"Aku benar benar minta maaf Jung."

"Sudahlah, ayo kembali ke rumah sakit. Kau harus istirahat."

"Tidak, aku ingin disini sebentar." ucapku dan duduk didekat makam Appa Jungkook.

"Sudahlah Tzuyu, ayo kembali kau harus istirahat benar kata Jungkook." ucap Yeri membantuku berdiri.

Sementara Minggu hanya menatapku haru.

"Tunggu sebentar, Yeri."

Aku mengelus perlahan makam Appa Jungkook.

"Ahjushi aku benar benar minta maaf, semua ini karenaku. Aku tak bermaksud membuatmu seperti ini. Tolong maafkanlah aku, dan semoga ahjushi tenang disana." aku terus menatap makam Appa Jungkook

Air mataku terus saja mengalir aku benar benar menyesal.

"Sudah, kajja kembali." ucap Jungkook.

Jungkook membantuku duduk di kursi roda, kemudian ia mendorong kursi rodaku hingga sampai di mobil Mingyu.

Sekarang kami dalam perjalanan kembali ke Rumah Sakit.
Yeri duduk disamping Mingyu yang sedang menyetir sedangkan aku dan Jungkook berada dibelakang.

"Tidurlah aku tahu kau masih sakit." ucap Jungkook menyandarkan kepalaku di bahu nya.

"Kookie?." ucapku lirih.

"Maafkan aku,"

"Kau tidak salah ini memang sudah takdir, sudah jangan dipikirkan."

Dia begitu kuat didepanku, aku salut padamu.

"Hm, tapi bagaimana dengan eommamu?."

"Eomma akan dirawat oleh adiknya, tapi tidak disini. Eomma akan dibawa ke Amerika."

"Sudahlah Tzuyu jangan kau pikirkan, kau belum sembuh total. Bahkan dokter bilang kau belum sepenuhnya sadar." ucap Mingyu yang masih fokus menyetir.

"Benar kata Mingyu, Tzuyu maafkan karena aku membuatmu bertengkar dengan Jungkook." ucap Yeri.

"Anie, ini bukan salahmu. Ini hanya salah paham bukan?." ucapku seraya tersenyum.

Tak terasa kami sudah sampai dirumah sakit. Saat aku masuk ke ruanganku banyak teman temanku ada disana.

"Tzuyu, beristirahatlah. Kami akan bergantian menunggumu." ucap Dahyun.

"Memangnya dimana keluargaku?." tanyaku heran.

"Mereka tak bisa menunggumu." ucap Suga.

"Wae?." ucapku seraya berbaring di ranjang.

"Eomma dan Appa mu harus ke luar kota, perusahaanya hampir saja bangkrut. Dan Oppa dan Yuju, mereka juga pergi keluar kota." ucap Namjoon.

"Ahh,"

Ini hal yang biasa bukan untukku, bahkan terlalu biasa, tapi aku memahami semua itu mereka bekerja untukku.

"Junggkook, sebaiknya kau juga istirahat. Biar kami saja yang menjaga Tzuyu." ucap Jihyo.

"Aniya, aku tak apa. Aku akan menjaga Tzuyu."

"Ahh, semuanya aku harus pamit mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa eomma Jungkook." pamit Yeri.

"Baiklah hati hati." ucap kami semua.

"Tzuyu aku juga pamit yha, Oppa Kyung menungguku diluar." pamit Eunha.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.

"Emm, Tzuyu?." ucap Mina tiba tiba.

"Sinb dan Jackson sebenarnya ingin menjengukmu saat itu, tapi sepertinya mereka sibuk, mereka sudah berpacaran saat ini."

"Aishh, Jinjja?." ucapku kaget mendengar mereka berpacaran.

Mina mengangguk mantap.

Satu per satu temanku keluar dari ruanganku untuk ke kantin dan ada juga yang pulang.

Aku tahu kita takkan bisa dipisahkan sampai kapanpun ~ Jeon Jungkook

Saat itu aku membencimu, tapi semua itu hilang begitu saja, saat aku sadar ini semua karenaku ~ Chou Tzuyu

Jika kau bahagia, aku juga akan bahagia. Ingat aku akan tetap menjagamu meski kau bukan milikku ~ Kim Mingyu.




TBC!!!

Guyssss ini part terpanjang keknya ia ngga sih? Kayaknya ia, o iyha gua cuma ma ingetin ke kalian jangan jadi siders.

Author juga butuh dukungan guyss, lu kira author ngga pake tenaga buat bikin ff ini. Makanya kalian jangan cuma numpang baca.

Tinggal Klik Bintang dibawah apa susahnya.

Budayakan Klik ☆ setelah baca!!!!!!!!!  Kalo bisa comment juga, Kasih saran atau kritikan atau semangat juga boleh.

Anyeong 👋👋👋

⇜ SIGNAL ⇜Where stories live. Discover now