Possessive Husband Part 4

6.4K 199 0
                                    

Dahi Prilly berkerut "Beda gimana?"

"Lebih cantik, pake baju ginian kayak anak SMA." Bisik Ali di telinga Prilly.

"Jadi selama ini aku enggak cantik, udah ah sana enggak usah sama aku." Ucap Prilly saambil berusaha melepaskan pelukan Ali, tapi Ali malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu itu selalu cantik sayang, maaf ya kan aku cuman bercanda, jangan marah dong." Ucap Ali sambil menciumi kepala Prilly, Prilly diam tak bergeming membuat Ali semakin takut jika Prilly pergi darinya.

"Sayang... ngomong dong. Jangan diemin aku." Rengek Ali, Prilly masih diam pasrah di pelukan Ali.

"Sayang katanya mau ke rumah bunda, kok gini sih. Please jangan marah ya." Sumpah saat itu Prilly ingin tertawa melihat wajah ketakutan Ali. Sebenarnya, ia tau Ali hanya bercanda tapi entah mengapa ia ingin melihat ekspresi ketakutan Ali.

"Yaudah... iya, lepas dulu ini pelukannya." Ucap Prilly sambil berusaha melepaskan pelukan Ali.

"Enggak kamu masih marah sama aku."

Prilly mengelus pipi Ali membuat mata Ali terpejam merasakan sentuhan darinya "Enggak, aku enggak marah kok. Tuh aku mau ngambil makanan buat kamu."

Ali pun membuka matanya dan tersenyum "Yaudah mana? Aku makan dulu deh, baru kita berangkat." Ucap Ali diangguki oleh Prilly.

Setelah memakan bekal yang Prilly bawakan, Ali mengajak Prilly menuju mobilnya untuk segera berangkat ke Bandung dengan membawa tas ransel yang tadi Prilly bawa.

Sepanjang perjalanan banyak karyawan Ali yang menatap mereka kagum dan iri. Iri karena Ali, sang boss yang selama ini dikenal tegas dan jutek juga bia bersikap romantis dengan memeluk pinggang Prilly possesive, kagum karena Ali dan Prilly adalah pasangan yang serasi, yang satu cantik dan yang satunya lagi tampan.

"Biasa aja kali meluknya, ntar gue embat juga bini lo." Ucap Dika saat melihat Ali dan Prilly sampai di depan resepsionis. Ali memutar bola matanya malas.

"Berani lo sentuh bini gue, gue begal lo." Ujar Ali sambil mengepalkan tangannya. Nina yang melihat itu hanya terkekeh geli.

"Tau nih, si bapak boss possessive amat." Goda Nina. Prilly melotot ke arah Nina, bukannya takut Nina malah tersenyum penuh kemenangan.

"Diem lo, ikut campur aja, ntar Diak diambil orang baru tau rasa lo." Ucap Prilly kesal. Mendengar itu, Nina cemberut, memang Nina dan Dika adalah sepasang kekasih, namun jika berada di kantor mereka sama – sama profesional.

"Udah sayang, enggak usah dipikirin. Penjilat mah pasangannya sama penggoda, haha..." Ucap Ali.

"Wah parah lo, Li. Apaan sih lo?" Ucap Dika.

"Udah ah gue mau pergi, wlek. Yuk sayang." Ajak Ali, Prilly pun mengangguk dan berjalan di samping Ali.

Sampai di parkiran Ali membukakan pintu mobil untuk Prilly. Setelah itu, ia berjalan menuju bagian kemudi.

Mobil Ali pun keluar dari basement kantor dan berjalan menuju tol yang mengarah ke Bandung. Sepanjang perjalanan, mereka isi dengan obrolan – obrolan kecil, sesekali mereka bernyanyi bersama karena Ali juga menyetel radio di mobilnya.

"Sayang..." Panggil Ali yang masih fokus megemudikan mobilnya. Prilly yang asik dengan iphone-nya pun bergumam tanpa menoleh, membuat Ali kesal dan mengambil iphone Prilly secara paksa.

"Kenapa sih sayang?" Tanya Prilly akhirnya. Ali cemberut dan memalingkan wajahnya menatap jalanan.

"Sayang kok diem." Tanya Prilly.

  Possessive Husband (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang