Puisi Dua Puluh Enam

7.7K 84 0
                                    

Sudah Berbeda

Kamu, lihatlah tulisan ini
Aku sudah kembali menulis kisahku yang tak jelas arahnya ini

Kelihatannya baru kemarin semua seperti pelangi
Namun badai datang menghempaskan pelangi
Bukankah badai itu jahat?

Ya,
Jalan pikiran kita sangat berbeda
Prioritasmu untuk selalu bersama dengan orang lain
Sedangkan aku?
Aku hanya mundur secara perlahan

Mana bisa aku memintamu mengejar dikala aku mundur
Untuk menengok saja kau tak sudi

Semua sudah berbeda
Kembali pada awal sebuah cerita yang lama sebelum ada dirimu
Tapi, ini soal perasaan
Tak siapapun bisa memilih pada siapa ia jatuh cinta bukan?

Pintaku,
Teruslah melangkah maju dan aku melangkah mundur
Sosok yang kau harap ada di depanmu
Dan sosok yang mengharapkanmu ada dibelakangmu
Karena aku mundur secara perlahan tanpa kau sadari itu

Kejarlah apa yang ada di depanmu
Ketika kau lelah untuk mengejar, berhentilah!
Lihatlah aku,
Jika aku masih dekat dibelakangmu, perasaanku masih sama
Jika aku jauh dibelakangmu bahkan tak terlihat, semua sudah berubah

Itu pilihan, hakmu untuk menentukan dan memilih
Jika kau memilih dia? Aku bisa apa selain turut bahagia
Tapi kurasa dugaanku memang benar
Kau memilih dia disaat rasaku masih untukmu

Ya,
Sudah berbeda

Palur, 22 September 2017
6:21 pm

PuisikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang