CH6/Part 5 - For a While

Start from the beginning
                                        

"Maaf mengganggumu tapi seorang Profesor bernama Kim Jongin datang ingin bertemu denganmu." Tukas Minseok. Ragu ia melanjutkan "Dan dia sedang di sini bersamaku sekaran—"

Kalimat Minseok tertahan saat mendengar suara gaduh langkah kaki yang sedang berlari dari dalam kamar loteng, dan ia tertegun semakin bingung saat melihat Kim Jongin dengan cepat membuka pintu kamar itu seakan sudah membaca apa yang akan dilakukan Kyungsoo.

Apa yang sedang terjadi?

.

—*—
.

Nama pria itu, menarik paksa kesadarannya saat ia baru saja membuka mata, mengabaikan rasa pening di kepala, tak mempedulikan rambut yang acak dan piama birunya yang basah oleh keringat, ia tergesa turun dari ranjang dan berlari ke arah pintu. Ia harus cepat mengunci pintu kamarnya sebelum menjawab Minseok, karena jika mengingat bagaimana sifat Profesor Kim maka sudah pasti dia akan membuka pintu kamarnya dan memaksa menemuinya begitu mendengar jawaban tidak darinya. Ia baru saja menyentuh kunci di pintu, sebelum pintu tiba-tiba terbuka dengan cepat hingga ia refleks mundur. Kyungsoo terpaku menatap Kim Jongin dengan ekspresi terkejut saat pria itu masuk ke dalam lalu mengunci pintu.

Ia tak bisa lari.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Minseok sembari menggedor pintu. "Sir, kau tidak apa-apa?!" Serunya panik.

Kyungsoo terjebak dalam keterkejutan, seruan Minseok tak mencapai pendengarannya. Ia hanya mematung memaku tatapan pada pria yang berdiri di belakang pintu.

"Kau harus menjawabnya." Tegur Profesor Kim pada Kyungsoo.

Dan kesadarannya kembali, Kyungsoo terkesiap setelah akhirnya menyadari seruan panik Minseok. Kemudian ia menatap Kim Jongin sembari menjawab Minseok. "Aku baik-baik saja, Minseok. Jangan khawatir."

"Sungguh??"

"Sungguh."

"Apa dia menyakitimu?"

Kyungsoo terdiam, sebelum kembali menjawab, "Tidak."

"Apa aku harus menunggu di sini? Agar jika Profesor brengsek itu melakukan sesuatu padamu aku bisa langsung mendobrak pintu ini." Kekhawatiran masih terdengar dari intonasi suara Minseok, dan Kyungsoo mengerti dia sungguh khawatir, bagaimanapun Profesor Kim adalah orang asing bagi Minseok.

"Tidak perlu, Minseok. Aku mengenalnya." Tanggap Kyungsoo menenangkan.

"Kalau begitu berteriaklah jika terjadi sesuatu, aku akan segera datang."

Kyungsoo mengiyakan dalam gumaman lantang, kemudian ia mendengar langkah kaki Minseok pergi menuruni tangga. Sementara Kim Jongin mengeryit tak suka.

"Siapa dia?"

"Kim Minseok." Jawab Kyungsoo datar.

"Yang ku tanyakan adalah apa hubunganmu dengannya. Kenapa dia bersikap sangat protektif terhadapmu?"

Bola mata Kyungsoo berputar ke samping menyadari kecemburuan Profesor Kim, ia berbalik lalu beranjak duduk di sisi ranjang, ketegangan yang ia rasakan berubah menjadi rasa lelah. "Aku sedang tidak ingin bertemu denganmu, Profesor Kim. Jadi kumohon pergilah."

"Apa kau pikir akan semudah itu?" Tuntutnya.

Tentu saja tidak. Profesor Kim tak akan semudah itu pergi setelah dia berhasil memerangkap dirinya di tempat persembunyiannya sendiri.

"Apa kau tahu betapa sulitnya menahan diri selama sepuluh hari untuk tidak menemuimu? Aku bahkan berusaha keras bersabar menghadapi Minseok yang berusaha menghalangiku untuk bertemu denganmu." Ujar Profesor Kim. Kegusaran terlukis jelas di wajahnya. "Kau tahu apa yang terlintas di dalam benakku?" Lanjutnya. "Aku cukup gila untuk berpikir akan menghancurkan tempat ini hanya untuk membuatmu keluar dari persembunyianmu, Kyungsoo." Ujar Profesor Kim frustrasi dalam suaranya lantang.

Red VOID [ Kaisoo ]Where stories live. Discover now