[31]_Betrayal of ASMODEUS_

Mulai dari awal
                                    

"Bahkan saat Zean membukanya?"

Suara Rion membuat Azzuri menoleh. Menatap wajah datar Rion yang seakan menyembunyikan sesuatu di balik pertanyaannya. Lalu kembali menatap lekat buku mantra di depannya. "Ya. Bahkan Zean tak memerlukan kekuatan untuk membukanya."

Melirik sang ratu yang masih bertanya-tanya, Rion krmbali mendekati buku mantra yang hanya berjarak dua meter di depannya. "Hm ... sepertinya aku mengerti."

Jawaban ambigu Rion semakin membuat kening Azzuri mengerut bingung.

"Jika hanya Zean yang dapat membukanya, itu berarti buku ini memang sengaja ditujukan padanya," Rion menjeda kalimatnya, berhenti tepat di depan buku yang masih sedikit menguarkan asap hitam meski samar.

"Aku sempat berpikir, kenapa buku mantra milik Kerajaan Behemoth bisa dengan mudahnya digunakan oleh pangeran dari Kerajaan Lucifer? Apa lagi keberadaannya di Kerajaan Asmodeus?"

Manik Azzuri membulat, ia mulai mengerti ke mana arah pembicaraan Damarion. "Itu berarti, Kerajaan Behemoth dan Asmodeus selama ini-"

"Karena Lacreimosa sudah lama diinginkan untuk menjadi pendampingku, maka Lucifer tak memiliki alasan untuk menaruh curiga pada Asmodeus." Rion menyela, memperjelas perkataan Azzuri yang masih berdiri di tempatnya.

"Tapi aku masih tak mengerti, kenapa buku ini hanya ditujukan untuk Zean?" gumamnya. Manik kelabu Rion menyipit, menatap intens setiap sisi buku mantra itu saksama.

Untuk beberapa saat, keduanya kembali terdiam. Sama-sama menatap buku mantra milik Kerajaan Behemoth yang seharusnya tak berada di sana. Sampai Azzuri tiba-tiba tersentak, dengan cepat ia mendekati Rion dan menangkup pundak kanannya.

Rion berbalik, menatap bingung Azzuri yang kini tampak begitu cemas.

"Apa yang ada di pikiranmu, Azzuri?"

"Rion," Tatapan Azzuri kian lekat, jemari lentiknya kini berpindah menggenggam lengan kanan pria bermanik kelabu itu dengan erat. "Tidakkah semua ini terlalu janggal untuk disebut kebetulan terlepas dari konspirasi antara Asmodeus dan Behemoth?"

Manik Rion menajam, menatap lurus sang ratu yang semakin erat menggenggam lengannya. "Jangan berputar-putar, Azzuri. Katakan apa yang sedang kau pikirkan?"

Sejenak, Azzuri mengedarkan pandangan. Ia berbalik membelakangi Rion dengan kedua tangan saling bertaut gelisah.

"Dengan mudahnya Zean membawa pulang buku mantra milik Kerajaan Behemoth dan mempelajarinya meski ia adalah seorang Lucifer, yang seharusnya menjadi musuh bagi Kerajaan Behemoth-"

"Belum lagi kejadian saat Hime terluka karena ulah Putri Lacreimosa Asmodeus ... dan entah bagaimana di dalam buku itu tertera sebuah mantra yang dapat membangkitkan Hime kembali."

"Meski sebelumnya Zean sudah bercerita tentang mutiara merah yang diberikannya pada Hime setelah ia mempelajari buku ini. Tapi itu tetap saja-"

Sang ratu berjalan beberapa langkah, menerawang semua kejadian yang menurutnya sangat tertata rapi melebihi sebuah kebetulan.

"Bukankah semua yang terjadi belakangan ini selalu mengarah pada buku itu?"

"Rion," Azzuri kembali berbalik, menatap Rion yang terlihat sedang memahami setiap kalimat yang diucapkannya. "Apa ada sesuatu yang aneh terjadi pada Hime belakangan ini?"

Kening Rion mengerut dalam, ia mengedarkan tatapan, berusaha mengingat hal-hal aneh yang terjadi pada Hime setelah gadis itu kembali terbangun. Dan dalam beberapa saat saja, maniknya terbelalak. Tatapannya kembali tertuju pada Azzuri yang menunggu masih jawaban.

LILY & The DEMON PRINCE ✔️[diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang