My Husband My Teacher 11

40.9K 900 11
                                    

Maaf yahh author lagi sibuk dan banyak kerjaan.. jadinya agak sedikit lama..

Lanjutt yaaa...

Pukul 00:00

angela sampai saat ini pun masih belum bisa tidur padahal mata gantuknya sudah menghampirinya, tapi angela tetap masih bisa belum tidur. ya tentu saja, malam ini adalah malam yang menegangkan bagi angela karena angela tidur bareng dengan effendy yang tak lain suaminya sendiri. dan pada akhirnya angela pun tertidur dengan terlelap

#pagi
paginya angela masih tidur dengan lelap, dan beberapa menit kemudian angela terbangun dan melihat di sebelahnya sudah tidak ada effendy. angela pun bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar effendy menuju kamar angela. angela masuk ke kamarnya itu dan lalu mandi. tak butuh waktu yang panjang, angela kembali menidurkan badannga ke kasur kesayangannya itu. tapi tiba-tiba saja angela mendengar ketukan pintu dari luar kamar angela. angela bergegas dan segera membuka pintu kamarnya itu, dan yang ia lihat sesosok effendy yang sedang berdiri di depan kamar angela.
"bersiaplah, oma mengundang kita untuk datang kumpul keluarga. 15 menit lagi saya tunggu anda di mobil" angela yang mendengar ucapan effendy, ia hanya bisa menghela nafas dengan kasar. ya benar, jika angela ke rumah oma effendy itu, pasti ujungnya bahas soal anak dan anak. tapi apa boleh buat angela harus tetap datang.

Skipp!!

tiba di rumah sang oma effendy, banyak keluarga besar dari effendy datang untuk kumpul keluarga. ya ini adalah tradisi setiap bulannya di keluarga effendy.
angela masuk dan menyalami satu persatu dengan orang yang lebih tua dari angela dan terakhir angela menyalami omanya effendy. tak sampai memegang tangan oma effendi, oma effendy langsung pergi menjauh dari angela. sakit rasanya jika di posisi angela, karena diperilakukan seperti itu. namun effendy yang melihat sikap omanya itu kepada angela, effendy hanya diam tanpa ada mendekati angela.

Skipp!!
sebelum belum, kami sekeluarga mempunyai kebiasaan sebelum pulang. ya betul, dimana ada sesi foto keluarga. dan disaat itu juga aku bersama mereka foto sekeluarga.
sesudah foto sesi bersama, dan mereka satu persatu foto bersama keluarga masing-masing. dan tiba akhirnya dimana aku dan effendy disuruh untuk foto bersama berdua. aku melihat effendy santai tapi berbeda denganku. ini pertama kalinya aku berfoto berdua dengan suamiku itu. dengan terpaksa aku berpose sebagus mungkin agar di lihat aku sangat bahagia berumah tangga dengan effendy, tapi al hasilnya tidak sesuai dengan raut wajah bahagiaku saat ini.
cekrek cekrek cekrek dan foto terakhir yang membuat aku gugup. kenapa aku gugup? ya, kali ini kakak ipar dari suamiku menjahili kami berdua. ia menyuruh aku memeluk effendy dan effendy merangkul pinggangku. memang tidak menjadi masalah bagiku jika effendy merangkul dan menyentuhku toh dia suami sah ku jadi ya sah sah saja. tapi lain dengan pikiranku yang timbul secara tiba-tiba.
ya aku menggigat dengan sebuah perjanjian pada malam pernikahan itu, "tidak boleh menyentuh satu sama lain" aku berusaha menolak dan beri jarak sedikit. tapi mama mertuaku malah mendukung kakak iparku agar kami berpose sesuai rencana mereka. al hasil aku memeluk effendy dengan pose samping dan tangan effendy tidak menyentuh tubuhku. aku tahu effendy kenapa tidak membalas pelukkan dariku ini, karena dia mungkin sudah sangat jijik dengan tubuhku ini dan sudah muak dengan sandiwara yang kami buat. Aku memang istri sah suamiku, tapi bukan status dan biduk rumah tanggaku. aku hanya istri tanpa status dalam menjalani rumah tangga bersama effendy.
ketika aku memeluk effendy, entah kenapa kepalaku sangat pusing dan tubuhku sangat melemas dan tanpa aku sadar, kepalaku menyender ke dada bidangnya effendy sambil menutup mataku. namun aku merasa ada sebuah tangan yang menyentuh pinggangku. apakah itu tangan effendy? jika ia, apakah dia membalas pelukanku?

My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang