TEASER LOVELY KARENINA

Mulai dari awal
                                    

"Mas! Selamat pagi! Boleh ya aku ketemu sama modelnya mas? Yang rambut panjang dan berponi? Ini aku sampai beli lukisan Mas loh demi bertemu dengan modelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas! Selamat pagi! Boleh ya aku ketemu sama modelnya mas? Yang rambut panjang dan berponi? Ini aku sampai beli lukisan Mas loh demi bertemu dengan modelnya."

Ali mengintip melalui lubang pintunya dan segera mengunci benda itu. Dia menggerutu pada gadis keras kepala yang selalu nekad muncul di depan pintu apartemennya dan tak pernah lelah menyerukan keinginannya untuk bertemu gadis di dalam lukisan yang dilukisnya.

"Mas! Mas pelukis! Aku Karenina, mahasiswi designer. Pleaaseee, aku juga orang Indo, bantuin dong! Aku mau ujian akhir nih dan butuh model buat gaun rancanganku. Cuma cewek ini yang pas menjadi model peragaku...."

Melalui lubang intipnya, Ali bisa melihat gadis itu mengigil di udara dingin di luar gedung apartemen yang menyusup dari celah dinding. Bahkan syal tebal yang melingkari lehernya dan sarung tangan rajut itupun tak bisa menyembunyikan kedinginannya. Wajah orientalnya yang manis terlihat kusut dan putus asa. Ketika gadis itu mengusap ujung matanya dengan wajah siap menangis, Ali membuka pintu apartemennya.

"Gadis di dalam lukisan itu sudah lama tiada. Aku tidak bisa membantumu."

Kali ini Ali sungguh melihat sepasang mata cerah itu berubah menjadi kabut gelap yang dibanjiri airmata. Ternyata gadis itu menjadikan Natalie menjadi penyemangatnya dalam menggambar gaun yang kini telah rampung di buku sketsanya. Gadis itu berjongkok memeluk kedua lututnya seraya menangis sesegukan, tepat di depan Ali.

Ali mengulurkan tangannya dan menyentuh pelan bahu yang terguncang-guncang itu. "Masuklah, aku akan membuatkanmu kopi."

"Cokelat panas! Aku suka cokelat panas!" masih dengan memeluk lututnya, gadis itu menatap Ali di balik tirai airmatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cokelat panas! Aku suka cokelat panas!" masih dengan memeluk lututnya, gadis itu menatap Ali di balik tirai airmatanya.

*****

"Aku cinta kamu, Mas."

Pria berambut panjang itu menatap Nina yang sedang memegang sebuah kamera di tangannya dan sebuket mawar merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria berambut panjang itu menatap Nina yang sedang memegang sebuah kamera di tangannya dan sebuket mawar merah. Tampak Nina mengangsurkan kedua benda itu di hadapannya.

"Pandanglah aku, aku akan membuatmu tersenyum seperti dia yang dulu mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pandanglah aku, aku akan membuatmu tersenyum seperti dia yang dulu mencintaimu. Hiduplah untuk orang hidup yang ada di sekitarmu. Cintailah orang-orang yang mencintaimu dan kenanglah dia yang sudah meninggalkanmu dengan doamu."

Nina tersenyum dan mengusap airmatanya yang mengalir. Dia memutar tubuhnya dan berjalan menyusuri jembatan sungai Seine. 

Prolog akan segera publish dalam beberapa hari. Memang berat untuk melupakan Nata namun ucapkan selamat datang pada Nina yang penuh cinta untuk meruntuhkan gunung es yang ada di hati Ali. 

love dindin ^^

LOVELY NATALIE ✅ (SUDAH CETAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang