Setitik Rasa

322 19 0
                                    

“Berteriak namun sunyi terdengar
mengapa air mata jadi mengakar?
hingga air mata yang berderai tegar
tawa dan senyumku kian memudar ”

*******
Ditengah langkahku yang kini kuayunkan, tiba tiba aku memikirkan seorang Ikhwan yang menginspirasiku, aku akan bercerita sedikit tentangnya, yang sosoknya begitu aku kagumi dalam diamku. Aku memang jomblo, tetapi aku juga bisa jatuh cinta seperti kalian, hanya saja caraku mencintai dan mengekspresikan cinta yang mungkin tak sama seperti kalian.

Sejujurnya aku menyimpan rasa kepada seorang ikhwan, tetapi ia berada sangat jauh di depanku, sampai aku berfikiran bahwa mungkin perasaanku ini hanya akan menjadi bisu dan terkubur dalam ruang hatiku, karena dia bahkan sama sekali tak menyadari keberadaanku saat ini, aku yang cukup mengaguminya dari jauh, dan hanya bisa mendoakan kebaikan kebaikan untuknya. Tetapi, aku yakin Allah maha mengetahui segala isi hati dan aku juga percaya 100% bahwa Allah tidak akan membuatku kecewa. Kuadukan segala pintaku hanya kepada-Nya, karena semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah termasuk dia seseorang yang namanya kusebut dalam lirih doaku, tiada kekuatan dan daya selain Allah yang Maha Segala galanya.

Hatiku menyusut ketika aku mengetahui begitu banyak wanita wanita yang baik dan cantik, bahkan jauh lebih baik dariku juga mengaguminya.

Aku berfikir, apakah pantas wanita sepertiku menyukai laki-laki yang sholeh, bijaksana, ramah, baik hati, dan bertanggung jawab seperti dia?.

Iya dia adalah Yusuf salah satu siswa teladan disekolah, bahkan namanya sudah tak asing lagi ditelinga siswa SMKN4 Malang, selain pintar, dia juga aktif dalam organisasi keagamaan di sekolah, parasnya yang menawan mampu dengan mudah memikat kaum hawa meski baru sekali melihatnya, selain itu dia juga ramah, sopan dan mempunyai banyak teman. Banyak sisi positif yang melekat pada dirinya, yang mungkin bisa dengan mudah memikat hati para akhwat termasuk diriku ini. Namun aku harus memperbaiki diri dan berusaha memantaskan diri terlebih dahulu agar kelak bisa disandingkan dengan laki laki sepertinya, karena jodoh itu sejatinya dibentuk bukan dicari sebab percuma jika kita terus menerus sibuk mencari jodoh tetapi tidak membentuk diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

Lamunanku tiba-tiba terbuyar, oleh suara bisingnya jalan, yang kini terus kususuri sedari tadi, untuk menuju ke sekolah. Kulirik jam tanganku, waktu tersisa 5 menit, kupercepat langkahku dan sedikit berlari agar dapat sampai di sekolah tepat waktu. Alhamdulillah akhirnya langkahku mampu menerobos gerbang sekolah dengan tepat. Tragedi angkot seperti ini tidak hanya terjadi sekali dalam hidupku tetapi sudah berkali kali kualami, tetapi aku bersyukur aku bisa sampai disekolah tepat waktu, memang tidak ada alternatif lain selain angkot karena aku memang belum mendapat izin kedua orang tuaku untuk membawa motor.

Mereka sangat menjagaku dengan baik, aku sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat menyayangi dan menjagaku dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Aku berusaha untuk terus mematuhi segala perintah kedua orang tuaku, karena ridho Allah terletak pada ridho orangtua😊. Dengan terengah-engah aku berhenti sejenak untuk melepas lelah, agar bisa berjalan dengan baik menuju kelas. Namun, seketika jantungku berdegup kencang, karena kusadari ada seseorang yang kini berada tepat di depanku, dan dia adalah Yusuf beserta dua orang temannya. Langkahnya semakin mendekatiku, hatiku semakin bergejolak dan pikiranku tiada henti melontarkan pertanyaan. "Ada keperluan apa ia menghampiriku?" (Aku bertanya didalam hati) "Assalamualaikum ukhti, maaf jika saya mengganggu. Ukhti terlihat lelah sekali, ini saya ada air putih, barangkali bisa sedikit menyegarkan". Ucapnya dengan nada yang santai stabil dan suaranya yang khas cukup mudah sekali untuk dikenali. " Trimakasih akhi, air putih ini saya terima ya, semoga Allah membalas kebaikan akhi 😊" jawabku sambil meraih botol air putih dari tangannya, dan segera kualihkan pandanganku agar tidak bertatapan dengannya. "Afwan ukhti 😊" timpalnya. "Saya pamit ke kelas dulu ya, Assalamualaikum" ucapku untuk mengakhiri pembicaraan, dan serentak mereka bertiga menjawab salamku "Waalaikumsalam..."

Kini langkahku kian membawaku jauh dan lenyap dari hadapannya, dan dua langkah kedepan aku akan sampai dikelas. Dengan penuh semangat, kupasang wajah ceria dan berseri, senyum yang lebar terlukis jelas pada raut wajahku saat ini. "Assalamualaikum Aisyah 😊" Sapaku pada teman sebangkuku.
Namanya Aisyah, menurutku dia bukan hanya teman sebangkuku tetapi dia sudah kuanggap saudaraku. Aisyah adalah sahabat yang setia, baik hati, jujur, dia juga sangat pintar, cerdas, dan, sangat cantik, tak heran jika banyak Ikhwan yang menyukainya. "Waalaikumsalam Faizah😊, kamu terlihat ceria sekali pagi ini, ummm aku tau pasti kamu habis dapet uang jajan lebih ya, mangkanya kamu keliatan bahagia banget, ih kamu jangan lupa traktiran lo ntar dikantin" (jawabnya dengan sambil menggodaku)
"Ya Allah Aisyah, apaan sih kamu ini, kamu emang dari dulu gak jago nebak ya, hahaha uang jajanku dari ummi tetep kok, okedeh kamu aku traktir, tapi traktirannya nunggu aku ultah ya.." (jawabku sambil menyeringai dan memamerkan sederet gigi rapiku) "terus kamu bahagia kenapa coba? Aku kan jadi kepo, gitu ya kamu sekarang ke aku, main rahasia rahasiaan, oke fine" (timpalnya dengan raut datar dan bibir manyun khasnya)
"oke deh aku cerita, jadi begini ceritanya, aku barusan sebelum sampai di kelas, sempet ketemu dan ngobrooll samaa...."(belum sempat melanjutkan ceritaku, guru mata pelajaran bahasa sudah datang)
" Assalamulaikum, selamat pagi anak-anak.."
"Waalaikumsalam, selamat pagi Buu...." (Serentak satu kelas menjawab salam Bu guru)
"Maaf ya Aisyah, ceritanya entar aja ya, gurunya udah dateng tuh," ucapku. Ucapku lirih dan berbisik kepada Aisyah.
" ihh 😞kamu sih kelamaan ngomongnya, yaudah deh, nanti waktu istirahat kamu harus cerita ya, awas aja kalau gak cerita, aku nanti juga mau curhat banyak banget nih ke kamu". Jawab Aisyah.
"Okedeh" ... Timpalku.

..."kringggg kringggg"...

Seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin, dan kini tersisa Aku dan Aisyah yang masih berada di dalam kelas, kita memang jarang ke kantin, karena kita lebih sering membawa bekal dari rumah, itung-itung menghemat dan sebagian bisa ditabung deh.😁
"Aisyah, katanya tadi kamu mau cerita juga kan? Mending kamu dulu aja deh yang cerita, kayaknya ceritamu lebih menarik dan lebih penting, setelah itu baru aku yang cerita". Ucapku pada Aisyah.

"Okedeh, aku mau curhat nih ke kamu, tapi sebelumnya kamu janji dulu ya bakalan simpen curhatanku ini rapat rapat?" (Tanya Aisyah kepadaku)
"Iyaa Aisyah, insyallah akan aku jaga curhatan kamu dengan baik" (jawabku dengan meyakinkannya).
" Jadi gini, sebenarnya aku udah lama banget suka sama Akhi Yusuf, Aku bahagia banget kalau lagi liat dia, dia itu laki-laki yang sholeh dan baik akhlaknya, kemarin aja aku dipinjemin payung sama dia, karena aku lupa gak bawa payung, udah mau nekat nerjang hujan ehh dianya dateng minjemin payung, dermawan banget kan, aku berharap dia menjadi imamku di masa depan, dan kamu tau apa yang lebih membahagiakan bagiku hari ini, nanti siang kan saatnya kita kumpul ekskul Badan Dakwah Islami, Dan aku dipilih untuk masuk dalam anggota kelompok Akhi Yusuf, dan dia ngadain sharing-sharing bareng anggota kelompoknya, tadi aku lihat nama kamu masuk kelompoknya Akhi Azam zah, eh menurutmu gimana aku cocok gak sama akhi Yusuf? Dan aku minta pendapat kamu tentang perasaanku ini, setelah itu giliran kamu yang cerita ya😊". Ucapnya dengan penuh semangat dan mata yang berbinar binar, layaknya seseorang yang sedang jatuh cinta berat.

Perkataannya mampu menumbangkan hatiku seketika. Begitupun dengan ribuan kata yang telah kususun sedari tadi untuk kuceritakan pada Aisyah, lenyap seketika. Air mataku seakan ingin kutumpahkan saat itu juga, namun aku berusaha untuk membendung dan menguncinya rapat-rapat dalam ruang mataku. Memang terasa sangat sesak dikalbu, tapi mungkin inilah takdir yang harus kujalani saat ini. :')

Ikuti terus ceritaku ya, maaf banget kalau memang ceritanya jelek / kurang menarik. Sangat dibutuhkan kritik dan saran karena memang baru pemula banget😊dan jangan lupa pencet bintang dibawah ya, itung itung amal, insyaallah dapet pahala loo..

Mengejar Cinta AllahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt