My Sexy Lecturer - 2

206K 5.4K 128
                                    

Dean melepas kemejanya. Ia merasa gerah. Atasan kekasihnyapun sudah terbuka. Diusapnya kulit gadisnya dengan gemetar. Gairahnya sangat cepat naik.

Sam menggeliat ketika jemari Dean menyusup menggoda ujung dadanya, mengeluarkan bukitnya tanpa melepas bra-nya.
Dean mengulum dan menghisap puting merah muda kecoklatan itu dengan gemas. Tubuhnya yang separuh menindih Sam bergeser hingga gadis itu merasakan milik Dean yang masih tersimpan dalam celana jeansnya terasa keras menempel di paha atasnya.

Sam mendorong tubuh Dean.

"Dean, cukup!"

"I want you, Sam," bisik Dean serak. Matanya menggelap diselubungi gairah.

"No. Not now!" Sam mendorong Dean lebih kuat hingga laki-laki itu mundur kembali ke tempatnya duduk, lalu membetulkan letak bra-nya dan mengancingkan kembali atasannya dengan wajah memerah.

Dean mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya dengan frustasi. Miliknya berkedut nyeri tanpa ia bisa menyalurkannya.

"Maaf, Honey. Tapi aku benar-benar belum siap," kata Sam menunduk, lalu menggigit bibir bawahnya.

Dean mengerang, diraihnya dagu Sam dan dilumatnya bibir gadisnya dengan sedikit kasar, lalu melepaskannya. Ia menyambar kemeja di jok belakang dan memakainya asal.

"Sebaiknya kau segera turun. Aku harus pergi," ujar Dean cepat, membuka pintu di sisi Sam dengan menjulurkan tangannya melewati gadis itu.

Sam mengangguk, lalu turun.

"Maaf, Dean," katanya sekali lagi, lalu berlari masuk ke dalam lift yang kebetulan kosong.

Sementara Dean segera melarikan mobilnya keluar dari basement apartemen Sam dengan kecepatan tinggi sambil menahan nyeri yang masih berusaha di tahannya.

.

..

...

💟💟💟

...

..

.

Sudah tiga hari ini Dean menghindari Sam. Sam sendiri tidak berusaha menghubungi Dean. Ia tau, Dean kesal dan marah padanya. Sam hanya menunggu.

Jen dan Airin melambai memanggilnya. Sam mempercepat langkahnya menghampiri mereka.

"Bagaimana persiapanmu?" tanya Airin melepaskan earphone yang hanya dipakainya sebelah.

"Apa? Ujian? Huffhhh... hanya lima puluh persen... sisanya menguap tanpa bekas," sahut Sam meletakkan pantatnya di bangku kantin.

"Kau kenapa Sam? Mana Dean? Beberapa hari ini aku tidak melihat kalian bersama?" Jen mengerutkan kening merasakan kejanggalan. Sam yang cantik itu tidak pernah tidak punya pacar. Dan Dean adalah kekasih terlama dalam sejarah pacaran Sam.

Sam mengedikkan bahunya. Beranjak memesan minuman dan kembali dengan secangkir mocca latte panas.

"Setelah lulus nanti, apa rencanamu, Rin?" terdengar suara Jen membuat Sam mendesan lirih. Ia masih belum mengambil skripsinya. Menentukan dosen pembimbing saja belum. Sementara Airin, gadis itu sepertinya sangat beruntung. Daddy-nya yang sangat hot dan super kaya itu selalu men-support semua kegiatan Airin.

Sam tenggelam dalam lamunannya. Ayahnya, entah dimana sekarang laki-laki itu berada. Sam tidak peduli selama jatah bulanannya tetap mengalir. Keadaan ini jauh lebih baik daripada jika ia tetap tinggal bersama Ayah atau ibunya. Ayahnya sibuk dengan pekerjaan dan istri barunya. Sementara ibunya, keadaannya tidak jauh berbeda. Sibuk dengan salon kecantikan miliknya dan kekasih barunya.
Kadang Sam memanfaatkan keadaan. Ia bisa ke salon ibunya bersama kedua sahabatnya dan menikmati semua fasilitas dengan gratis. Atau meminta tambahan uang saku pada ayahnya sewaktu-waktu dan hanya dalam hitungan menit, tabungannya sudah menggembung lagi. Bahkan mobil yang ia pakai sehari-hari itupun pemberian ayahnya.

My Sexy Lecturer (Unpublish sebagian)Where stories live. Discover now