Chapter Twenty-Six : Complicated.

7.4K 776 62
                                    

Louis' POV

Aku mendapati adikku terkulai lemas. Memang ini pasti berat untuknya. Aku iba melihat adikku. Tapi, kok mereka tidak bergerak sama sekali, sih?

"Abb, sudahlah," ucapku sambil mengguncangkan tubuhnya. Tidak ada balasan. Aku memegang keningnya dan panas sekali. Kalau aku ceplok telur pasti matang, deh.

Oh, God. Dia pingsan. Aku menggendongnya dan cepat-cepat membawanya ke rumah sakit.

"Lou, Abigail kenapa?" Tanya Harry dan Liam saat aku memasukan Abigail ke jok belakang.

"Dia pingsan, dia kan begadang terus selama 15 hari ini. Mungkin dia lelah," ucapku.

"Kami ikut," ucap Harry dan Liam saat aku menutup pintu mobil. Akhirnya kami bertiga langsung jalan ke rumah sakit.

"Ab... Kau kenapa, sih?" Tanya Liam sambil mengusap kepala Abigail. Ya, disebelahku ada Harry. Sementara Liam duduk dibelakang memangku kepala Aby.

"Mungkin dia shock akan permintaan Zayn tadi," ucap Harry.

"Tapi, apa yang kita bisa perbuat? Namanya juga amnesia," ucapku.

"Abigail mau membuat Zayn ingat akan mereka dulu," ucap Liam.

"Itu perjuangan yang amat berat. How if we help her?" Tanya Harry.

"Setuju," ucapku dan Liam bersamaan.

****


Abigail's POV

Am I asleep, Am I awake or somewhere in between?

"Kukira kau mati," ucap Zayn yang berada disebelahku saat aku sudah bisa menormalkan penglihatanku.

Shit.

"Memangnya kau mau aku mati?" Ucapku.

"Tidak. Nanti keempat bandmates ku sedih semua. Aku bingung mengapa mereka sangat sayang padamu. Kau kan tidak ada apa-apanya!" Ucapnya ketus.

Jleb.

"Apa kau menggunakan santet?" Tanyanya.

Bawel, berisik sekali sih Zayn.

"Kau bisa diam tidak?" Ucapku yang muak.

"Aku hanya bertanya tahu," ucapnya tanpa dosa.

"Akhirnya kau bangun, Ab," ucap Harry yang baru bangun, mungkin ia lelah menungguiku.

"Kau pulang saja, Haz. Aku tahu kau lelah karena menungguiku," ucapku.

"Tidak apa, lagian nanti trio kwek-kwek mu mau datang. Kan ada Tori," ucapnya sambil tersenyum memamerkan dimples nya.

"Modus ya ternyata," ucapku. Ia terkekeh.

"Guys, aku mau pergi dulu ya. Rebecca sudah di depan. Bye!" Ucap Zayn.

Did someone just stabbed me with a knife?

It hurts, really bad.

"Sudah, jangan sedih mulu. Mendingan nonton TV yuk, kali aja ada Glee," ucap Harry lalu menyalakan TV. Aku hanya mengangguk. Acara Glee memang ada, namun aku tidak seberapa memperhatikan. Aku hanya memandangi TV namun pikiranku ada di Zayn.

"Seorang Zayn Malik tertangkap basah sedang berciuman dengan ex-girlfriend nya, Rebecca Ferguson. Kemana sang tunangan, Abigail Tomlinson? Bukankah mereka hendak menikah setelah lulus kuliah?" ucap TV itu saat memasuki acara London Evening News. Aku langsung memperhatikan dengan lekat-lekat. Itu benar Zayn.

Lucky ⇨ malik.Where stories live. Discover now