13. Ijinkan Aku Khilaf Hari Ini Saja

73K 1.5K 34
                                    

Happy Reading

"Tidak. Ini benar. Aku dan Gavin memang jadian! dan tolong jangan ganggu aku lagi Van! Dengar... Aku dan Gavin saling mencintai!!" teriak Bela.

Gavin tercekat, bukan karena ucapan Bela tapi karena tak jauh dari tempatnya, ia melihat Luna sedang berdiri mematung menatapnya.
Luna tidak sendiri, seorang cowok yang tidak di kenalnya nampak berdiri di samping Luv nya.

Tunggu... Bukankah cowok itu yang berboncengan dengan Luv ku beberapa hari lalu? batin Gavin.

Serta merta Gavin mengibaskan tangan Bela kasar lalu melangkah tergesa ke arah Luna yang masih berdiri mematung di samping Reno.

Bela melongo begitupun Egan, hanya Ivan yang tersenyum sinis memandang Gavin.

"Luv!" sapa Gavin langsung mencekal pergelangan tangan Luna dan menatap tajam ke arah Reno.
" Mundur! Dia milikku!" tegas Gavin sambil menggelandang Luna meninggalkan tempat itu menuju parkiran STT tanpa memperdulikan teriakan histeris Bela.

"Naik!" bentak Gavin menyuruh Luna naik ke boncengannya. Luna menggerutu, kenapa Gavin yang marah, harusnya kan dirinya yang marah. Jelas jelas ia tadi melihat Bela dan Gavin pelukan mesra di tambah pernyataan Bela bahwa ia dan Gavin saling mencintai.

"Naik Luv!!" bentak Gavin kali ini dengan wajah memerah menahan geram. Nyali Luna jadi ciut, Gavin seram kalau lagi Angry Mode On.
Buru buru ia naik ke boncengan Gavin dan segera melaju meninggalkan STT.

"Kamu tak akan pernah mendapat cowok yang lebih baik dariku Bel, kamu akan menyesal karena meninggalkanku hanya demi mengejar cowok brengsek itu!!" Ucap Ivan sambil memandang Bela sinis. Bela berdecak dan menatapnya tajam.
"Aku tidak akan menyesal meninggalkan cowok posesif sepertimu! Lihat saja, tidak akan ada cewek yang betah berlama lama menjadi kekasihmu, sepertiku!!" sahut Bela kesal dan berlalu dari tempat itu.

Ivan termangu, memandang Egan yang nyengir ke arahnya.
"Sabar Van, ini ujian." ledek Egan terkekeh. Ivan berdecak sebal lalu melangkah masuk ke STT bergabung dengan Tim nya.

Egan berlari menyusul Reno ke parkiran.
"Bro...!" ujar Egan sok kenal. Reno memandangnya dingin.
"Boncenganmu nganggur kan. Beri aku tumpangan ya?" ujarnya dengan mimik muka memelas.
"....!"
"Namaku Egan!" sela Egan saat Reno akan membuka suara, dan langsung nangkring di boncengan Matic Reno.
"Reno!!" sahut Reno kesal. Egan nyengir.
"Ok Reno...lets go!" perintah Egan. Reno menghela nafas kesal. Dan segera melajukan maticnya meninggalkan STT.

Luna POV

Sampai di rumah Gavin masih mendiamkanku, nampaknya ia benar benar marah. Aku tak ambil peduli walau sebenarnya aku juga ingin bersikap sama sepertinya. Rencana makan siang bersama akhirnya batal gara gara insiden tadi.

Setelah berganti pakaian aku segera ke dapur, Ayah dan Ibu nampaknya akan pulang terlambat lagi. Kupanaskan lauk dan sayur pagi tadi. Mungkin Gavin masih marah, karena sedari tadi tak kulihat batang hidungnya.

"Kamu milikku Luv!" aku sedikit kaget saat sepasang tangan memelukku dari belakang.
"Kak." protesku.
"Siapa cowok itu? Dia cowok yang di foto itu kan?" tanya nya sambil mengendus endus rambutku.
"Kita makan dulu ya Kak, aku lapar." sahutku berusaha melepas diri dari pelukannya. Tapi usahaku sia sia, dia malah semakin erat memelukku, menyandarkan dagunya di pundakku.

Aku menghela nafas.
"Kak!"
"Sstt... Siapkan saja makan siangnya Luv." ujarnya manja.

Akhirnya aku menyiapkan makan siang kesana kemari dengan Gavin yang menempel di belakangku.

✅GAVIN & LUNA Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang