau tidak gila kan, atau kau sekarang menjadi seorang lolicon dalam sekejap. Bahkan dia mahasiswa kita!" Ucap Takao sambil ternganga kaget mendengar perkataan ku.

"Wajar kan aku mencintai nya dan dia mencintai ku, seperti layaknya kau dan istrimu. Takdir orang memang berbeda-beda kan." Ucapku sambil melihat (y/n).

"Baik lah baik aku tidak peduli lagi. Namun aku hanya mengingatkan jangan berlaku hal seperti itu lagi di tempat umum." Ucap nya sambil menunjuk ku dan (y/n) bergantian.

"Baik pak Takao" ucap (y/n) sambil mengangguk.

"Oh iyah aku tadi keruangan ibu mu dan beliau sudah siuman. Mari kita pergi dari sini". Takao pergi duluan dan kami membuntuti nya dari belakang.

*****

Normal pov

Disana telah terbaring wanita setengah baya yang masih tergolong cantik dan awet muda di usia 50 annya. Beliau tersenyum ke arah anak nya yang masuk melalui pintu.

Midorima langsung mengambil kursi dan duduk di samping ranjang ibu nya dan berkata

"Akhirnya ibu siuman juga, aku kaget ibu tidak kunjung sadar"

"Dimana ayah mu?" Nyonya midorima bertanya

"Ayah berada di ruang sebelah, sekarang sedang istirahat karena tadi jadwal meminum obat."

"Oh Takao sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu?"

"Oh aku baik tante cepat sembuh yah. Aku sangat merindukan pecel buatan tante loh" ucap takao

"Ish kau ini dasar. Apakah masih terasa sakit bu?" Tanya midorima sambil mengengam tangan ibu nya erat.

"Shintarou tidak usah berlebihan kau ingat ibu mu kuat kan? Oh hai (y/n) calon menantuku maaf yah pertemuan pertama kita kurang menyenangkan sepertinya." Nyonya midorima tersenyum ke arah (y/n)

"Jangan terlalu dipikirkan bu, yang penting ibu cepat sembuh yah."  (y/n) membalas senyuman nyonya Midorima.

Tiba-tiba dokter datang beserta perawatnya dan mereka pun keluar ruangan.

****

Tbc

my lovely shin-chan [Midorima x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang