Younger Than Me✔️

27. Raya Aja

Saat Raya masih kecewa melihat kepergian Januar, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya dengan semangkuk bakso.

"Udah, jangan diliatin mulu. Mendingan kamu makan, biar kenyang." Bayu memberikan senyum terbaiknya, sambil menawarkan bakso yang masih hangat.

"Bay, aku jahat banget. Aku ngerasa bersalah sama Januar."

"Aku juga, Kak. Harusnya, aku nggak usah naksir kamu dan bikin hubungan kalian renggang, ya? Aduh, aku harusnya nggak sekolah di sini aja sekalian biar kalian hidup bahagia selamanya--"

"Apaan, sih? Jangan selebay itu juga kali, Bay." Raya mencubit pipi Bayu dengan gemas. "Aku lebih bahagia karena kenal kamu."

"Kalo gitu ... senyum, dong!" Bayu balas mencubit pipi Raya. "Kamu lebih manis kalo senyum, Kak."

Raya mendesah malas. "Aduh! Sampai kapan sih kamu manggil aku KAK?"

"Emang kenapa? Kamu nggak suka?" cengir Bayu.

"Kita kan pacaran--"

"Belom. Aku belom nembak kamu lagi, tuh."

"Ish! Ya pokoknya sekarang kita kan dekat, nggak usah panggil KAK, dong!"

Bayu mengangguk paham. "Maunya kamu, aku manggil Raya aja?"

"Iya. Kalo pake embel-embel KAK, nanti orang pada ngira kita kakak adek. 'Kan nggak lucu!"

"Oke, Raya." Bayu terkekeh. "Kamu mau makan baksonya nggak, Raya? Udah mulai dingin, nih."

Raya tanpa sadar tersenyum, pipinya memerah. "Kok nama aku terdengar bagus banget ya kalo kamu yang nyebut?"

"Hah? Ngaco. Nama kamu emang bagus dari lahir, Raya."

"Tuh, tuh! Beda rasanya kalo kamu yang nyebut!"

Bayu hanya terkekeh geli, dan memasukan satu butir bakso ke mulutnya. "Kamhu lebhay."

"Eh, bukannya tadi kamu beliin bakso buat aku? Kok malah dimakan?"

Setelah Bayu menelan baksonya dengan santai, ia bangkit berdiri lalu mengacak rambut Raya. "Ya udah, ini untuk kamu. Aku beli lagi aja."

"Eh, kamu curang!"

"Biarin, Kak!"

"Jangan panggil KAK!"

"Keceplosan, Raya aja!"

[]
A/n:
Gemash ya bayu :3

Ah, dikit lagi tamat.
Endingnya gimana ya? Aku sebenernya belom kebayang endingnya WKWK.
Short story ini bener-bener mengarang bebas tiap update. *kabur*