3. Pertemuan

11.2K 1.7K 95
                                    

Satu bulan yang lalu...

Bayu berlari mengelilingi lapangan karena ia tidak membawa atribut MOS. Sebenarnya ia sudah menyiapkannya semalam, tapi, entah kenapa tas dari plastik yang berisi banyak atribut MOS itu tertinggal.

Bayu memang sangat ceroboh.

"Heh, kenapa lo dihukum?"

Bayu berhenti berlari, dan melirik asal suara yang berteriak menanyakan alasan Bayu dihukum. "Kepo! Sana pergi, kalo lo cuma mau ngejek gue, Kak."

Perempuan yang dipanggil Bayu 'Kak' itu pun tersenyum miring. "Udah, cukup. Balik ke kelas lo."

"Hah?" Bayu memandang perempuan itu penuh tanya.

"Gue ketua OSIS. Cepat balik ke kelas lo. Hukuman macam apa ini?" Perempuan itu terkekeh.

Bayu berjalan mendekati perempuan itu, dan ternyata dari jarak dekat, perempuan yang mengaku ketua OSIS itu sangatlah cantik. "Siapa nama lo, Kak? Gue nggak percaya kalo lo ketua OSIS."

"Kenapa nggak percaya?"

"Lo terlalu cantik untuk jadi ketua OSIS." Bayu tersenyum kecil.

"Oh, ya? Cepat masuk ke kelas lo, sebelum gue berubah pikiran."

"Siap, Kak. Tapi, nama--"

"Nanti juga lo tau," jawab perempuan itu tersenyum manis. Dan senyuman itu membuat jantung Bayu berpacu lebih cepat.

"Raya! Lo ngapain ngobrol sama bocah itu? Dia lagi gue hukum!"

Raya?

Perempuan yang dipanggil Raya itu pun tertawa. "Hukuman lo kurang keren, makanya gue suruh dia berhenti. Lo ngasih hukuman kok nyiksa gini? Kita nggak boleh ngasih hukuman kayak begini, Jan."

"Lari itu sehat, Raya."

"Tapi, kalo berlebihan juga jadi nggak sehat. Lo mau bikin anak baru ini pingsan? Udah jangan protes, hukuman dia selesai."

"Ray, lo kok--"

"Januar, lo mau membantah gue?" tanya Raya dengan tajam.

"Oke! Bayu, cepat balik ke kelas. Hukuman lo selesai," tukas Januar dengan tegas.

Bayu mengangguk canggung. Sepertinya ia mulai percaya kalau perempuan itu memanglah ketua OSIS.

"Makasih, Kak Raya," ucap Bayu pelan.

Raya tersenyum. "Sama-sama, Bayu."

Bayu ikut tersenyum, lalu saat berjalan meninggalkan lapangan, ia menoleh untuk melihat Raya sekali lagi.

Raya melambaikan tangan sambil tersenyum sangat manis pada Bayu. Dan sejak saat itu, Bayu merasa hatinya jatuh untuk Raya. Walau itu artinya, Bayu menyukai perempuan yang lebih tua darinya.

[]

Younger Than Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang