BAB 2

3.4K 275 4
                                    

hai........akhirnya aku muncul dengan BAB 2.....Silakan dinikmati ya dan jangan lupa untuk vote dan komentarnya yaaaaa ^^ 

luv you all .... happy reading 

Natalie merapikan seragam sekolahnya ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka kasar. Dia menoleh dan mendapati Natasha sedang berdiri diambang pintunya. Adiknya itu sudah berpakaian seragam dengan rapi dan menatapnya dengan pandangan tajam. Sambil menyelesaikan sisirannya, Natalie menyapa Natasha.

"Bentar ya Sha. Aku udah selesai kok".

"Jangan dekati Marshal, Nat!" Tanpa memperdulikan kalimat Natalie, Natasha menyahut ketus.

Gerakan tangan Natalie terhenti dan menatap Natasha heran. "Eh?"

Tanpa sadar wajah Natasha terasa panas melihat tatapan bingung Natalie. "Dia bakalan jadi murid baru di sekolah kita. Aku tahu dari mama dan dia seangkatan denganmu. Aku suka dia, Nat. Jadi jangan dekat-dekat dia!" Natasha membalikkan tubuh dan berlari dari hadapan Natalie.

Untuk sejenak Natalie terdiam mendengar kalimat Natasha. Dia menatap cermin dan meletakkan sisirnya dengan pelan didalam laci meja riasnya. Dia menghela napas dan meraih tasnya dan berjalan keluar dari kamarnya. Dia nyaris lupa bahwa Marshal akan menjadi siswa di sekolahnya mulai pagi itu padahal ibunya sudah menceritakan hal itu. Dalam pikiran Natalie hanyalah pada sosok pemilik balkon diseberang kamarnya. Jadi dia menjadi heran akan kalimat Natasha yang mengatakan kalimat seperti tadi.

Natalie memasuki ruang makan dan duduk di seberang Natasha yang terlihat sibuk memakan nasi gorengnya. Natalie mencoba untuk menegur adiknya namun dia mengurungkan niatnya karena Natasha seakan mengelak untuk menatapnya. Akhirnya Natalie mengambil nasi gorengnya setelah menerima segelas susu dari Tanti, ibunya.

Melihat kedua anak gadisnya sudah tampak siap ke sekolah sebentar lagi, Tanti duduk di kursi ujung meja dan tersenyum manis. "Pagi ini gak usah sama Pak Mamat ya berangkatnya".

Natasha mengangkat wajahnya dari minumnya. "Kenapa?" dia menatap ibunya dengan penasaran.

Tanti semakin melebarkan senyumnya dan menatap kedua anaknya. "Pagi ini kalian bakalan berangkat bareng kedua anak tante Wanda. Ini hari pertama Marshal bersekolah di sekolah barunya jadi Tante Wanda pinginnya anaknya bareng kalian berangkat sekolah".

Natasha meletakkan gelasnya dengan girang. Dia mengangkat tubuhnya dan memandang ibunya dengan antusias. "Beneran, Ma?!"

Tanti mengangguk namun dia mendengar suara gumamam Natalie. "Kenapa gak sama Pak Mamat perginya kalau Marshal bareng kita?"

Senyum Tanti lagi-lagi melebar. Dia berdiri dari duduknya dan menjawab ringan. "karena kalian akan barengan di mobilnya Ali. Dia harus berangkat pagi untuk melakukan kerja reporternya. Cepatlah sepertinya Mama mendengar suara pagar kita dibuka seseorang". Tanti berjalan keluar dari ruang makan meninggalkan kedua anaknya.

Mendengar nama Ali disebut membuat tanpa sadar Natalie tersenyum dan menghabiskan susunya. Sambil meraih tasnya, Natasha berkata pelan. "Kau janjikan gak bakalan deketin Marshal?"

Natalie mengangkat wajahnya dan dengan cepat dia mengangguk membuat senyum cerah muncul di wajah Natasha. Gadis itu melompat girang dan memegang lengan kakaknya. "Bener? Thanks, Nata!" dan tanpa menunggu Natalie, dia sudah berlari menuju teras dimana dia mendengar suara percakapan Marshal bersama Ayah dan Ibunya.

Jantung Natalie berdegup kencang saat dia muncul di teras dan melihat Natasha sedang bercakap-cakap dengan Marshal. Dia tidak melihat sosok Ali bersama pemuda itu namun dia baru menyadarinya bahwa pria itu sedang mengeluarkan Land Rover hitamnya dari rumahnya sendiri. Mobil hitam gagah itu tampak mundur mendekati pintu pagar rumah mereka dan melalui kaca yang sengaja di turunkan, Natalie bisa melihat profil Ali yang sedang mengemudikan setir.

LOVELY NATALIE ✅ (SUDAH CETAK) Where stories live. Discover now